Ciuman Pertama Aruna

Istana Memori



Istana Memori

0Setelah menyergap Aruna dengan pertanyaan tajam sambil diminta menatap dirinya, supaya gadis itu membuat pernyataan tegas dan berulang terhadap keberadaan Hendra sebagai suami.     
0

jika orang lain menganggap hal ini hanya lah sebatas sebuah ungkapan supaya gadis itu sadar dan memahami keadaannya yang telah berstatus istri selama seminggu.     

Di dalam sudut pandang Hendra yang begitu detail. Perilakunya bukanlah sesuatu yang sederhana. Dia sedang menancapkan memori jangka panjang tentang keberadaan dirinya menggunakan metode loci.     

Hendra memang sedikit gila terhadap beberapa hal, terutama kegilaan bahwa dirinya harus diakui.     

Memaksa Aruna menatapnya termasuk menatap ruangan di sekelilingnya dan memintanya mengulang sebuah pola secara tegas, keras berapa kali.     

Aku adalah istri. Istri Mahendra.     

Dan Mahendra adalah suami, suamiku.     

Tidak ada orang yang melakukan hal sedetail ini hanya untuk menyadarkan dan menancapkan dirinya di otak perempuan perusak logika.     

Dia perlu hadir dalam memori jangka pendek maupun jangka panjang Aruna. Supaya gadis itu tidak terus-terusan merasa dirinya sedang dalam mimpi buruk. Dia benar-benar berada di dunia nyata dimana Hendra lah pemiliknya.     

Aruna harus menemukan Hendra dalam sela-sela otaknya. Ketika seseorang menanyakan status nya 'apa statusmu?', secara tidak langsung visual yang tertangkap dalam memori yang tersimpan adalah Mahendra, benar-benar Mahendra yang terselip di dalam salah satu susunan saraf di otak Aruna.     

Dan sebaliknya ketika seseorang bertanya siapa Mahendra maka gadis itu secara tidak langsung akan menemukan kata 'suamiku'. Walau dia menolaknya tapi dia tak bisa melupakannya. Mata biru sudah menancapkan posisinya, dalam ruang spasial kamar Aruna.     

Metode kuno yang Mahendra pelajari dari buku-bukunya.     

(Metode loci, disebut juga istana memori (memory palace atau mind palace), adalah perangkat mnemonik (hafalan) yang diperkenalkan di Romawi kuno dan risalah retorika Yunani kuno (dalam Rhetorica ad Herennium anonim, karya Cicero De Oratore, dan karya Quintilian Institutio Oratoria). merupakan peningkatan memori yang menggunakan visualisasi untuk mengatur dan mengingat informasi.     

Jawara World Memory Championship 2006, Clemens Mayer dari Jerman, menggunakan perjalanan sebanyak 300-titik melalui "rumahnya" untuk rekor dunia dalam "maraton angka", menghafal 1.040 digit acak dalam waktu setengah jam.     

Keberhasilan para juara kontes memori, tidak berhubungan dengan struktur otak atau kecerdasan, tetapi lebih berkaitan dengan teknik penggunaan daerah otak yang berkaitan dengan belajar spasial. (spasial merupakan kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan gambar di dalam bayangkan atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi dan juga bagaimana seseorang dapat menempatkan aspek keruangan secara tepat dalam berbagai pengambilan keputusannya, dalam berekreasi)).     

Secara sederhana, Hendra menghubungkan ruangan spasial berupa kamar Aruna dengan sebuah pernyataan yang harus di ingat dan di simpan. Hendra memasukkan dirinya dalam gudang memori Aruna, istana memori Aruna.     

Aruna tidak perlu menjadi sang juara kontes memori, dia hanya perlu menyimpannya dan kesulitan menghapusnya.     

Hendra tahu gadis ini tidak begitu pintar dalam beberapa hal. Mata biru memahami tiap ungkapan yang di luncurkan Bunda Aruna, bahwa Aruna tidak begitu pandai di bidang sains atau math seperti dirinya.     

Tapi dia memiliki kemampuan yang luar biasa terkait membentuk sebuah desain, menciptakan beberapa benda, mengatur tata letak. Salah satu contohnya, ketika menyusun undangan tiga dimensi blue oceans 'samudra biru' dalam kotak ruang sempit namun perspektifnya menjadi luas. Gadis itu bisa membuat orang yang melihatnya terpesona secara menyeluruh dan seolah-olah menangkap samudra biru yang luas tanpa batas.     

Aruna cerdas secara spasial. Dan Hendra harus diingat secara spasial.     

Yang dilakukan laki-laki ini adalah kegilaan yang nyata, sama gilanya dengan pesaingnya.     

Jika Damar menyergap Aruna dengan kata-kata puitisnya. Secara itulah kemampuan yang benar-benar dia kuasai. Hendra juga punya cara lain untuk menyergap Aruna. Dia akan menggunakan perilakunya dan pengetahuannya untuk mengokohkan keberadaannya.     

Hendra sudah menangkap status laki-laki itu lebih dahulu dari pada Aruna, melalui Instagram @bluehadyan. Walau sejujurnya, Hendra sama sekali tidak mengerti apa itu maknanya dan Apa yang dimaksud oleh sang penulis.     

*Hadir di tempat paling tidak layak?     

*Merasakan lirik yang dititipkan?     

*Lorong tak terlihat??     

*Mengembalikan 6 nyawa???     

