Ciuman Pertama Aruna

II-32. 12 Area Spesifik Otak



II-32. 12 Area Spesifik Otak

0"Sepertinya lebih baik anda tidak mengetahuinya"     
0

"jangan membuatku marah Hery! Kirim fotonya padaku.. ini perintah!"     

.     

.     

"Lagi-lagi dia yang bisa membuatmu bahagia"      

Seorang laki-laki yang berstatus sebagai suami menatap foto istrinya yang sedang tertawa riang bercanda di atas motor antik milik pesaingnya.      

Dia mengusap foto itu, mengabaikan pembicaraan tentang cara meningkatkan harga saham, tentang kurs rupiah yang mulai menurun, tentang data analisis ekonomi 3 bulan mendatang.      

"Dia, selalu membuatmu merasa lebih nyaman daripada bersamaku"      

Dulu mungkin handphone di tangan sudah terbanting dan pecah menjadi beberapa bagian. Sekarang, mata biru lebih bisa menata hati dan perasaannya.     

Tapi, sejalan dengan kemampuannya mengendalikan perasaan yang kabarnya terletak di sebuah kelenjar "terbesar" di dalam tubuh manusia, dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hendra mulai menalar setiap kejadian di antara mereka.     

Memang banyak membaca sebagai cara mengendalikan dirinya, seperti pertanyaan menggelitik William Shakespeare yang di ajukan berabad-abad silam, "apa itu cinta?", para ilmuwan akhirnya menemukan alternatif jawaban: otak.     

Beratnya hanya 1,4 kilogram, tapi mengandung lebih dari 100 miliar sel saraf. Ia mengatur gerak seluruh badan dan pemikiran seseorang, bahkan mampu mengontrol orang lain. Studi terakhir menyebut, otak sejatinya adalah "hati" itu sendiri, tempat segala perasaan berkecamuk, termasuk cinta.     

Cinta berada dalam pikiran seseorang, sebuah emosi kompleks yang melibatkan 12 area spesifik otak -- yang membentuk jaringan cinta.     

Dan dia yang telah mampu mengendalikan dirinya, perlahan bisa menalar setiap kejadian yang dihadirkan perempuan perusak logika.      

Mata biru tak lagi kehilangan kemampuan berpikirnya seperti dulu ketika dihadapkan kepada gadis bernama Aruna. Pikirannya Kini lebih realistis lagi, tentang cinta yang dulu harus memiliki dan membelenggu sampai tak diizinkan siapa pun menyentuh perempuannya.     

Perlahan berubah menjadi pertanyaan-pertanyaan kritis dari benaknya sendiri. Dan berakhir menghunjam dirinya sendiri.      

Siapa yang bisa membuat Aruna lebih bahagia? Jangan-jangan bukan Aku tapi dia?     

Apa sebenarnya keinginan Aruna? Bersamaku? Atau bebas lepas tanpa diriku?     

Sebesar apa rasa cintanya padaku? Harusnya jika dia benar-benar mencintaiku, dia rela hidup denganku sesulit apa pun kondisiku.      

Lalu, di mana sebenarnya posisiku?      

Bagaimana harusnya aku menatap ke depan?      

Hujam pertanyaan untuk dirinya sendiri tak dapat dia jawab. Pikirannya mengembara bersama jantung yang berdetak kencang. Sebuah pernyataan yang tersimpan di dalam dirinya berawal dari kata "jangan-jangan"     

Jangan-jangan tetap aku sendiri yang jatuh cinta.     

Jangan-jangan aku terlalu percaya diri bahwa aku bisa membuatnya bahagia.     

Jangan-jangan diriku hanya sumber kesulitan baginya.     

Kemudian sebuah caranya bernalar (suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan) menghasilkan konklusi yang menghentikan penjelajahan di dalam otaknya.      

"Pernikahanku dan Aruna sudah saatnya bukan sekedar aku yang mengusahakannya sendiri, kalau Aruna masih menginginkanku harusnya dia juga turut menjaganya, mempertahankannya bersama-sama denganku. Baiklah biar dilihat apa yang kamu inginkan Aruna?"     

