Ciuman Pertama Aruna

Menghisap Kokain



Menghisap Kokain

0Cinta adalah rasa yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada setiap insan. Fitrah yang hadir dan diperkenalkan kepada manusia bahkan sebelum dirinya hadir di dunia. Seperti cinta ibu yang merasuk begitu dalam kepada janinnya dikala mereka belum saling bertatap muka.      
0

Dan sumber cinta lainnya, seperti cinta dari setiap anggota keluarga atau cinta yang hadir dari sahabat-sahabat karib, termasuk cinta yang kemudian berubah makna menjadi 'Jatuh Cinta' ketika rasa itu menyapa lawan jenis.      

Pria bermata biru sudah melewati banyak hal dalam hidup, hingga usianya kini akan menginjak 28 tahun. Tetapi perjalanan hidup yang dia lalui tidak memberinya kesempatan menemukan cinta. Keluarga yang hangat atau sahabat karib, dia tak punya.      

Jatuh cinta pertamanya adalah kepada manusia yang melahirkan dirinya ke dunia, sayangnya cinta tersebut menorehkan luka demikian berat. Terlalu berat sampai menjelma sebagai mimpi-mimpi indah di ujung malam, namun ketika mata terbuka mimpi itu akan menyeruak menjadi keburukan.      

Lukanya belum dapat disembuhkan, tetapi mimpi buruknya sudah perlahan menghilang. Sejalan dengan kehadiran gadis berbau harum.      

Aroma nafasnya menyapa sepanjang malam. Dan tubuh hangatnya melelehkan hati yang konon kata orang telah membeku bertahun-tahun.      

Dulunya dia tidak percaya bahwa ini yang disebut Jatuh Cinta, otaknya tidak terima. Dan akhirnya mata biru tidak bisa menyangkal lagi. Membuat hipotesis-hipotesis gila, bahkan membaca jurnal-jurnal diluar prediksi.      

Di ujung pencariannya menyelaraskan rasa dengan logika otak. Dia temukan persetujuan ketika penjelasan ilmiah yang berasal dari jurnal Antropolog Amerika, Helen Fisher menggambarkan obsesi perasaan Jatuh Cinta.      

Penjelasan Fisher mewakili dirinya yang secara mengejutkan menjadi seorang penguntit. Bagaimana tidak? Fisher menggambarkan obsesi di pikiran saat sedang jatuh cinta seperti ada seseorang menetap di kepala.      

Gadis bernama Aruna menetap dikepalanya semenjak anak itu berani menyuruhnya menunggu lebih dari 2 jam, Dan berakhir dibawah pohon didepan lobby jurusan Desain kampus Tripusakan.      

Salam sapa pertamanya yang menjengkelkan masih terpatri jelas : "Aku tak ingin berjalan beriringan!. Pelankan langkah mu". Gadis ini berbicara via Handphone karena tak ingin bersinggungan secara langsung. Matanya membulat kecokelatan dan rambutnya melompat ke udara ketika tangan Aruna diraih paksa. Perempuan pertama yang berani mengabaikan kehadiran paras malaikat. (Casual Style, Capther 5)     

Dalam percobaan yang dilakukan Fisher, perasaan romansa yang sedang dialami membuat aktivitas otak yang kaya dopamine melonjak.     

(Dopamine : senyawa kimiawi di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan keseluruh tubuh)     

Fisher menyebut, gejolak aktivitas otak itu sama seperti rasa bahagia yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi kokain.      

Dan kini aroma tubuh gadis dalam dekapannya sungguh memabukkan. Hendra menghirupnya dalam-dalam, aroma tubuh Aruna mampu mempengaruhi seluruh dunianya. Pria ini seolah baru menghisap kokain tiap kali diijinkan memeluk tubuh mungil ini di malam hari.      

Tidak perlu malam-malam yang panas menggairahkan. Memeluk dan menghirupnya saja sudah lebih dari rasa cukup.      

