Ciuman Pertama Aruna

II-40. Berlari Bersama



II-40. Berlari Bersama

0"Aku main ke rumah kak Alia.." untuk pertama kalinya Aruna berubah cara bicara. Dia bicara dengan penekanan tegas.      
0

.      

"Anantha ayah ingin bicara denganmu" Ayah Lesmana mendekati putranya. Dia mulai resah dengan cara putra tunggalnya yang terlalu memaksakan kehendak kepada kehidupan pribadi adiknya.       

"Kalau ayah ingin aku menarik berkas perceraian Aruna dengan lelaki bedebah itu, maaf aku tidak akan lakukan itu"       

"Minimal kamu harus bertanya dulu dengan adikmu"       

"Pernah kau dengarkan keluhan adikku ketika dia tertekan Anda nikahkan paksa tuan ajudan" Untuk pertama kalinya Anantha bicara tidak sopan pada ayahnya, sejak awal perjalanan pernikahan adiknya dengan keluarga Djoyodiningrat, Anantha lah yang paling getol menolaknya.       

"Deg" hati sang ayah berdetak kuat, ada hantaman besar di dadanya. Sekejap mulutnya terkunci rapat.       

"Seperti itu pula aku akan berusaha membebaskan adikku dari mereka"       

"Bagaimana jika hal itu bukan yang di inginkan adikmu?"       

"Aruna tidak tahu bahaya apa yang mengancam dirinya jika kembali kepada keluarga itu, aku bukan orang bodoh yang tidak tahu apa-apa ayah. Isu miring tentang keluarga Djoyodiningrat yang di kejar-kejar para pembunuh bayaran bukanlah isapan jempol. Semua orang di lingkaran bisnis negara ini sudah menjadikan isu itu seperti rahasia umum"      

Sekali lagi mantan ajudan terdiam membeku.       

"Aku hanya ingin memberikan kehidupan normal untuk adikku. Aku bukan dirimu yang takut memutuskan tali perjanjian karena merasa tidak mungkin melawan mereka, lalu menyerahkan anakmu begitu saja, mengorbankan masa depannya"       

"Maafkan aku ayah, tolong kali ini biar aku yang menjaga adikku" Anantha menutup percakapannya dengan sang ayah rapuh di hantam bertubi-tubi putranya sendiri.       

_Maafkan ayah Aruna, ayah sekali lagi tidak bisa membantumu_       

_Oh ya Tuhan, Ayah macam apa aku ini_      

***      

[Tuan, nona Leona berusaha mencari tahu keberadaan Tania]      

 Pesan pagi hari yang menyita perhatiannya. Ada gerakan pria menghentikan tangannya memegangi cangkir berniat menyeruputnya. Satu jam yang lalu dia baru keluar dari bandara udara Sydney (Kingsford Smith), salah satu bandara tertua di dunia yang beroperasi secara terus menerus dan merupakan bandara tersibuk di Australia, menangani sekitar 35,9 juta penumpang pada tahun 2019 dan 289.741 pergerakan pesawat.       

Sekejap tuan muda Djoyodiningrat membuat panggilan untuk para pesuruhnya: "Sembunyikan Tania dengan rapi dan amati pergerakan Leona"       

"Baik Tuan"       

"Beri aku semua informasi tentang Leona, riwayat hidupnya dari kecil. Aku ingin tahu siapa dia sebenarnya"       

"Kami segera siapkan"       

"Oh iya, minta bantuan Diana untuk memulihkan Tania, dia perlu menemukan dirinya lagi" Ada rasa resah di dada sang pria, resah melihat temannya menjadi korban keganasan musuhnya. Entah apa alibi dan apa niat Leona melakukan itu pada dirinya, Hendra sama sekali tidak punya prediksi dengan temuan orang-orangnya kali ini.      

.      

.      

[Hendra]      

[Apa kamu masih sibuk]      

[emoticon sedih]      

"Hee.." ada yang hanya tersenyum melihat pesan istrinya.      

[Apa kamu marah padaku?]      

[Stiker melempar hati]      

"Sial pandai sekali dia" Laki-laki ini sudah enggan melanjutkan sarapan paginya. Dia berdiri meninggalkan mejanya, sempat menyeruput sedikit kopi hangat dengan mengecup cangkir putih, meninggalkan bekas pada bibirnya merahnya dan lidah memainkan peranya sedikit melumat merapikan sisa noda pada mulut paras malaikat.       

Matanya masih fokus pada pesan yang di kirim penjahat kecil.       

[Hendra.. Kabarin ya kalau sudah nggak sibuk]      

[Kamu read pesanku tapi tidak mau balas]      

"Eh' iya aku lupa mengubah pengaturannya.. Hehe bodoh.. Biarlah biar tahu rasa, beraninya mempermainkan aku seenaknya sendiri" Pria ini menggerutu sendiri.      

[Jangan ngambek dong sayang]      

"Sial.. Sial kenapa manis banget"      

[Aku akan jelaskan semuanya, aku juga mau bayar kompensasi untuk kenakalanku kali ini]      

"Benarkah"       

[Malam yang panas] tiba-tiba pria ini menggerakkan tangannya sendiri. "Hais' tangan bodoh tidak mau kompromi"      

[Terimakasih.. Seneng banget di bales akhirnya..]      

