Arrogant Husband

Pak Surya Menyesal



Pak Surya Menyesal

0Bu Angel sudah pulang bersama dengan Saga. Mereka sudah sampai di rumah. Sang anak langsung membukakan pintu mobil untuknya. Saga pun menyambut kedatangan Bu Angel dengan penuh kehangatan.     
0

"Selamat datang bu. Semoga ibu betah ya di sini. Aku akan panggil Alisa dulu, ia khawatir sekali dengan ibu tadi."     

Bu Angel merasa sedih karena sudah membuat anak dan juga menantunya jadi khawatir. Ia pun duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan Alisa kemari. Terlihat salah satu pelayan tengah membawakan segelas minuman.     

"Silakan diminum, bu," ujarnya.     

"Terima kasih, ya."     

Tak berselang lama, muncullah Alisa bersama dengan Saga. Sang menantu langsung berlari ke arahnya. Alisa memeluk Bu Angel dengan erat.     

"Akhirnya ibu datang kemari juga. Aku sangat mengkhawatirkanmu bu." Raut wajah Alisa masih terlihat sedih, walaupun sudah bertemu dengan Bu Angel.     

"Ya Tuhan, kasian sekali kau nak. Maafkan ibu, ya."     

"Ini bukan salah ibu. Tapi, salahnya ayah! Aku sudah tahu semuanya," ucap Saga dengan lantang.     

Bu Angel langsung terdiam saat Saga sudah mengetahui semuanya. Alisa pun jadi serba bingung, karena ia tak tahu apa yang sudah terjadi. Sementara ini, ia tak mau untuk mencari tahu dulu.     

"Ibu sudah makan belum?" tanya Alisa.     

"Sudah nak. Nanti saja ya." Sang menantu menganggukkan kepala. Berada di rumah ini, membuat Bu Angel merasa tenang.     

"Ibu nanti tidur di kamar tamu, tak apa kan?"     

"Iya nak, tak apa-apa. Malah ibu senang berada di sini dengan kalian."     

Wajah Bu Angel begitu memancarkan aura kebahagiaan. Wanita itu tak berhenti untuk tersenyum. Akhirnya, ia merasa dihargai ketika di sini. Kemudian, Saga dan Alisa mengajaknya untuk pergi ke kamar khusus para tamu.     

Kamar ini cukup luas dan bersih, sehingga Bu Angel merasa nyaman tinggal di sini. Alisa bisa menangkap raut wajah ibu mertuanya yang bahagia. Sekarang Bu Angel tampak senang sekali.     

"Oh ya, apakah Lisa masih tidur?" Bu Angel bertanya pada Alisa.     

"Iya bu. Dia masih tidur di dalam kamar."     

"Oh ya sudah. Ibu tak mau mengganggu kenyamanan tidurnya dulu."     

Setelah Bu Angel berada di sini dan merasa nyaman, Saga pun akan kembali menemui sang ayah di rumah. Ia akan mengatakan, bahwa Bu Angel ikut bersamanya tinggal. Sebelum pergi, Saga terlihat berpamitan dulu dengan ibu dan juga istrinya.     

"Aku mau pergi dulu sebentar, bu. Nanti aku akan kemari lagi."     

"Kau mau pergi ke mana nak? Biarlah dulu di sini bersama dengan ibu dan juga Alisa."     

Hanya sebentar saja bu. Aku janji, tak akan lama." Saga langsung mencium punggung tangan ibunya. Kemudian, Alisa mencium tangannya.     

Setelah meminta izin pada mereka, Saga pun langsung berlalu pergi. Ia menuju ke mobil sport miliknya dan akan menemui ayahnya di sana.     

Di satu sisi, Alisa merasa yakin bahwa sang suami sekarang hendak menuju ke rumah Pak Surya. Entah apa yang akan dibicarakan oleh Saga nanti, Alisa tak peduli.     

***     

Saga langsung menemui ayahnya kembali di rumah. Pria paruh baya itu tampak senang melihat kedatangannya. Namun, tujuan Saga datang kemari bukan bertemu dengan ayahnya, melainkan hanya ingin menyampaikan sesuatu saja.     

"Aku datang ke sini lagi, hanya untuk menyampaikan sesuatu yang penting untuk ayah."     