Seperti menemukan harta karun yang terpendam lama lalu dihadirkan kembali. 22 tahun yang lalu adalah akhir dari rasa yang tak bisa dia impikan kembali. Tapi dengan segala kemustahilan tentang trauma yang menjadi kelemahan, mata biru seolah mendapat keajaiban ketika tubuh ini menghiasi malam-malamnya.     

Dalam laporan Guardian yang dia baca, Saat diri seseorang mulai jatuh cinta, entah bagaimana kita sangat gembira sampai-sampai menyebabkan jantung berdetak kencang, telapak tangan berkeringat, dan perut terasa tidak nyaman seperti ada kupu-kupu yang menggelitik.      

Sang CEO juga merasakan hal yang sama seperti penjelasan Guardian, jantungnya berdetak kencang tanpa kendali.     

Cinta adalah kegilaan.      

Saat seseorang jatuh cinta, mereka sangat mungkin terinspirasi untuk melakukan sesuatu yang tak biasa. Hal ini setidaknya diyakini dan dibuktikan profesor psikiatri dari Universitas Pisa, Donatella Marazziti.      

Ya, Hendra tergila-gila secara sadar. Setelah jurnal-jurnal ini dia pahami mendalam. Aruna membuatnya gila. Itu jelas, karena dia sudah mengalaminya.      

Penelitian Donatella Marazziti yang dipelajari mata biru, bukan lagi menjelaskan tentang perilaku posesif yang dituduhkan orang lain kepadanya.      

Tapi lebih ekstrem lagi,  gangguan obsesif kompulsif (OCD).      

Mahendra terobsesi secara kompulsif sampai logikanya selalu rusak tiap kali berhadapan dengan putri Lesmana.      

Termasuk laporan Marazziti yang dia dalami, menjelaskan bahwa kelompok OCD dan seseorang yang sedang jatuh cinta memiliki tingkat serotonin yang jauh lebih rendah dibanding kelompok normal.     

Dan Hendra menemukan dirinya pada tingkat serotonin dalam darah selalu lebih rendah untuk segala hal yang berkaitan dengan perempuan bernama Aruna.     

.     

.     

Tubuh mungil yang lunglai dalam kantuk kini diangkat dan dibenamkan pada lengan. Beberapa kali kening sang Ceo mendekat, menikmati wajah dengan mata terpejam dan bau nafas memikat.      

Sebelum akhirnya direngkuh lalu mendapatkan pelukan paling nyaman.      

_Aruna milik ku.. walau hatinya entah lari kemana.. tapi dia akan selalu jadi candu paling berharga.. akan ku jadikan milik ku selamanya_     

***     

"Selamat pagi oma..". Salam sapa sekertaris pribadi cucu keluarga Djoyodiningrat, mengagetkan perempuan paruh baya yang asyik menata meja makan.      

"Oh surya.. Ayo makan dulu, kamu pasti belum sarapan".      

"Dimana Ceo Hendra oma?, dia punya jadwal penting hari ini. Dan aku kehilangan kabarnya sejak kemarin". Surya tertangkap gelisah mengamati jam yang melingkar di tangan.      

"Sepertinya belum bangun?". Balas sang Oma menarik Surya untuk duduk di salah satu kursi meja makan.      

"Mohon maaf waktunya tidak banyak.. bolehkah saya masuk kamar CEO Hendra untuk membangunkannya??". Surya menyadari pertemuan pagi ini sudah disiapkan client-nya dengan sempurna. Client pertama Djoyodiningrat yang berhubungan dengan pemerintah setelah hampir empat dekade terakhir mereka tidak mengambil kerjasama semacam ini.     

.     

.     

"Hen.. hen.. bangun". Sekretaris Mahendra mengganggu kaki atasannya supaya segera terbangun. Menggunakan suara rendah untuk mengurangi resiko  ikut terbangunnya perempuan yang didekap sang CEO.      

