Ciuman Pertama Aruna

II-33 Tempat Nyaman



II-33 Tempat Nyaman

0"Jangan menatapku seperti itu.. hatiku sudah mulai reda.. nanti bergetar lagi.."     
0

"TENDANG NICH!!"     

.     

.     

"Jadi kakakmu sudah menikah?" Damar mengikuti langkah kaki Aruna menuju lorong kemudian menaiki lift bersama.      

"Belum" jawab singkat Aruna memencet nomor lantai tempat tinggal Kak Aliana dan calon suaminya Aditya.     

"Hah? Jadi.. maksudnya.. mereka..?" Damar tak lagi melanjutkan ucapannya. Dia melihat Aruna yang mengangkat kedua bahunya 'Yah.. ini kecelakaan' isyarat itu Damar tangkap dengan bijak.      

.     

.     

"Ting Tong" Dua kali bel apartemen Aliana berbunyi, tak butuh waktu lama seorang pria dengan kaos oblong dan celana selutut membuka pintu. Tentu saja laki-laki itu adalah Aditya, leader marketing yang sedang menikmati weekend.      

"Hai kak.. Mana kak Alia?"     

"Masuk.. masuk.. ayo masuk.. wah Alia pemalas pasti senang sekali" Aruna memasuki Apartemen bersemangat di susul Damar yang terlihat canggung membawa dua kantong plastik yang kemudian di terima Aditya.      

"Oh.. ARUNAAA..." perempuan dengan perut membesar mengenakan daster dan rambut di kucir seadanya membaur memeluk adiknya.       

"Bagaimana kabar keponakanku? Apa dia sehat? Sudah tahu laki-laki atau perempuan?" Aruna mengelus perut kakaknya, Sebenarnya dia sedikit tergelitik dengan tubuh Aliana yang semakin tembem dengan penampilan 180 derajat berubah total.      

Semua tahu siapa Aliana, wanita karier dengan sejuta kesibukan bahkan masih sempat menempuh strata 2 dan entah saat ini bagaimana nasib kuliahnya termasuk nasib kariernya yang tercemerlang itu.     

 Tampaknya dia tidak lagi kuliah  termasuk bekerja, apartemennya juga terlihat kurang rapi. Malahan saat ini yang terlihat sibuk di pantry memotong buah-buahan menyiapkan hidangan untuk Aruna dan Damar adalah Kak Aditya.      

"Kami sengaja belum mencari tahu jenis kelaminnya, biar jadi kejutan?" ibu hamil mengelus perutnya sendiri dengan rasa bangga.      

"Adik utun sudah berapa bulan kak?" Aruna berebut tempat mengelus perut kakaknya.      

"jalan 5 bulan nih sudah besar ya.." Aliana tersenyum. Sejalan berikutnya langkah kaki Aditya membawa hidangan untuk para tamunya membuat sudut mata dua perempuan ini beralih pandangan. Aruna melihat Kak Aditya yang tampaknya tidak berubah dia sangat manly serta tertangkap jelas dari sorot matanya pria itu begitu mencintai kak Aliana.      

Sedangkan Aliana ibu hamil ini fokus melihat makanan yang dibawa Ayah bayinya, tapi kemudian dia menyadari ada pemuda yang masih berdiri canggung karena belum persilakan duduk.     

"Oh' Aruna.. temanmu Kenapa masih berdiri!? Ayo duduk.. duduk.. kita makan sama-sama" pekik Alia terkejut.      

"Damar... Kenapa juga kamu canggung begitu.." Aruna sempat setengah berdiri menyentuh lengan Damar supaya pria itu lebih nyaman untuk membaur.      

"Hee.." Pemuda Padang hanya tersenyum kecil menggaruk sudut lehernya. Dulu dia selalu bermimpi bisa bercengkerama dengan keluarga rona kemerahan, menjadi bagian dari mereka yang terlihat sebagai keluarga sempurna. Kadang dia juga membayangkan bagaimana seandainya dirinya menjadi menantu dari keluarga yang terlihat selalu kompak dan tolong-menolong di mata Damar.      

"Kamu Danu Umar kan?" _pemuda yang pernah membuat hati Aruna galau_     

Dan pemuda itu mengangguk.     

"maaf Kak, terakhir kali bertemu aku dalam kondisi sangat buruk" (merusak bridal shower yang dipersiapkan Aliana)     

"nggak papa, waktu itu semuanya sangat menyulitkan. Tapi sudahlah lupakan.. Toh itu sudah berlalu" Aliana menenangkan lawan bicaranya.      

"tapi ngomong-ngomong? Apa kalian balikan lagi? Maksudku Aruna sebentar lagi berpisah dengan suaminya? Lalu kalian pacaran.. eh terlalu jauh ya pacaran, mungkin dekat kembali seperti dulu?" perempuan hamil yang tiba-tiba bicara sembarangan ini membuat dua anak muda di hadapan yang membatu dan saling melirik kikuk.     

"Haha... Kakak bicara apa? aku dan Damar enggak pernah pacaran sejak dulu.. kami bersahabat baik" Aruna memecah kebekuan di antara keduanya, di sisi lain terlihat jelas Danu Umar terdiam membeku sampai-sampai telinganya memerah.      