"Apa itu? Katakan saja."     

Saga tersenyum singkat dan pada akhirnya ia pun berkata jujur untuk mengungkapkan semuanya.     

"Yah, ibu sudah ditemukan."     

"Benarkah? Serius? Syukurlah kalau istriku sekarang sudah ketemu."     

"Tapi, ibu tak boleh pulang kemari. Aku tak ingin kalau ibu menangis lagi gara-gara ayah. Sudah cukup kalau ayah ingin menyakitinya seperti ini. Aku telah membawa ibu ke rumahku dan kami akan tinggal bersama selamanya."     

"Loh? Kenapa jadi seperti itu? Ibu harus tinggal di sini bersama dengan ayah, nak."     

"Buat apa lagi ibu tinggal di sini? Yang ada hanya ayay akan berbuat semena-mena dengan ibu lagi. Aku tak mau kalau sampai hal itu terulang." Saga tetap bersikeras untuk mengajak sang ibu tinggal bersamanya di kamar.     

Pak Surya terlihat memohon pada Saga, agar Bu Angel kembali lagi bersamanya di rumah ini. Mereka berdua masih menjadi suami istri yang resmi. Namun, Saga pun sepertinya tak mau melepaskan ibunya begitu saja.     

"Nak, ayah mohon. Tolong kau cepat kembalikan ibumu lagi ke sini. Ayah sangat membutuhkannya."     

Saga tetap dengan pendiriannya. Ia tak akan goyah dengan rayuan maut oleh ayahnya sendiri. Sebuah bukti sudah cukup, bahwa sang ibu telah diperlakukan dengan tidak adil.     

Pria itu tetap keukeuh dengan keinginannya. Ia akan membuat Bu Angel merasa nyaman saat tinggal di rumah itu. Saga bisa melihat raut wajah Pak Surya yang penuh penyesalan.     

Terkadang, Pak Surya terlihat menundukkan kepala. Merasa tak becus jadi suami dan juga seorang ayah bagi Saga.     

"Baiklah nak, kalau itu keinginanmu dan juga ibumu. Tentu saja ayah tak bisa melarang kalian," ucap Pak Surya dengan pelan.     

"Iya yah, terima kasih. Kalau begitu, aku pulang dulu. Jaga diri ayah baik-baik."     

Saga tetap sopan dengan ayahnya sendiri. Pria itu mulai melangkah ke dalam mobil dan akan kembali lagi ke rumah. Pak Surya hanya bisa mengembuskan napas panjang, ketika anaknya tak percaya lagi dengan ucapannya.     

Pak Surya melangkah masuk ke dalam kamar. Rumah ini sekarang jadi sepi, karena tak ada Bu Angel. Biasanya ketika di dapur, wanita itu selalu memasak makanan kesukaannya. Namun, dalam beberapa hari ke depan, tak ada lagi yang memasakkan makanan untuknya.     

"Bu, maafkan ayah yang sudah bersikap egois pada ibu. Ayah tahu, ibu pasti masih kecewa. Maka dari itu, mohon maafkan ayah."     

Berulang kali Pak Surya mengucapkan permintaan rmaaf pada sang istri. "Ayah minta maaf sama ibu. Mohon maafkan ayah nak."     

Pak Surya berjalan ke arah lemari pakaian. Semua baju-baju milik sang istri sudah ludes, tak ada bersisa lagi. Betapa sedih hatinya Bu Angel karena perlakuan Pak Surya.     

"Entah apa yang harus ayah lakukan sekarang untuk menebus semua rasa bersalah ini pada ibu. Ayah memang suami yang tak tahu diuntung! Sudah mempunyai istri sebaik Angel, tapi masih saja membuat hatinya sakit."     

Pria paruh baya itu akhirnya mempunyai sebuah ide, yaitu akan menemui sang istri yang berada di rumah Saga. Tak mungkin kalau Bu Angela tak mau bertemu dengannya. Mereka berdua masih terikat dengan janji pernikahan. Mungkin malam hari nanti, Pak Surya akan mencoba untuk pergi ke sana seorang diri.     

"Ayah akan berusaha untuk meminta maaf pada ibu. Semoga saja, ibu mau memaafkan kesalahan ayah ini," ujar Pak Surya yang tengah menyesal dengan perbuatannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.