Ciuman Pertama Aruna

Tarantula Grup



Tarantula Grup

0"Kenapa kamu tidak masuk Hendra?". Surya mulai bersuara menatap nanar atasanya. pria itu masih duduk di lorong sedangkan perempuan yang berstatus istri sudah dipindahkan ke kamarnya kembali.      
0

"Aku kembali tidak bisa mendekatinya, tadi melihatnya tak berdaya dalam gendongan ku membuat ku sangat gelisah luar bisa. Aku butuh dia bangun terlebih dahulu baru bisa mendekatinya". Keluh Mahendra pasrah.      

"Aku bersyukur melihat mu akhirnya menemukan perempuan yang menyentuh hati mu, tapi aku tidak melihat kebahagiaan padanya. Maaf aku harus jujur pada mu". Surya turut duduk menatap sahabatnya yang kian kalut.      

"Aku tidak bisa melepasnya Surya, dia… dia satu satunya yang aku miliki sekarang. Kau tahukan, aku dulu hanya manusia yang bekerja seperti robot. Karena aku ditumbuhkan seperti itu, bahkan aku tak ingat menikmati hidup. Sama seperti diri mu yang harus jadi tulang punggung seluruh keluarga mu. Kini adik adik mu sudah besar satu persatu telah kau antarkan menemui impiannya. kau merasa berhasil, sedangkan aku?. Apa keberhasilan ku selain menemukan orang yang bisa menjadi tujuan hidup ku". Ungkapan mendalam antara dua pria ini menyisakan usapan tangan sang sekretaris pribadi pada punggung tuannya. Andai mereka berdua perempuan mungkin salah satu akan memberikan pelukan.      

"Tetaplah bertahan kalau memang itu yang bisa kamu lakukan, sama seperti cara mu bertahan menghadapi pola didik kakek mu". Dukung Surya, sebuah analogi yang hampir sama sebenarnya karena keduanya melelahkan. Hanya saja Surya yang masa mudanya tidak punya banyak kesempatan dekat dengan perempuan otomatis dia pun tidak memahami betapa beratnya hati yang tidak terbalas.      

"Surya..".      

"Ya..".      

"Aku memutuskan akan cuti dari semua aktivitas kerja untuk sementara, saat ini aku ingin fokus pada kesehatan Aruna terlebih dahulu". Hendra tidak punya pilihan lain atau dia sendiri yang akan semakin terpuruk.      

"Tadi aku di hubungi Riswan. Pastikan robohnya library lantai 7 terlihat alami, pelajari penelitian yang pernah dilangsungkan oleh Artur Pinto Vieira ". Perintah CEO DM Grup.      

"Baik, serahkan saja pada ku". Sang sekretaris menerima mandat dengan senang hati.      

"Bagaimana rencana mu tampil di stasiun TV?". Tanya Surya.      

"Tidak ada cara lain selain menunggu istri ku sehat terlebih dahulu". Jawab Mahendra.      

"Oke aku mengerti".      

.     

.     

"Hen.. Istri mu bangun?!". Seru Surya turut bersemangat.      

"Benarkah?". Pria ini langsung bergegas menghampiri perusak logika paling ampuh.      

"Kenapa aku kembali kesini.. kau bilang kita pulang". Gadis mungil ini kecewa.      

"Karena perempuan kecil ku pingsan, lalu aku harus bagaimana?".      

***     

Aroma kopi kembali menyeruak memenuhi ruangan yang menghadirkan kebisingan udara, mereka menghisap tembakau menyengat dipadupadankan dengan Aroma Kopi Gayo, jenis kopi  Arabika yang produksi di daerah aceh tengah tepatnya di dataran tinggi gayo. Dalam kajian internasional, kopi arabika gayo mempunyai rasa paling khas dan disukai dibandingkan kopi arabika yang di tanam di tempat lain. Dunia internasional menganugerahi Fair Trade Certified sebagai bentuk apresiasi untuk kopi arabika gayo sebagai kopi terbaik di dunia.      

Demikian pula yang terasa pada lidah dan hidung para dewan pecinta kopi. Tapi tidak untuk Gibran, dia tersiksa dengan semua yang disajikan. Aroma ini sejak kecil menjadi Aroma paling dia benci, tiap mereka berkumpul itu artinya akan ada tekanan baru yang didesakan kepada Ayahnya dan tentu saja mengekor kepadanya.      

"Rencana mu ha ha ha.. Tak sehebat retorika cucu Wiryo, Kau tahu berapa kerugian yang akan terjadi jika rencana besar mereka terealisasi". Salah satu orang yang dia sebut paman memojokan dirinya, sebuah kebiasaan yang wajar mereka lakukan.      

