Ciuman Pertama Aruna

II-62. Cermin Sederhana



II-62. Cermin Sederhana

0"Dia bukan anak kecil 12 tahun yang kamu kenal dulu" celetuk Leona, sudah mulai hafal kebiasaan Mahendra.      
0

"Apa dia sudah banyak berubah?" perempuan berparas cantik ini penasaran.      

"Kabarnya begitu, apalagi semenjak dia punya istri"      

"Istrinya Tania?? Perempuan yang kau Sandra itu?"      

"Bukan, dia sekedar sahabatnya. Kau pasti tak yakin Hendra bisa peduli dengan teman masa SMA-nya" perempuan ini bicara sambil menggigit sarapan pagi. Roti dengan selai coklat kacang.     

"Jadi Tania yang membuatmu hampir dihajar oleh Hendra.. sekedar teman SMA-nya?" Nana tiba-tiba tak memiliki selera makan.     

"Sama denganmu, kupikir perempuan itu mempunyai hubungan spesial dengan Mahendra, karena  Tania sempat rempuan disingkirkan oleh tetua Wiryo tepat di hari-hari mendekati pernikahan Hendra.      

Nyatanya Hendra tidak begitu peduli, dia tidak mencari Tania.  Atau mungkin dia tahu Tania memang sudah diamankan kakeknya.      

kemudian aku mencoba untuk memanfaatkan perempuan itu. Aku pikir dengan memanfaatkannya aku bisa membuat Mahendra kembali erat dengan Tania. Dan perlahan-lahan dia terbawa arus, mengikuti permainanku.     

Sayang, rencana itu tidak berhasil. Kelakuanku memang agak berlebih karena membuat semua orang salah paham. Sampai beberapa saham di DM group jatuh."     

"Dan Dia peduli dengan Tania?" Nana melengkapkan pemaparan panjang Leona dengan pertanyaan berikutnya.     

"Nah, itu yang aku tidak menduga sama sekali, Hendra sangat peduli dengan artis drama series itu. Dia berusaha untuk menyelamatkan perempuan yang menjadi sahabatnya sejak SMA"      

"kenapa kau melakukan semua itu Leona" Nana kesulitan memahami isi kepala adiknya.     

"Aku ingin kau menempati posisimu yang dulu, menjadi bagian terpenting Hadyanmu, yang setiap saat kmau rindukan. Bukankah itu keinginanmu mu" lanjut Leona melirik Anna.     

"Kau keterlaluan, mengapa kau korbankan dirimu untuk keinginanku. aku bisa melakukan itu sendiri tanpa bantuanmu".      

"Mustahil, kalau cuma kamu yang berusaha. ketika kamu akhirnya memutuskan untuk tinggal di Indonesia.  Setelah 15 tahun pula. Belum lagi ingatannya tentangmu terhapus."     

"itu resiko ku sendiri Leona. Aku yang memutuskan kembali. Dan Aku pula yang memutuskan ingin menemuinya lagi. Biarkan aku sendiri yang berusaha untuk dia ingat"      

"Sebenarnya alasan yang ku sampaikan barusan belum apa-apa" Leona  awalnya ingin menyembunyikan  informasi yang ini sendirian.      

"alasan apa yang lebih penting sampai kamu memutuskan membantuku dengan caramu sendiri yang berlebih itu"     

Ragu Leona bicara, akhirnya dia utarakan juga: "Kamu tidak akan bisa mendekati Hendra selama dia Masih bersama istrinya. Itu sebabnya aku gunakan Tania untuk memisahkan mereka lebih cepat. Sebelum kamu datang"      

Ada yang wajahnya berubah masam: "Mengapa aku tidak bisa mendekatinya? Bukankah sebelumnya kau pernah bilang kalau pernikahannya sekedar pernikahan yang dipaksakan tetua dan gadis itu tidak bahagia?"     

"Tapi Hadyanmu sangat mencintainya. Gadis itu mampu menaklukkan Mahendra dan membuatnya sembuh"     

"siapa namanya?" Nana terlihat memainkan tangannya. Dia merasa posisinya yang dulu paling berharga, tidak akan mungkin digeser oleh siapa pun. Dan bukankah dulu dia di hadirkan sebagai faktor penyembuh pula  sayang ujungnya berakhir gagal.      

"Aruna," Jawab Leona.     

"Apa dia sangat spesial??" kembali Nana memburu pemahaman.      

"Kau pasti tidak akan pernah menduga, gadis biasa-biasa itu adalah obat bagi Mahendra"      

"Biasa biasa? Maksudmu?"     

"Ya.. istri Hendra hanya mahasiswa 20 tahun yang bahkan tidak bisa berdandan untuk dirinya sendiri." (Chapter keberadaan, vol 1)     

"Lalu apa yang.. membuat Hadyan.. (berfikir sejenak) kau bilang sangat mencintainya?"     

"Aku pun juga tidak tahu.. tapi kata-kataku benar adanya. Hadyan mu pernah pergi melepas semua statusnya sebagai pewaris tunggal Djoyodiningrat ketika dia tahu istrinya diambil darinya"     

Leona meneguk minuman hangatnya yang terakhir.      

