Arrogant Husband

Joseph Ingin Bebas



Joseph Ingin Bebas

0"Loh, tempat apa ini?" tanya Reva saat turun dari mobil dan mengedarkan pandangan ke sekitar. Di sini banyak sekali terdapat rerumputan serta ilalang.     
0

Tak ingin menjawab pertanyaan Reva, Saga segera masuk ke dalam. Sedangkan, wanita itu masih mengamati sekitarnya. Kemudian, Reva pun melangkah masuk. Saat masuk ke dalam, suasana seakan mencekam dan minim sekali penerangan.     

Reva menengok ke kanan dan kiri, ternyata banyak anak buah Saga di sini. Ia bisa mengenali salah satu dari mereka. Akhirnya, Saga berhenti di sebuah tempat. Kemudian, pria itu mulai membuka pintu. Betapa terkejutnya Reva saat melihat siapa yang tengah duduk di kursi itu dalam keadaan terikat kaki dan tangan.     

"Jo!" teriak Reva.     

Alhasil, Joseph pun memandang ke arah sang wanita. Ia amat senang, karena bisa bertemu dengan Reva juga akhirnya. Lantas, wanita itu menggeleng-geleng karena merasa takut untuk masuk.     

"Ayo masuk sana. Bukankah kau ingin bertemu dengan Joseph?"     

"Kenapa kau mengurung Joseph di sini, Ga?"     

"Ini adalah tempat terbaik untuknya. Dia sudah mencelakakan Alisa dan juga kekasihmu itu."     

"Ohh, iya juga."     

Reva melangkah masuk ke dalam dan ingin bertemu dengan Joseph. Mata pria itu berbinar penuh bahagia melihat kedatangannya kemari.     

"Reva ...."     

Keadaan Joseph amat memprihatinkan bagi Reva. Ia tak kuasa melihat pria itu dalam keadaan seperti ini. Namun, apa yang telah Joseph lakukan memang sudah keterlaluan.     

"Aku datang ke sini untuk mengabarkan sesuatu." Reva tampak serius untuk membicarakan hal ini. Biar bagaimanapun juga, Joseph adalah ayah dari janin yang telah ia kandung.     

"Apa itu? Katakanlah."     

Saga pun menjauh dari hadapan mereka berdua. Ia ingin memberi sedikit privasi pada Reva dan juga Joseph.     

"A–aku hamil, Jo." Bukannya senang, Reva malah menangis deras. Berbanding terbalik dengan Joseph yang terlihat sangat senang. Pria itu ingin sekali memeluk Reva, tapi tak bisa.     

"Ya Tuhan. Aku senang sekali mendengarnya."     

"Ini semua gara-gara kau! Aku sangat membencimu, Jo!" Tatapan Reva tajam ke arah Joseph. Membuat pria itu bingung.     

Inilah yang Joseph inginkan. Bisa membuat Reva menjadi miliknya seutuhnya. Tak ada lagi, pria yang akan coba-coba untuk mendekati sang kekasih.     

"Kenapa sayang? Harusnya kau senang karena hamil sekarang," ujar Joseph lagi. Pria itu teramat senang.     

Bagaimana Reva harus berkata sejujurnya tentang ia yang akan segera menikah dengan Agam? Bagaimana pula menjelaskan pada Agam tentang kehamilannya ini? Semua begitu membuatnya frustrasi. Harusnya, ia tak hamil sekarang.     

"Kenapa kau diam saja sayang?"     

"Diam kau, Jo! Aku sangat membencimu! Andai saja, kau tak pernah melakukan hal itu padaku, mungkin aku tak akan hamil sekarang."     

Keduanya masih hanyut dalam pikiran masing-masing. Joseph ingin sekali bisa ke luar dari sini dan menjaga Reva serta sang anak. Namun, Saga tak membiarkannya lolos begitu saja.     

"Sayang, aku akan bertanggung jawab penuh padamu," ucap Joseph sambil tersenyum. "Aku akan segera menikahimu."     

"Jangan mimpi kau, Jo! Aku tak akan pernah mau untuk menikah denganmu!" Penolakan dari Reva membuat Joseph marah. Kalau saja tangannya tak terikat, maka ia akan memberi wanita itu sedikit pelajaran agar tak semena-mena seperti ini padanya.     

"Apa karena Agam?"     

"Ya. Aku sangat mencintai Agam!"     

