Ciuman Pertama Aruna

II-53. Kisah Panjang Persetruan



II-53. Kisah Panjang Persetruan

Mereka berkumpul menjadi satu, kembali memanfaatkan oil company yang diberikan Wiryo kepada adiknya Clara sebagai batu loncatan untuk mengembangkan bisnis menggiurkan pertembangan yang kemudian menggunakan bisnis itu untuk menjatuhkan Wiryo dan keluarganya kembali.      

Pada akhirnya permusuhan mereka berlarut-larut melintasi tahun demi tahun tanpa henti. mengorbankan kehidupan anak cucu mereka, dan tentu saja menggoyahkan kehidupan keluarga Djoyodiningrat.     

Sudah cukup baik sebenarnya Wiryo memutuskan hanya akan bertahan, sambil terus memupuk benteng pertahanan. Mengingat musuhnya adalah kelompok yang dipimpin oleh saudara satu-satunya. Adik tirinya, yang selalu ingin dia rengkuh, tapi gagal. Dia terlanjur dimanfaatkan banyak orang. Dia terlanjur sakit hati karena merasa keluarganya hancur akibat ibu Wiryo bunuh diri.     

Kerumitan di masa lalu, menorehkan sakit hati mendalam pada masing-masing anak manusia rapuh ini. Dulu ibu Wiryo sempat melarikan diri membawa putra semata wayangnya menjauh dari keluarga besar yang berupaya melakukan pertalian erat dengan menikahkan anak laki-laki keluarga Diningrat dengan anak perempuan Widjoyo. Menimbulkan tanda tanya besar?.       

Sampai terungkapnya kenyataan pahit. Ternyata ibu dan ayah Wiryo memiliki sebuah kesepakatan sebelum mereka menikah. Ayah Wiryo punya perempuan lain yang juga ingin dia nikahi. Dan ibu Wiryo harus menerima keadaan itu, kala itu ibu Wiryo juga punya laki-laki lain.       

Keduanya berpikir semua akan impas dan berjalan beriringan. Empat manusia dengan tiga pertalian. Apa itu maksudnya? Pernikahan resmi akan terjadi dalam keluarga resmi Diningrat dan Wijoyo.     

Dibalik itu pun, akan ada pertalian tidak resmi. Dengan masing-masing pasangan yang diinginkan. Sayangnya setelah semua berjalan. Laki-laki yang dekat dengan ibu Wiryo memilih kewarasannya dengan pergi.       

Sayang sekali tidak dengan Ayah Wiryo yang memiliki ikatan bertahun-tahun yang kuat dengan perempuan lainnya. Dia tetap melanjutkan pernikahannya secara siri, Ayah Wiryo membagi cintanya. Berusaha adil di antara keduanya, sampai pada suatu titik di mana ibu Wiryo tidak lagi memiliki rasa percaya diri bahwa suaminya menginginkanya, bahwa dia yang utama. Dia menyadari dirinya hanya pihak ke tiga walau pun pernikahannya lah yang resmi, pernikahan sempurna dari dua keluarga besar.      

Dan yang paling sulit di terima, ketika seorang putri dari keluarga beradab dan berada, -ibu Wiryo. Mendapatkan cinta terbagi seperti ini, sungguh bukan sesuatu yang mudah. Dia akhirnya tumbang dan tak lagi bisa bertahan.     

Memilih melarikan diri, dan berakhir bunuh diri. Sebab ibu Wiryo sesungguhnya benar-benar mencintai suaminya. Tidak tahan untuk berbagi dengan perempuan yang dari awal merebut hati suaminya. Perempuan yang merasa paling berhak terhadap suaminya di banding istri resminya sendiri.     

Sedangkan Clara yang dilahirkan dari pernikahan tidak resmi. Mendapati kenyataan bahwa ayahnya, sang putra tunggal yang terbiasa hidup dalam naungan kemewahan. Tiba-tiba dihapus dari silsilah keluarga sebab terbongkar pernikahan sirinya.     

Ayahnya mengalami hari-hari berat. Tidak bisa, bahkan kesulitan untuk beradaptasi dengan hal baru. Keterbatasan membuat Ayah Clara yang juga ayah Wiryo selalu mengurai penyesalan.       

Menyudutkan ibu Clara dengan rasa bersalah. Clara dibesarkan penuh penderitaan. Dari seorang ibu yang merasa menghancurkan kehidupan suaminya. Dan dari seorang ayah yang kesulitan menerima kehidupan barunya. Walaupun Ayah Clara akhirnya memilih menerima kenyataan, sayang dia jadi berubah total tidak banyak bicara, dia berupaya bekerja apa saja untuk menyambung hidup. Padahal sebelumnya anak konglomerat.     

Setiap hari pria itu, selalu berharap suatu saat ingin bertemu Wiryo. Tapi sayangnya, sang ayah hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Pewaris tunggal dua keluarga besar. Dikawal oleh banyak ajudan. Bersama mobil mewah dengan segala kehormatan yang membalut Wiryo. Mengurungkan niat ayahnya untuk mendekat.       