***      

"Damar pelankan motormu!" Aruna menepuk pundak Damar, dan memberitahukan keinginannya kepada laki-laki yang sedang mengendarai motor memboncengnya.      

"Kenapa?" laki-laki ini segera menoleh meminta penjelasan.     

"lokasi kita dekat dengan apartemen kakakku, kita mampir yuk!"      

"kakakmu tinggal di apartemen?"      

"Iya.. kak Aliana"      

"Jadi Kak Aliana tidak ikut pindah bersama kalian?"     

"Ceritanya panjang nanti kamu juga paham, jangan syok ya.." Dan pria di hadapannya mengangguk.      

"sebentar kita belanja dulu, berhenti di market depan!" sekejap berikutnya motor Vespa antik milik Danu Umar terparkir di halaman market.      

Damar yang sudah terbiasa membantu Aruna belanja segera meraih keranjang belanja membuntuti gerakan perempuan yang sedang memilih buah-buahan di depan langkahnya.      

"Damar menurutmu ibu hamil paling cocok dibelikan buah apa?"     

"Ku rasa semua buah oke aja.. nafsu makan perempuan hamil kan lagi gede gedenya, setahu aku asal jangan Nanas"      

"Bagaimana dengan semangka?"     

"Tidak buruk"     

"Biasanya suhu tubuhnya naik jadi suka yang segar-segar, begitu nggak sih?"     

"Eh' awas biar aku saja yang bawa.. semangka berat Aruna" Damar langsung menangkap Semangka yang sempat ingin jatuh dari tangga Aruna.      

'Cekrek'     

"Ku rasa jangan buah saja, jus atau puding oke" pria ini membuka pintu lemari es untuk perempuan yang terlalu konsentrasi dengan kegiatannya memilih barang. Mata mereka sempat bertema, karena gadis ini terlalu sibuk memperkirakan apa yang harus mereka beli. Mata coklat itu menatap dengan isyarat ungkapan terima kasih.      

'Cekrek'     

.     

Di sisi lain:     

Petugas market A: "Aaa.. (histeris lirih) aku.. aku dapatkan fotonya.. ya tuhan, dia masih menawan walau sudah jarang tampil lagi"      

Petugas market B: "Apa mungkin itu ceweknya?"      

Petugas market A: "Entah aku nggak peduli yang penting dapat fotonya.. ya ampun dengan style seadanya begitu.. dia masih tampan, bahkan lebih tampan dari yang terlihat di TV"     

Petugas market B: "Lagu-lagunya keren sih.. sayang sekarang lebih banyak di nyanyikan artis lain, padahal kalau dia yang bawakan penghayatannya jauh mengena"      

Petugas market A: "Aku juga mengikuti novelnya.. dia manis, ya.."     

Petugas market B: "Hai.. hai.. Danu Umar kesini.." Kasir market menarik baju teman menyadarkan perempuan di sebelahnya supaya segera menyadari idolanya perlahan mendekat.      

Petugas market A: "Ah iya.." (bersiap)     

.     

"Damar menurutmu ini sudah cukup?" Aruna meminta saran lelaki yang menemaninya belanja.      

"Menurutku sudah lebih dari cukup" Balas pemuda Padang meletakkan barang belanjaan di atas meja kasir.      

"Jujur aku penasaran kak Alia hamil berapa bulan?" Mantan solois ini bicara sambil menggerakkan tangannya membantu petugas kasir menurunkan barang dari ranjang belanja. Dia tidak menyadari ada yang sedang gemetaran memandangi idolanya.      

"Jujur aku juga lupa.. aku yakin sudah cukup besar, nama adiknya Utun"      

"Haha.. kau ini jangan ngaco.. sebutan bayi di dalam kandungan memang Utun, itu sebutan dalam bahasa Sunda"      

'Bip' bunyi barang belanjaan mendapat sentuhan infra merah mengiringi percakapan mereka.      

