Ciuman Pertama Aruna

For You



For You

0"Wah Anda berdua tampak sangat hangat satu sama lainnya ya". Sentil Biyan, tersenyum penuh arti. Entah dia berpikir bahwa cara itu sering ditunjukkan para pasangan yang hadir dalam wawancara eksklusif agar terlihat harmonis, atau memang dia benar-benar terpana.      
0

Setelah briefing usai sepasang suami istri diminta menunggu di sebuah ruang tunggu back stage.      

"kamu gugup sayang..?". Tanya Hendra mulai mengganggu Aruna untuk menurunkan rasa gugup gadis ini.      

"Sedikit". Si gugup terdengar sedang membalas mata biru dengan ungkapan 'sedikit' sangat bertolak belakang dengan apa yang dia sajikan.      

"minum dulu". Saran Mahendra.      

"Nggak ah nanti aku kebelet pipis lagi".      

"Hee.. ada ada aja".      

"Gimana dong aku agak tegang".      

"nanti pegang tangan ku seperti ini ya kalau kamu merasa mulai tegang". Hendra meraih telapak tangan Aruna dan memeganginya.      

"Dan sekarang supaya nggak tegang.. sini". Hendra memintanya mendekat, pria ini menawarkan dadanya untuk bersandar. Ternyata secara mengejutkan perempuan mahalnya berkenan mendekat dan menyandarkan dirinya pada Mahendra, menemukan sisi nyaman satu sama lain. Tangan mata biru mulai memainkan rambut istrinya, kadang mencium ubun ubunnya.      

"Hendra nanti malam tidur di kamar pribadi mu, Djoyo Rizt hotel boleh?". Tanya perusak logika.      

"kenapa? Ingin di sana?".      

"Entahlah aku merasa kamar itu benar benar diri mu".      

"Benarkah.?!. interior dan semua barang barangnya memang pilihan ku".      

"pantas aura mu tertangkap dengan jelas. Abu abu, rapi, tenang dan garis garis tegas di tiap sudut ruang. Kayak kamu yang misterius, perfeksionis, dingin dan keras kepala. Benar-benar jadi satu disajikan di kamar itu".      

"Wo.. sedetail itu kamu mengamatinya. Perasaan, aku orangnya tak seperti yang kau ucapkan?".      

"Awalnya aku juga berpikir demikian, mana mungkin lelaki jahil, suka semaunya sendiri.. em.. ternyata punya kehidupan kantor yang berbeda. Waktu aku dengar dari beberapa orang misalnya kak Aditya mengatakan "wah ternyata kehidupan pribadi CEO bisa seperti ini?". Aku nggak percaya maksudnya apa? ternyata memang jauh berbeda". perempuan ini bicara sambil menyandarkan dirinya pada lelaki yang punya sisi lain sembari menikmati sentuhan yang diberikan mata biru.       

"Apa kau baru sadar aku hanya hangat pada mu?". Mendengar ungkapan Hendra. Gadis ini bangkit menatap wajah cucu Wiryo.      

Lalu dia terdiam.      

_apa ini yang disebut dokter Diana, faktor pemicu? apa ya kemarin? yang bisa jadi penyembuh?! Entahlah.._ Aruna mengembara, malam dimana dirinya diberikan pemahaman sepintas tentang Hendra. Gadis ini mulai sering memikirkan setiap ucapan yang di sampaikan dokter Diana.      

"apa yang sedang kamu pikirkan?, tadi tegang sekarang melamun??". Lengkap Mahendra mendapati gadisnya terdiam dengan tatapan kosong.      

"mengapa hanya hangat pada ku, kenapa tidak pada Oma Sukma yang ramah atau pada pak Surya sekertaris pribadi dan sahabat mu? He he Tapi pak Surya lebih seru jika di bully sich. Atau sama..". gadis ini menghentikan ucapannya setelah dipikir-pikir yang tersisa hanya kakek Wiryo dan dan ibu Gayatri. Selebihnya hanya para pekerja yang tak memiliki ikatan batin berarti dengan CEO DM Grup.     

Hendra tidak punya banyak orang dalam lingkaran kehidupan, Aruna baru menyadarinya.     