Pemahaman Hendra nol besar, dia menyerah untuk memaknai maksud si pesaing. Sayangnya sang suami tahu arti dari Rona Kemerahan adalah panggilan spesial pesaing terhadap Aruna. Jelas status itu ditujukan untuk istrinya.     

Dan ketika Hendra datang, dia temukan pelukan begitu dalam dibalik tangis. Karena ancaman mulai menyapa istrinya dari kehidupannya yang rumit.     

Lalu saat menawarkan penjagaan gadis itu malah menolak, dan sempat melontarkan nama pesaing : "Aku dan Damar bisa mengatasinya". Hendra menekan kuat dirinya agar tidak marah apalagi muntap. Tangannya bergetar dan matanya menyala-nyala.     

Aruna perlu tahu dimana posisinya dan perlu memahami siapakah  yang sekarang memilikinya. Sang perusak logika harus tahu dengan jelas dan sadar, Mahendra pewaris tunggal DM group lah Sang penguasa satu-satunya, yang berhak atas dirinya dan tak terbantahkan. Aruna harus mengikuti perintahnya.     

Setelah itu mata biru menggunakan otaknya untuk memikirkan cara menguasai Aruna. Dia tidak punya kalimat puitis atau perilaku romantis seperti 'strategi di luar ekspektasi' yang dimiliki oleh pesaing nya.     

Namun Hendra punya cara lain yang lebih spesial, dia menggunakan otaknya dan menggunakan perilakunya untuk menguasai Aruna.     

.     

.     

Mata biru memilih keluar dari kamar untuk mengangkat panggilan yang dia dapatkan, dia tahu panggilan ini berasal dari orang-orang lantai D, perlu disimpan rapat-rapat dari siapapun.     

Sebuah diskusi yang cukup lama menyeruak diantara dua handphone, dirinya dan sekretaris pribadi kakeknya, Andos.     

"Jangan kau sentuh dia, biarkan Orang itu tetap hidup. Kali ini, akan ku gunakan cara ku untuk menemukan siapa mereka".     

"Cukup kalian amankan saja orang itu dan pastikan dia tidak diambil oleh siapapun".     

"Letakkan Dia pada ruangan tahanan di lantai D, aku perlu menemuinya sebelum kita membuat keputusan. Bahkan Kalian tidak perlu melakukan interogasi apapun".     

Telepon berikutnya berasal dari Raka, pimpinan para bodyguard ini menyarankan agar dia dan istrinya segera kembali ke rumah induk.     

Atau Raka akan mengirimkan lebih banyak orang untuk menjaga rumah Ayah Lesmana dan hal tersebut tampak tidak etis dimata Hendra.     

.     

.     

Ketika cucu Wiryo kembali membuka pintu bertuliskan baby Aruna. Dia sudah mendapati gadis itu berbau harum, menggunakan baju berbeda.     

"Kita kembali ke rumah induk sekarang!, tolong bantu aku mengemas barang-barang yang ingin kau bawa". Hendra benar-benar mengeluarkan baju dari almari dan mulai melipatnya secara cepat. Di sisi lain terlihat Aruna tidak terima dengan keputusan ini.     

Gadis itu menutup rapat koper yang mereka bawa dari rumah induk. Disembunyikan di balik punggungnya.     

"Aruna Apa yang kau lakukan?". Suaranya dingin tapi tangannya tetap tangkas menata baju-baju di atas kasur shabby chic.     

"Tidak! Aku tidak mau kembali sekarang. Kau sudah janji padaku bahwa kita akan menginap selama 2 hari".     

"Janji itu aku lontarkan sebelum aku terlambat datang, Jadi siang ini sudah saatnya kita kembali".     

"Enggak, aku nggak mau.. bahkan ini masih siang, janji tetap janji kau harus menepatinya". Aruna benar-benar mundur dan menempelkan koper itu di dinding. Ketika suaminya mulai menatapnya lebih lekat, dia berjalan seolah-olah mendekatinya.     

Ternyata Hendra menutup pintu kamar yang tadinya belum tertutup sempurna.     

"Ini adalah rumah ayahmu, kita tidak bisa bertengkar di sini. Suasana hatiku sedang buruk, jadi berbaik hatilah atau aku benar-benar akan marah".     

"Kenapa kau selalu begini, selalu ingin menang sendiri. Bahkan permintaan sederhana ku saja begitu sulit dipenuhi". Aruna mulai tidak tahan.     

"Bukan masalah menang atau kalah tapi kita harus pulang secepatnya". Hendra konsisten menyuarakan perintahnya.     

"Kau akan mengurungku lagi kan?? Kau akan mengurung ku di sana dan pulang malam-malam meminta pelukanku, laki-laki macam apa kau ini?!". Gadis ini sudah seminggu diperlakukan dengan cara yang sama. Terbiasa bebas dan tiba-tiba menjadi seperti tahanan. Dia mulai muak.     

"Ingat Aruna kita tidak boleh bertengkar di sini, ini rumah ayahmu. Aku tidak yakin kamar ini kedap suara seperti kamar kita di rumah induk".     

Mulut Aruna tidak bisa membalas, gadis itu tidak punya kemampuan untuk terlihat buruk apalagi membuat keluarganya khawatir.     

Suaranya merendah dan memohon pada Mahendra, memegangi kedua tangan suaminya : "Aku mohon pada-mu, beri aku kesempatan menikmati semalam lagi disini. Bukankah aku sudah begitu baik menuruti semua MOU yang kita buat. Aku bahkan memberikanmu ciuman yang kau perlukan seperti perjanjian kita di poin 21"     

_Apa??_     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.