      

[Malam yang panas, kompensasi] Si pria yang berburu haknya tidak bergeming dari misi meminta 'malam panas'      

[Aku kangen kamu]      

"Akhirnya kamu bisa juga hangat padaku, hatiku kok jadi berbunga-bunga begini" Pria ini memerah senyam senyum nggak jelas, menyadari ada yang melunturkan sikap dinginnya.       

[kamu kangen aku juga, kan?]      

"Hobi sekali mengalihkan pembicaraan"       

[Malam yang panas] Si pria konsisten dengan pesannya.      

[Pakai pengaman]      

[Tak mau, aku mau punya bayi yang menggemaskan]      

[Hen.. Kita bicarakan lagi kalau sudah bertemu]      

[Penuhi permintaanku]      

[Hen.. mengertilah]      

[Temui aku jika kamu siap memenuhi permintaanku] Sang pria memperteguh pendiriannya, kecamuk didadanya semakin kuat belakangan ini LDR membuatnya hampir gila. Jika Aruna menginginkan dirinya dia pasti akan berkorban apa pun seperti dirinya yang berupaya keras berubah.       

Si pria sudah memikirkan ini dalam-dalam beberapa hari belakangan.       

"Seberapa kuat kamu mempertahankan rasa cintamu untukku. Mari kita uji coba"       

Dari berbagai sisi jika perceraian ini hanya dia yang mengupayakan untuk bertahan, jelas di persidangan sekeras apa pun dia dan tim hukumnya berusaha menghentikan perceraian pasti berujung kalah. Nyata-nyata rumor perselingkuhan dengan bukti fisik foto dirinya dan Tania di Bali tidak bisa dipungkiri.       

Apa perlu membayar hakim untuk memuluskan keinginannya. Itu bukan tradisi keluarga Djoyodiningrat dan bukan Hendra, yang paling Hendra takutkan adalah keras kepala Anantha yang sudah melekat sebagai identitas kakak Aruna. Sejak pertama kakak laki-laki Aruna memang getol anti pati dengan nama besar Djoyodiningrat dan tidak pernah lengah berupaya mengambil dan memisahkan dirinya dengan adik bungsunya.       

"Maafkan aku sayang, sekarang giliranmu bertahan untuk kita" Hanya dua pilihannya supaya keadaan ini bisa terlewati. Dalam prediksi Mahendra yang selalu lincah menggunakan isi kepalanya, pertama pihak perempuan sebagai korban perselingkuhan dalam hal ini Aruna dan keluarga mencabut tuntutan perceraian. Yang kedua perempuan itu di buat hamil dan mengungkap fakta yang ada kepada keluarga besar kedua belah pihak.       

"Aku akan menjagamu dari jauh, sampai kau memutuskan jalan mana yang kau ambil untuk kita berdua, hanya ini caraku supaya kamu sadar kita harus berlari bersama bukan sekedar aku yang menuntunmu dan memaksamu berlari mengikuti mauku" Hendra berbicara dengan dirinya sendiri.       

"Sir, what do you think of our latest project?"       

_Ah' aku tidak mendengarkan meeting ini_       

"Sorry, can the explanation be repeated"       

***      

"Aruna kita dapat undangan sebagai pemateri T*DxSurabaya" Lili menyerahkan undangan menggetarkan tersebut pada Aruna.       

"T*DxSurabaya ya.. Bukankah ini terlalu berlebih" Aruna membolak-balik kertas dari email yang baru saja di cetak Lily, mungkin salah alamat atau salah sasaran. Tapi nyata-nyata ditujukan kepada Surat Ajaib. Sangat sayang untuk tidak datang, bukan sembarang orang yang dapat undangan sekeren ini. Apalagi mereka hanyalah start up kecil bagai butiran kerikil di tengah-tengah pasir pantai.       

"Gila yang bicara di acara kayak gini biasanya sekelas Rhenald Kasali, Ridwan Kamil, Erie Sudewo terus ngapain kita?" Agus ikut nimbrung menyempil di belakang kerumunan teman-temanya yang sedang di buat deg degan karena menerima undangan penuh tantangan. Ditolak terlalu munafik, di terima terlalu percaya diri.       

"Siapa yang mewakili Surat Ajaib kali ini?" Lily pusing sendiri.       

"Siapa lagi Aruna dong, memang ada yang lebih baik dari dia di antara kita" Celetuk Agus santai tidak melihat ekspresi gadis yang sedang gemetaran memegangi kertas ditangan.      

Tiba-tiba ada yang meneteskan air mata: "Aku nggak habis pikir, Surat Ajaib kita sampai di lirik T*D"       

"Iya.. Kok gue juga terharu ya" Lalu dua perempuan berpelukan.       

"Kenapa kalian?" Dea yang baru datang merasa aneh dengan perilaku asing dua sahabatnya.       

      

T*D (Technology, Entertainment, Design) adalah sebuah organisasi media nirlaba yang mengunggah presentasi secara gratis yang di distribusikan secara online, di bawah slogan "ideas worth spreading". T*D didirikan pada Februari 1984 sebagai sebuah konferensi yang di adakan tahunan semenjak 1990. Perhatian awal T*D adalah teknologi dan desain, sesuai dengan asal Silicon Valley-nya, namun belakangan ini lebih melebarkan fokus-nya dan merangkum presentasi di berbagai topik akademis, budaya, dan ilmiah.      

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.