Awalnya Clara mampu menghibur ayahnya dengan ucapan yang menyenangkan hati, mulut anak kecil tersebut berceloteh: "ayah, suatu saat aku akan membuat ayah kaya raya seperti dia. Sehingga Ayah tidak malu menemuinya"       

Begitulah impian Clara kecil ketika melihat ayahnya bersedih hati.     

Na'asnya semakin bertambahnya usia ucapan dan dukungan menjadi kebencian yang tertanam di dalam hati: "aku akan merebut kekuasaanmu, karena kau telah menghancurkan kehidupan ayah dan ibuku"       

Tepat ketika usia Clara remaja, dia mengumpulkan keberanian menemui Wiryo secara diam-diam, berharap kakak tirinya berkenan mengunjungi sang ayah yang sedang sakit parah dimakan kepayahan dan umur yang semakin menua.       

Kala itu Wiryo memandangnya aneh, tuan muda dengan balutan setelan jas sempurna. Tidak mengenali Clara, serta terlanjur tertanam pada dirinya bahwa ayahnya lah yang membuat sang ibu bunuh diri. Dan ayahnya lah yang membuatnya tidak bisa hidup dengan normal dari dia kecil hingga dewasa. Wiryo menanggung tanggung jawab besar pada usia yang tak seharusnya.     

Karena dia harus mengambil bagian penuh terhadap semua tanggung jawab seorang tuan muda pewaris satu satunya yang terpaksa diberikan kepada anak kecil.       

Wiryo menghapus segala hal tentang ayahnya, dia tidak mau berjumpa ayahnya sampai laki-laki itu merenggang nyawa. Keluarga Diningrat pun memutuskan untuk tidak lagi peduli dengan putra tunggalnya. Mencurahkan seluruh perhatian kepada cucu tunggal versi mereka, Wiryo. Diningrat dan Widjoyo hanya hadir sekilas pada pemakaman pria yang terhapus dari keluarga dan tidak sedikit pun berkenan melirik anak serta perempuan yang ditinggalkan.     

Tinggal ibu Clara dan Clara yang berjuang mati-matian melanjutkan hidup. Walaupun akhirnya Wiryo secara tidak langsung turut serta menjaga kehidupan adiknya. Dengan memberinya beasiswa termasuk bantuan secara diam-diam.       

Clara membangun batu pijakan melalui kecerdasannya. Dia, suaminya dan putranya menyusup pada lingkaran DJoyo Makmur group. Lalu niatnya ditangkap oleh para dewan yang sedang memanfaatkan moment, tepat ketika penerus DJoyo Makmur group -generasi berikutnya- dianggap sangat tak layak. Mereka berharap perusahaan ini berubah dari perusahaan keluarga tunggal menjadi perusahaan berdasarkan saham.       

Seandainya berdasarkan saham bisa jadi suatu saat melalui permainan saham, siapa saja bisa memimpin dan menguasai DJoyo Makmur group. Ide itu tidak mudah untuk dijalankan apalagi direalisasikan. Sehingga Clara yang memiliki putra berkompeten, Yaitu Rio, yang secara tidak langsung masih memiliki pertalian darah Diningrat. Dimanfaatkan untuk membunuh karakter Wiryo. Gejolak bertahun-tahun terjadi di tubuh DJoyo Makmur group.      

Gayatri sebagai Putri Wiryo sengaja dibunuh karakternya, dan Wiryo melarikannya ke luar negeri. ) Wiryo bertahan sekuat dia bisa. Untuk mempertahankan pesan terakhir dari kakeknya Wijoyo. Untuk memegang erat perusahaan ini sampai nadir yang paling akhir.       

Nyatanya pertolongan tiba-tiba datang, masalah penerus tak berkompeten bisa dijawab dengan lahirnya pewaris baru bermata biru yang bisa dicetak menjadi apa saja, dialah cucu tak terduga Wiryo. Lahirnya bayi laki-laki bermata biru membungkam semua mulut. Laki-laki kecil berumur 5 tahun yang siap dicetak jadi apa saja, sesuai dan semau para pimpinan utama Djaya Makmur group.       

Kehadiran bayi kecil ini, memaksa musuh Wiryo untuk pergi sejauh-jauhnya. Wiryo juga mengusir Clara, tapi Wiryo masih baik hati. Dia memberikan oil company kepada mereka sebagai ganti saham yang akhirnya di akuisisi kembali keluarga Djoyodiningrat.     

Clara dan para dewan yang ingin menghancurkan Wiryo serta keluarganya, pada akhirnya tumbang sudah. Pergi bersama barter mereka, yakni oil company yang di barter dengan kumpulan saham yang mereka miliki.       

Sayang ini semua adalah awal malapetaka panjang berikutnya. Dan sayang pula Wiryo bersama para petinggi yang tersisa ujung-ujungnya berambisi mencetak penerus berikutnya dengan cara mereka yang cenderung ekstrem. Pria kecil bermata biru hidup dengan KPI (Key Performance Indicators) atau Indikator Kinerja Utama – Key Performance Indicators atau disingkat dengan KPI adalah salah satu jenis Pengukuran Kinerja yang digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu perusahaan, organisasi, proyek, unit kerja, departemen ataupun individu dalam mencapai sasaran dan tujuan strategis yang telah ditetapkan.      

Awal dari kisah panjang persetruan Djoyo Makmur Grup dan Tarantula Grup     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.