[Ruang Pengamatan CCTV]     

"Biyan lihat noh aku yang menang, kau harus mentraktir ku habis ini". Kebiasaan tersembunyi yang dilakukan oleh tim kreatif talk show for you, yakni sengaja mengamati tamu undangan mereka yang sedang menunggu di back stage melalui CCTV sebagai bahan mengatur pernyataan sehingga tidak meleset dengan kehidupan real mereka.      

Dalam sesi pengamatan itu, Ayu dan Biyan bertaruh. Dan Ayu pemenangnya, dia percaya bahwa mereka berdua, Aruna dan Hendra punya kehidupan rumah tangga yang harmonis.      

.     

.     

"Inilah yang kita nanti nanti, siapkan jantung kalian supaya tidak copot karena yang akan kita bahas hari ini adalah e.. Byan gimana ini mulut ku aja nggak sanggup gitu loh memanggil bintang tamu kita hari ini". Gurau ayu membuka sesi talk show.      

"lebay amat sih yuk kamu.. tapi ngomong ngomong benar juga sih, memang hari ini tamu kita sangat spesial.. siapa lagi kalau bukan pasangan baru yang kemarin sempat dikejar-kejar oleh awak media". Biyan menimpali.      

"jadi sebenarnya ada dua hal yang membuat kita tertarik bahkan kalian yang ada di rumah pasti tertarik deh, yang pertama yaitu mempelai laki-laki yang sempat viral karena kasus taruhan beberapa artis. Sebab, adu...h.. dia pokoknya handsome banget dan tahu sendirilah selera para publik figur kita kayak apa, hehe tajir bok!". Ayu bicara kemana mana.      

"lu bikin nggak fokus aja sumpah deh yuk!". Biyan.      

"gue belum selesai ngomong jangan ganggu deh!. Dan yang kedua ternyata sebelum kasus ini benar-benar usai CEO DM group atau DJoyo makmur group. Secara mengejutkan menikahi gadis biasa, mahasiswa tingkat 2 jurusan desain. Yang membuat kita mati-matian penasaran, sebab pernikahannya juga begitu luar biasa namanya blue oceans. Tuh wajah kalian sudah mulai sadar kira-kira siapa yang akan hadir disini. Nggak percaya kan?? gue juga hampir nggak percaya kali!!. Ketika dikonfirmasi bahwa tamu kita hari ini berkenan datang..". Ayu berseru semangat ala pemandu acara profesional.     

"Dan parahnya lagi pernikahan itu ditutup dari media termasuk istrinya yang disebut-sebut sebagai perempuan paling beruntung tahun ini, juga disembunyikan dari media massa dan hari ini WOW WOW". Si Biyan ikutan histeris sendiri, ungkapan nya begitu menarik perhatian.     

"keduanya datang di acara talk show for you, spesial buat Anda yang ada di rumah dan di studio.. baiklah kita sambut CEO Mahendra Djoyodiningrat dan istrinya yang imut imut nona Aruna, silakan..". Panggilan Biyan mengantarkan langkah kaki kedua pasangan suami istri memasuki stage. Hendra terlihat memegangi punggung Aruna, langkah kaki Aruna perlu dijaga supaya tidak jatuh. Dia hari ini menggunakan sepatu yang sedikit lebih tinggi. Itu pun masih tampak mungil.      

Hendra terlihat berhenti sesaat dan tersenyum pada kamera, membantu Aruna untuk melakukan hal yang sama. Sedikit kikuk Aruna mencoba mengikuti arahan mata biru.      

Setelah berjabat tangan dan duduk di sofa, gadis ini semakin tegang.      

"Tuch kaan.. tuh kaan.. Haduuuh dia ganteng banget kali". Gurau ayu.      

"yuk! suami orang yuk, ingat". Timpal Biyan.      

"gimana sih rasanya punya suami yang tampan aa.. dia melihat ku Biyan". Canda Ayu.      

Ha-ha-ha mereka tertawa bersama-sama.     

"Kita ajuin pertanyaan yang lebih standar dulu dong..". Biyan mengontrol kembali ke topik awal.      

"Hai mas Hendra.. boleh di perkenalkan dulu istri imut yang ada di samping anda, kabarnya sangat sulit di kuak oleh pencari berita. Memang sepertinya tidak banyak melakukan aktivitas di luar ya..?". Tanya Biyan.      

Sebelum menjawab CEO DM Group terlihat duduk lebih tegak dengan mata perhatian dan melempar senyum hangat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.