Ciuman Pertama Aruna

III-139. Chloroform



III-139. Chloroform

0Hingga akhirnya Herry meyakini dari balik punggungnya ada seseorang yang diam-diam mengamati dirinya. Herry tak serta merta menoleh ia memberi kode kepada teman-temannya, dia sengaja gerakan ringan tanpa jeda. Hal tersebut sebuah upaya agar seseorang di belakang Harry, bisa jadi memiliki senjata api, -entah siapa- tak akan berhasil membidik Herry.     
0

Tak lama suara perlawanan terdengar, "Aaargh," giliran Herry menoleh, dan berbalik. tatapannya menemukan apa yang terjadi di belakang. ternyata Rolland telah berhasil menumbangkan seseorang yang diam-diam mengamati Herry.     

Rolland tertangkap membekap mulut seseorang menggunakan Chloroform [1], lelaki yang memegangi senjata tajam tergeletak dan jatuh ke lantai. Seperti seorang polisi yang tengah menangkap penjahat. Rolland mengeluarkan borgol lalu menarik dua sisi tangan lelaki tersebut ke arah belakang punggung, mengunci kedua tangannya. Sejenak berikutnya Rolland mengeluarkan benda dari perlengkapan yang wajib mereka bawah -peralatan menyekap target- kemudian pria hilang kesadaran terjatuh di lantai, mulutnya di kunci menggunakan lab ban hitam.     

Mereka melumpuhkan 1 orang dari 4 orang yang kabarnya menghuni rumah Barga. Ke empatnya adalah pengawal kesayangan Barga. Empat orang tersebut tidak termasuk pembantu rumah tangga dan lainnya.     

Black Pardus hanya mengincar satu di antara ke empatnya. Mereka tak akan serakah, pria yang saat ini tergeletak di lantai bukan target mereka. Jadi Rolland termasuk Herry membiarkan begitu saja.     

Siapa satu di antara keempat yang menjadi target black pardus? Dia adalah orang kepercayaan Rey Barga, siap sedia menjalankan berbagai kehendak Barga. Orang tersebut dikabarkan bernama Pay, lelaki yang selalu menemani Barga ke mana pun tuannya melakukan agenda penting. Pay juga lah yang turut serta menjalankan rencana di malam tergila Rey Barga, mengganggu pewaris Djoyodiningrat.     

Pay memiliki kemampuan bela diri yang bagus, selain kemampuan mendampingi Barga layaknya anjing penjaga yang patuh pada majikannya. Rey, bukan anak pertama. Tapi dia adalah pewaris utama Barga, kakaknya tidak bisa di andalkan selain membuat masalah di kehidupannya sendiri.     

.     

Tak butuh waktu lama sampai mereka menemukan Pay, pria tersebut ternyata diam-diam melarikan diri bersama 3 orang yang lain. Sayang sekali ketiganya tidak menyadari kelompok macam apa yang mereka hadapi. Drone di luar menangkap pergerakan, Alvin sudah berdiri mengacungkan senjatanya pada salah satu dari tiga orang yang tersisa, orang kurang beruntung tersebut baru saja keluar dari jendela. Alvin mendapatkan info dari Jav, anak buah Vian yang saat ini berfungsi sebagai pusat informasi untuk yang lainnya. Fokus mengoperasikan komputer di hadapannya.     

Padahal Jav bukanlah tim Pradita, black pardus bukan yang terbaik di lantai D. Herry belum bisa mendapatkan tim Pradita, orang-orang di dalam divisi tersebut tidak mudah diajak bergabung. Mereka memiliki ikatan kuat, dan mereka tahu Pradita berbahaya dalam hal menangkap gerak-gerik anak buahnya. Jav yang otodidak beruntung sekali bisa diandalkan malam ini.     

Mengetahui salah satu temannya yang keluar dari jendela sudah ditangkap tim misterius, 2 orang yang di dalam termasuk Pay lekas mencari pengamanan. Sekali lagi mereka terlambat. Kamar yang menjadi persembunyian mereka telah didobrak. Sejalan dengan hujan lebat. Alvin yang berpacu dengan malam dingin di luar ruangan berhasil melumpuhkan lelaki kurang beruntung yang keluar paling awal dari jendela kaca. Alvin membekuk salah satu anak buah Rey Barga dengan mudah.     

Alvin cukup menodongkan senjatanya, seorang pria menjatuhkan pistolnya otomatis, detik berikutnya ia mengangkat kedua tangannya berbalik sesuai permintaan Alvin. Tak butuh waktu lama Alvin telah menjerat kedua tangannya, termasuk menutup mulutnya. Alvin mendorongnya masuk ke dalam rumah keluarga Barga kembali. Kemudian pria itu diikat kuat pada tiang. Sehingga ia tidak akan ke mana-mana.     

Berbeda dengan apa yang terjadi di dalam kamar, dua orang pengawal barga berhadapan langsung dengan dua personel black pardus, Heri dan Rolland. Mereka sama-sama bersenjata. sama-sama mengacungkan senjata. Sama-sama tidak mau mengalah. Siapa pun bisa mati malam ini ketika salah mengambil keputusan.     