"kalau kalian dekat lagi juga nggak apa-apa.. Sudah saatnya kamu bahagia.. Jangan terus-terusan memikirkan kebahagiaan orang lain, pikirkan kebahagiaanmu sendiri dek!" kembali Alia membuat kecanggungan makin meruncing.      

"Ah' kenapa Kak Alia jadi serius begini sih.. makan saja deh.. daripada dengerin kakak ngaco" Aruna buru-buru mengambil camilan yang tersaji dan menelannya lahap.     

"Damar.. silakan diminum jangan diam saja.." Alia kini fokus memperhatikan Pemuda yang dari tadi membeku tidak bergerak. Tampaknya kata-kata yang meluncur dari mulutnya membuat pria yang pernah diisukan bunuh diri itu gugup bukan main.      

"Oh.. iya. . iya kak. ." jawaban Pemuda Padang terdengar sangat gugup.      

Alia masih memperhatikan sahabat adiknya, dulu pemuda itu jelas-jelas membuat Aruna beberapa kali meminta bantuan kepadanya untuk sekedar saling bertemu satu sama lain.      

Dia yakin solois yang kini jarang terdengar lagi namanya di TV masih sangat mencintai adiknya. Ingatan Alia belum bisa sirna tentang Pemuda mabuk kacau memporak-porandakan Bridal Shower.     

Dia tahu sebulan sebelumnya sempat bertemu Hendra yang sedang mencari adiknya dengan kondisi sangat kacau. CEO itu tentu sangat mencintai istrinya. Tapi siapa yang tahu hati Aruna? Dan siapa yang tahu apakah omongan Hendra tentang kedekatannya dengan artis yang dulu juga sempat punya skandal bersamanya dapat dipercaya.      

Kakak perempuan Aruna berharap Aruna kali ini bisa lebih egois untuk dirinya sendiri. Jika memang Danu Umar memberikan tempat nyaman, Alia akan mendukung adiknya untuk mengambil tempat tersebut.      

"Aku lama tidak melihatmu di televisi, atau muncul di portal portal Online? Apa benar kamu sudah tidak aktif lagi sebagai penyanyi?" kini Aliya tertarik ingin bicara lebih banyak dengan Damar.     

"Iya kak.. aku memutuskan untuk berhenti"      

"Kenapa?"      

"Karena lama-lama aku menyadari semua itu membuatku sangat tidak nyaman. selain itu terjun ke dunia Entertainment sejujurnya bukan cita-citaku" Damar akhirnya mencair karena kakak Aruna berkenan mengajaknya bicara.     

"Iya benar.. kita harus memilih tempat ternyaman. Dengarkan itu Aruna!" Alia tiba-tiba menyentil Aruna yang memilih fokus menonton TV seperti kak Aditya.      

"Ha' Apa?" gadis ini ketinggalan arah pembicaraan mereka.      

***     

"Andos tolong bantu aku menemukan anak ini" Wiryo menyerahkan foto Juan kepada sekretaris pribadinya.      

"Bukankah dia ajudan nona Aruna?"      

"Iya.. kau benar.. anak ini pamit padaku ingin mendaki dengan temannya, namun sampai sekarang dia belum kembali. Kalau memang sudah kembali kepada keluarganya tidak masalah. Kalau masih mendaki pun tidak masalah. Hanya saja aku ingin tahu di mana Gesang?"     

"Gesang? Setahu saya namanya Juan"      

"oh aku lupa.." Wiryo membuka lacinya kemudian menyerahkan identitas ajudan berinisial Juan yang sebenarnya.      

"Tuan.. dia putra termuda Rio.. kenapa Anda melepaskannya begitu saja? Kita sangat bisa memanfaatkannya"      

"Aku bukan orang seperti itu kepada cucuku sendiri Andos, dia cucu Clara.. otomatis dia cucuku"      

"Yang benar saja Tuan.. keluarga anda hancur perlahan-lahan karena adik anda (Clara)?! Entah Anda yang terlalu baik.. atau aku yang tidak tahu jalan pikiran anda" Andos mengerutkan keningnya melihat cara Wiryo melepaskan begitu saja putra termuda Rio, pimpinan utama dewan Tarantula Group.      

.     

.     

______________     

Tarantula adalah kumpulan dari nama dewan pendirinya. Ta : Tanto Kristian, Ra : inisial nama seorang perempuan yang kini berubah identitas menjadi Julia, ibu Rio yang merupakan nenek Gibran, N : Ndaru Dirga Atmodjo, T ke dua : Tegar Markus Salim, U : Untung Braga, L : Linus Abraham dan A : Adam Nalendra.     

.     

Clara berubah identitas menjadi Juliana     

.     

Anak-anak Tarantula:     

Rey Braga     

Key Braga     

Nakula christian     

Heru atmojodjo     

Gibran Diningrat     

Gesang Diningrat     

Geraldine Diningrat     

Tiara sumita Salim     

Intan Sasmita Salim     

Oliver Abraham     

Angga Hyuga nalendra     

Bianca nalendra     

.     

Bagian dari Tarantula:     

Syakila putri termuda Baskoro     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.