"Memang tujuan saya hanya sebuah sabotase pengganggu tidak lebih, semua hal harus rapi dan perlahan sehingga tidak dapat dideteksi. Anda tahu mereka menutupi sabotase karena tidak punya bukti berarti, ini adalah keuntungan buat kita". Gibran membela dirinya.      

"Usaha Gibran sudah sangat okelah, dari pada menanyakan usahanya yang masih tahap proses mengapa tidak kita dukung saja dia. Lihatlah Aku!? aku gunakan kolega ku untuk menggerakan para penyidik pusat melakukan pengembangan kasus ini". Paman pemegang saham kedua terbesar memberikan dorongan berarti.      

"Terimakasih! Kau sudah percaya pada putra ku". Rio ayah Gibran turut bersuara.      

"Aku rasa darah Diningrat tidak pernah mengecewakan". Pemegang saham paling rendah memang pandai sekali membuat ungkapan menggembirakan, dia seperti penjilat ulung yang menempel keluarga Rio sang pemimpin kelompok ini.      

"Saya kedepan menginginkan kebijakan baru". Gibran sangat berhati-hati, walau dia kini jadi pengendali tapi sejujurnya dia adalah boneka mereka yang duduk di kursi klasik khas eropa.      

"Sebutkan saja jika kebijakan mu bagus aku akan ikuti". Salah satu yang paling Rio senangi, paman Adam memberinya tanggapan. Paman satu ini jarang bicara.      

"Sembari menjatuhkan lawan, maksud saya adalah Djoyodingrat bagaimana kalau kita melakukan ekspansi usaha yang lebih luas, bukan hanya menerima projek pesanan pemerintah serta mengandalkan Oil Company". Gibran memberikan saran yang sudah dia pendam lama. Ide ini muncul dari cara dia mengamati sepak terjang DM Grup selama satu dekade terakhir. Apalagi semenjak CEO baru mereka memimpin, DM Grup menjelma menjadi perusahaan paling terkemuka dalam inovasi teknologi dan dinyatakan lolos melewati era 'disruptive innovation' 4.0 yang menjadi ancaman paling mutakhir perusahaan yang lahir dari generasi ke generasi. Perlu banyak kajian dan pembaharuan sistem besar besaran untuk menghadapi tantangan mencekam era milenia 4.0. pembunuh bengis berbagai perusahaan.     

(Istilah "disruption" dicetuskan oleh Clayton Christensen 1997, The Innovator's Dilemma. Di dalamnya, Christensen memperkenalkan gagasan "disruptif innovation" di dalam dunia bisnis. Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan. Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan.)     

(Example : Mari kita lihat Netflix. Saat Netflix memulai bisnisnya, Blockbuster menganggapnya tidak signifikan. Blockbuster tidak melihat trend masa depan ketika customer ingin menonton film; ketika Netflix mendatangi blockbuster untuk bekerjasama dan Blockbuster menolaknya. Sebenarnya Netflix telah mulai melihat trend masa depan dari pasar Blockbuster tapi Blockbuster tidak menyadarinya. Saat ini, Netflix mendapatkan keuntungan miliaran dan Blockbuster bangkrut.)     

Dan perusahaan yang dipimpin para dewan tidak masuk akal ini masih belum mampu menembus perubahan itu. Mereka masih hobi menggunakan cara lama, mendekatkan diri pada pemangku kekuasaan, menjeratnya dan memaksa mereka melakukan monopoli proyek proyek pemerintah. Sektor apapun yang menjadi lahan basah secara tidak langsung akan menjadi ladang bagi Tarantula Grup. Perusahaan pecahan Djoyo Makmur Grup di masa kepemimpinan Wiryo. Ada sebuah bencana besar berkepanjangan yang terkubur secara rapi.      

Wiryo pun belum tentu memahami ini, sakit hati mereka yang terusir paksa dan kisah lama yang berbuntut panjang.      

Tarantula adalah kumpulan dari nama dewan pendirinya. Ta : Tanto Kristian, Ra : inisial nama seorang perempuan yang kini berubah identitas menjadi Julia, ibu Rio yang merupakan nenek Gibran, N : Ndaru Dirga Atmodjo, T ke dua : Tegar Markus Salim, U : Untung Braga, L : Linus Abraham dan A : Adam Nalendra.     

"Aku juga memikirkan hal yang sama dengan mu nak, sayang teman teman ku terlalu naif dalam berbisnis, celakanya kami orang lama yang sok berkuasa". Sekali Adam berbicara yang lain sudah hafal betul akan mengandung bisa beracun yang siap dipatukkan kepada rekannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.