Adu mulut pun terjadi antara Reva dan juga Joseph. Pembicaraan mereka saling menguras emosi satu sama lain.     

"Aku akan menggugurkan kandungan ini!" Reva tak ingin anak ini lahir. Ia tak mau, Agam tahu tentang hal ini.     

"Jangan gila, Va! Aku mohon jangan lakukan itu."     

"Maaf Jo! Aku tak bisa menerima anak ini."     

Reva masih terisak. Ia tak terima nasibnya seperti ini. Andai saja, anak ini dari benihnya Agam, maka Reva bisa menerimanya. Namun, ini adalah anak Joseph, pria yang sama sekali tak ia cintai.     

"Aku tak akan tinggal diam, Va, kalau kau menyakiti anak kita."     

"Coba saja kalau kau bisa, Jo!"     

Wanita itu pun lantas ke luar dari ruangan ini, meninggalkan Joseph seorang diri. Reva akhirnya menemui Saga dan minta diantarkan ke rumah sakit lagi untuk menjemput mobilnya yang masih di sana.     

"Sudah?" tanya Saga yang berada di luar.     

"Iya, sudah."     

Mereka berdua pun masuk kembali ke dalam mobil. Saga akan mengantarkan Reva ke rumah sakit tadi.     

***     

Hampir dua puluh menit ditinggal, Saga kembali lagi menemui Joseph di sini. Kedua pria itu sama-sama saling pandang. Joseph ingin sekali minta dilepaskan karena Reva pasti membutuhkannya.     

"Ga, aku mohon, lepaskan aku dari tempat ini." Joseph begitu memohon pada Saga untuk mengasihaninya.     

"Kenapa kau memohon padaku?"     

"Aku ingin melindungi Reva. Aku tak mau, kalau dia sampai nekat menggugurkan kandungannya sendiri karena tak bisa menerima hal ini. Aku ingin bertanggung jawab, tapi dia menolak untuk bersamaku."     

Saga langsung tersenyum meremehkan. Jelas saja, Reva tak mau menerima Joseph sebagai kekasihnya.     

"Kau tak sadar diri, Jo. Jelas saja Reva tak mau memilihmu."     

"Saga, ini bukan waktunya untuk berdebat. Aku ingin segera ke luar dari sini dan menjaga Reva. Aku takut, dia akan berbuat nekat. Tolong lepaskan aku!"     

"Kau pikir, aku bodoh? Segampang itu ingin melepaskanmu dari tempat ini? Jangan mimpi kau. Biar Reva yang akan kuurus."     

"Kau tak akan bisa mengurus Reva dengan baik. Ingat saja dengan istrimu di rumah, jangan dengan wanita lain."     

Saga jadi berpikir. Kalau ia menjaga Reva, otomatis akan lebih banyak waktu yang terbuang untuk Alisa. Serta sang istri pasti akan cemburu juga bila tahu masalah ini.     

"Saga, jangan banyak berpikir. Cepat lepaskan aku dari sini. Aku akan mengurus Reva dan juga anakku."     

"Aku tak percaya dengan semua ucapanmu dengan mudah!"     

"Dasar pria keras kepala! Reva saat ini sedang mengandung anakku. Dan, dia bilang sendiri tadi bahwa ingin menggugurkan bayi itu. Aku tak bisa membayangkan hal itu kalau sampai terjadi!"     

Tiba-tiba, datanglah Anton masuk ke dalam. Ia melihat Saga dan Joseph tengah bicara cukup serius.     

"Ada apa ini?" tanya Anton.     

Saga menjelaskan semuanya pada Anton perihal Reva yang tengah mengandung. Joseph ingin minta dilepaskan dari tempat ini dan akan menjaga Reva serta anaknya. Terlintas dalam pikiran Saga, untuk mengutus Anton agar menjaga wanita itu.     

"Aku akan minta tolong pada Anton untuk menjaga Reva. Kau tenang saja di sini," ucap Saga.     

"Ini tak semudah itu, Saga. Reva wanita yang nekat. Apa yang dia katakan, pasti akan ia lakukan."     

Saga dan Anton pun saling berpandangan satu sama lain. Benar juga apa yang dikatakan oleh Joseph. Namun, di sisi lain, ia tak bisa mengeluarkan pria itu dengan mudah. Saga tak mau, kalau Joseph kembali mengusik kedamaian keluarganya lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.