"Kau tahu bahasa Sunda? sok tahu ah!" (Kamu kan dari Padang)     

"Jangan lupa aku tinggal di Bandung cukup lama"      

"Oh iya.. baru ingat" Aruna mengeluarkan platinum card milik suaminya.      

"Wow.. dapat dari mana card unlimited, pemberian orang itu" Damar masih enggan menyebut Hendra dengan namanya, walau jelas-jelas gadis yang dia sebut Rona Kemerahan sudah memilih tapi rasa dingin di hati belum mampu memahami posisinya seratus persen.      

Aruna hanya tersenyum melihat Damar memasang ekspresi kurang nyaman di wajahnya.     

Sesaat berikutnya ketika gerakan dua kasir market ini usai tiba-tiba barang belanjaan mereka tahan sejenak: "Maaf boleh aku minta foto bareng denganmu?"      

"Ah' apa?" Damar tampak belum begitu mendengarkan permintaan perempuan yang menggemarinya.      

Gadis di sampingnya spontan menepuk pundak Damar: "Kakak itu bilang dia ingin foto denganmu?"      

"Boleh sini handphonenya.. biar aku yang ambil foto buat kalian" Aruna menawarkan diri, gadis ini mundur beberapa langkah mengambil angel foto untuk tiga orang di hadapannya. Dua kakak berseragam kasir terlihat mendekati tubuh pria cuek di depan meja kasir. Dua petugas market tertangkap manis dan senang, sedangkan Danu Umar sendiri tertangkap biasa saja, tidak bersemangat.      

"Kau itu.. senyum sedikit Kenapa?" celoteh Aruna mengejek sahabatnya.      

"Okey.. oke.." (Tolong lebih cepat)     

.     

"Berikan barangnya.." tagih Damar setelah permintaan mereka terpenuhi.      

"Maaf ya.. tapi sungguh aku benar-benar menyukai karya-karyamu.. kenapa sekarang jarang bikin lagu dan tampil lagi"      

"Karena nggak suka dibuntuti kalian.."     

Wajah kakak kasir terlihat syok mendengar ucapan Damar.      

"Hehe.. aku hanya bercanda, aku lebih nyaman menjadi seperti ini. Oh iya ikuti saja podcast dan YouTube ku, tapi masih baru banget sih" dia menenangkan wajah syok penggemarnya.      

"Boleh tahu apa namanya kami pasti akan follow semua akunmu"      

"Benteng terbaik"     

"Wah itu nama penamu kan?.. sekarang menulis lagi?"     

"Ya aku rasa waktuku lebih banyak sekarang, jadi aku menulis lagi.. tapi kali ini bukan genre romance"     

"Genre apa dong?"     

"Isekai"      

"Hah? Apa itu?" mendengar ungkapan bingung perempuan di depannya, pemuda Padang hanya tersenyum mengambil belanjaan dan meninggalkan mereka dengan ekspresi  tanda tanya di otak.      

Isekai adalah subgenre dari novel ringan, manga, anime, dan permainan video Jepang. Pada awalnya isekai termasuk genre "Fantasy" namun seiring dengan perkembangan dan mulai ramai bermunculan Light Novel & manga yang bertemakan Isekai dari tahun 2017 sampai sekarang maka disebut genre isekai.      

"Kau benar-benar pindah haluan ke genre Isekai?"     

"Ya.. karena visualisasi Romence ku di culik Alien dan dia terjebak perasaan lalu memilih berada di bawah belenggu Alien!"     

"Maksudmu aku??"      

"Iya.. siapa lagi"      

"Hahaha.. kau ini, bicaramu selalu bikin ngakak" Aruna tertawa renyah menatap Damar yang sibuk membawa barang belanjaannya.      

"Jangan menatapku seperti itu.. hatiku sudah mulai reda.. nanti bergetar lagi.."     

"TENDANG NICH!!"      

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.