Ketika mata Hendra terbuka, dia tersenyum licik minta di hajar. Mengacungkan dua jari ke arah Surya bermakna : 'nich lihat dengan mata kepala mu sendiri, nikmatnya menikah'     

Lalu atasan sialan ini mengeratkan pelukannya kepada perempuan dalam dekapan. Termasuk mendekati rambut terurai istri mungil untuk memamerkan adegan menghisap bau harum rambut Aruna.      

"Sialan". Umpatnya lirih. Mengais kelopak bunga buck Roses kemudian tangkas melemparkannya kepada kepala atasan tidak tahu diri.      

Mengapa tidak tahu diri?! Sebab, kemarin dengan waktu yang pendek Surya sebagai lelaki jomblo di minta menyiapkan kado ulang tahun sesuai artikel di Google: "tolong usahakan semirip mungkin, jangan banyak protes lakukan sesuai keinginan ku", Dengan percaya diri berlebihan, berani mengancam pula.      

Sedangkan di sisi lain Surya di tolak oleh banyak penyedia jasa ulang tahun karena tidak sesuai dengan klasifikasi mereka.      

Surat Ajaib saja menolaknya disebabkan terlalu mepet dan properti yang diminta sulit di cari dalam waktu cepat.     

Sebuah perjuangan bodoh menuruti kata-kata Ceo yang sedang tergila-gila oleh cinta. Untung sekretaris yang dapat diandalkan ini bisa mendapatkan nomor pengepul Buck Roses dari kota dingin lereng gunung Semeru, Batu Malang.      

Buck Roses diterbangkan langsung dari sana. Sayang setelah sampai, dia tak tahu cara menyusunnya.      

Para asisten rumah induk ikut kebingungan. Hingga Surya memberikan diri meminta gadis berhijab teman nona Aruna untuk turut ambil bagian.      

Gadis itu sangat pandai memerintah. Mengomando para asisten rumah induk termasuk dirinya ikut serta dijadikan korban, di suruh-suruh menyusun buck Roses pada barisan rapi sesui warna: " oppa jedaelo hae" (oppa lakukan dengan benar)     

"dalpaeng-icheoleom neuliji masibsio" (jangan lambat kayak siput). Gadis bernama Dea sekali lagi menggunakan bahasa aneh ketika dia jengkel, entah sebuah penghinaan atau apa?! Yang pasti sulit dipahami.     

.     

Senyum resek itu masih mengembangkan, dan pemiliknya tak berkenan bangkit dari ranjang.      

"hentikan melempar bunga, nanti perempuan ku terbangun". Gerakan mulut lirih dan mata mengancam. Sengaja tidak mau bangun dan malah memamerkan adegan menikmati suasana memeluk tubuh istrinya.      

Sembari membalas dengan tendangan ke udara tiap sekretaris pribadinya memukul kasar kakinya agar segera terbangun.      

"Hais' bukan teman ku, aku habisi kamu!".     

"Terserah.  Lihat.. lihatlah ini..". Hendra mengecup pipi mata terpejam. Lalu matanya menyipit dan lesung pipi tertangkap sempurna.      

Ejekan yang terlewat batas. Spesial dihadapan bujang lapuk.      

Tidak tahan, Surya mengitari ranjang bosnya. Meraih bantal, diremas penuh dendam. Mata biru tidak tahu diri. Beraninya mempertegas makna JONES yang dia sandang.     

"Buuk!!". Sebuah bantal melayang dan ditangkis tangan atasan tak tahu diri. Tangkisanya membuat tangan lain ikut tergeser dan dia yang terpejam perlahan mengerjapkan mata.     

"Heemm..?!". Dia menggeliat.     

"Sayang.. jangan bagun.. ayuk tidur lagi..". Dekapan mata biru makin erat.     

_Tunggu! siapa itu.._ lamat-lamat menatap.     

"Ah?! Pak Surya!!".     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.