Sedangkan si anggun ini sedang susah payah menelan saliva: "Apa perempuan yang kau ceritakan itu. Em.. yang meneleponnya kemarin?"     

"melihat ekspresi Hendra yang terburu-buru. Aku rasa pelakunya gadis itu"     

"Sejauh itu Hadyan berubah??" Nana kembali memburu tanya.      

"Sebanyak itu pula kau akan terkejut. Aku berharap sebelum aku terbang ke Milan. Kita harus membujuknya agar dia mau mendapatkan treatment dariku untuk membuka kenangannya bersamamu yang terhapus" jelas Leona.     

"hei jangan bersedih.." kembali Leona bersuara setelah  melihat Nana yang tampak lelah seketika.      

"Jangan khawatir Leona.. waktu aku memutuskan kembali tinggal di Indonesia. Kembali ingin berjumpa dengan dia. Aku tahu apa saja bisa terjadi. Kau tak perlu khawatir, Aku bukan Nana yang lemah seperti dulu pula" dia yang berbicara dengan menghibur dirinya sendiri.      

***     

Perceraianmu akan tetap kakak lurus, entah Aruna suka atau tidak. Aruna sebaiknya segera sadar, jika kamu memutuskan untuk tetap bersamanya. Kau akan dikurung lagi dan lagi. Cuma itu satu-satunya cara memastikan agar perempuan mereka aman. dan kakak tidak ingin kamu hidup terpenjara seperti itu.      

Mending Aruna merasakan sedih, hancur dan menangis sekarang. Kemudian bangkit dan menemukan pria lain yang bisa memberimu kebahagiaan dengan cara yang lebih menenangkan.     

Ucapan kakak Anantha melayang-layang di pikiran putri bungsu Lesmana. Dia seolah dicambuk dengan sebatang lontar.      

Kemudian mengais-ngais pemahaman yang terselip di dalam dirinya sendiri.      

Apa yang sebenarnya aku inginkan?'     

bukankah Aku ingin pergi jauh darinya, berlari secepat aku bisa sepertinya anak kecil dikejar-kejar seseorang yang berhasrat menculiknya. Lalu anak kecil itu tidak boleh menoleh ke belakang agar dia tidak berhenti melangkah barang sekejap saja.      

Gadis ini menatap dirinya di cermin rias berukuran standar. Duduk dan menatap gambaran perempuan, si pencari pemahaman, yang butuh jawaban ke mana seharusnya arah kapal yang dia tumpangi.     

Cermin standar itu kemudian berbalik bercerita kepadanya: "hai lihat.. lihatlah aku cermin rias buatan ayahmu, kau lupa dia menanggalkan gelar direktur agar bisa membebaskan putri kecilnya. Sekarang tangannya sering terluka sekedar untuk mencari kesibukan, mengukir teman-temanku yang dipesan para tetangga"     

Cermin itu berhasil membuat pipinya basah.     

Padahal hatinya sudah berlabuh, tapi langkahnya berat untuk sekedar menaruh dan menyerahkan seutuhnya kepada dia yang sudah mencuri segalanya.      

"Pencuri" Aruna bicara dengan dirinya sendiri di cermin. Menyadari dan memahami, Hendra seorang pencuri yang berhasil mengambil semua miliknya.      

Bukan lagi CEO gila yang mencuri ciuman pertamanya, atau mencuri lehernya dengan sesapan malam, dia bahkan sudah berhasil mencuri sesuatu yang berharga di dadanya. Dan kini lebih lancang lagi, penjahat itu berhasil mencuri hatinya. Yang artinya sang korban di taklukan pelaku kejahatan.      

"Bip"     

[Tolong beri aku saran supaya malam ini aku bisa tidur] by CEO Gila. Bahkan nomor handphonenya masih tersimpan dengan nama itu. Panggilan di awal mereka bertemu.      

[Aku takut saranku membuatmu menyelinap ke kamarku malam ini]     

Deg.      

[Tunggu aku! Aku akan berada di kamarmu 100 menit lagi]     

[Hen.. Aku Cuma sekedar membalas]     

[Tidak ada cara lain, atau aku tidak akan tidur semalaman]      

[Hendra, kalau kau benar-benar kesini aku tidak akan membuka jendelanya]      

[Mengapa? Apa masalahnya?]      

[Bersabarlah, bukankah keselamatanmu sedang terancam. Aku tidak mau mengambil risiko berbahaya]      

[Tapi aku benar-benar kosong, dan sedang hancur]     

[Sama]     

[Apa kamu masih ingin berpikir?] Maksudnya masih butuh waktu memilih dari dua cara dengan tiga kemungkinan tentang hubungan mereka.      

[Maaf. Sepertinya iya]      

.     

_mengapa?_ ada yang bertanya sambil merintih, hingga tak sanggup untuk mengungkapkan pertanyaan sederhana tentang 'mengapa'     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.