"Siapa kalian!" suara Pay membumbung menembus suara hujan yang masuk dari celah jendela kaca terbuka. Black partus tak menjawabnya sama sekali. Hal ini sekedar pertanyaan receh daripada memastikan keputusan apa yang harusnya mereka perbuat.     

"Apa yang terjadi?" Jav yang berkonsentrasi di balik mobil pengintai. Mencari titik lokasi dua orang kawannya yang tak bergerak sama sekali.     

"A13!" ini panggilan Jav memberi misi kepada Alvin.     

"kamar kode E, 2 rekan tidak bergerak," Alvin memutar otaknya, ia tahu masih ada dua pengawal Barga yang tersisa. Kamar yang disebutkan Jav ialah kamar yang tadi menghadirkan seseorang yang kini tengah diikat Alvin.     

Alvin kembali keluar menembus hujan, merapat pada dinding-dinding sisi luar rumah Barga. Dia melakukan pengamatan pada jendela tempatnya menangkap buruan ke dua.     

.     

Suara samar-samar yang disajikan peralatan black pardus secara tidak langsung memberi pesan tersirat kepada Pay dan rekannya. Terlebih fasilitas outfit maupun senjata yang dipegang penodong di hadapannya bukan barang sembarangan.     

Pay menyadari tidak banyak sindikat yang mampu menjalankan penyerangan terorganisir di negara ini.     

Terlalu banyak berpikir, Pay tak menyadari salah satu temannya sudah menjatuhkan senjata. Ternyata kepalanya tertodong pria berpakaian hitam, sama seperti dua orang yang menodongnya di depan. Giliran Pay bergerak, Alvin yang sempat menyusup dari celah jendela meraih kepala rekan Pay. Detik berikutnya Pay mendapat todongan di kepala.     

Pay seolah pasrah andai dia akan berakhir di malam ini. Untuk itu todongan di kepala ia abaikan. Pay lekas menyerang Alvin, sayangnya Pay lupa di depan masih ada 2 orang yang tengah berkonsentrasi membidiknya. Ketika Pay mengayunkan senjata apinya diam-diam mengarah pada kaki Alvin, Rolland membidik tangannya, tepat di punggung telapak tangan yang memegang senjata api. Sedangkan Alvin lekas menendang perut Pay. Supaya pria tersebut menjauh dari senjata apinya yang terjatuh.     

Sebab Alvin pecah konsentrasi. Lelaki yang lehernya dia jerat, bergerak lebih leluasa. Menjatuhkan diri. Menyerobot senjatanya di lantai lalu menembak asal, salah satunya menyasar dada Herry. Herry sempat meringkuk ke lantai.     

Di antara kekacauan ini. Rekan Pay yang tidak diketahui namanya bergerak mundur. Sedangkan pay sendiri lagi-lagi berusaha mendekati senjata apinya. Alvin lekas menendang senjata api pay. Benda tersebut meluncur, menjauh. Rolland yang penuh konsentrasi di tengah kekacauan tersebut, sekali lagi berhasil membidik kaki rekan pay yang tampak frustasi sebab ia menembak ke segala arah dan saat ini tampaknya senjata api itu mulai kosong peluru.     

Pay yang mengetahui senjatanya ditendang oleh Alvin bangkit mendorong tubuh Alvin hingga terjatuh ke lantai. Alvin yang mendapatkan dorongan hingga jatuh bersama pay, meraih leher pria itu. Mencekik, Berguling, lalu menaiki tubuhnya. Alvin membeku pay, mengangkat dagu pay dengan pucuk senjata yang mengarah di tenggorokannya.     

Sebab senyapnya black pardus yang bergerak tanpa suara, rekan Pai yang di landa ketakutan tampak pasrah menyerahkan diri.     

Dua orang pengawal setia Rey Barga tertangani dengan sempurna. Sebelum membantu Alvin mengikat tangan dan menutup mulut dua anak buah Rey tertangkap kaki Rolland menendang punggung Herry, "berhentilah pura-pura. sial! bangun kau!" Herry tak mungkin mati dengan baju anti peluru yang melapisi dadanya.     

Herry menepuk dadanya, kekeh tawanya sempat terdengar menyebalkan.     

Sejujurnya outfit dan tiap-tiap perlengkapan malam ini ialah hasil curian black pardus dari bungker inventaris tim Raka, divisi keamanan. Termasuk yang kini tengah di jalankan Jav yaitu seperangkat komputer khusus serta Drone yang sudah direkayasa oleh tim Pradita, sama-sama hasil curian black Pardus. Kecuali mobil yang mereka gunakan, bagian yang disiapkan Mahendra.      

Itu sebabnya ... ... ...     

.     

.     

[1] Chloroform : Obat bius yang berbentuk cair. Dengan menghirup aroma cairan Chloroform, seseorang bisa langsung tidak sadarkan diri dalam beberapa jam. Cairan ini memiliki warna bening dan tidak berbau.     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

1. Lempar Power Stone terbaik ^^     

2. Gift, beri aku banyak Semangat!     

3. Jejak komentar ialah kebahagiaan     

Cinta tulus pembaca yang menjadikan novel ini semakin menanjak :-D     

IG bluehadyan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.