Ciuman Pertama Aruna

Penyembuhan



Penyembuhan

0Penyembuhan     
0

Untuk kamu yang sedang mencari penyembuhan     

Dari luka yang tidak pernah ada obatnya     

Mari kita arungi perjalanan bersama     

Mungkin dengan mengagumi alamNya      

Kita diingatkan bahwa bumi ini luas     

Bahwa oksigen itu masih melimpah ruah untuk dihisap dan dihirup     

Jadi kau tak merasa sesak lagi      

Tak merasakan tekanan udara menghimpit mu lagi     

Bersama makhluk-makhluk berterbangan dan tumbuhan menari saling menyapa     

Kususuri jalan setapak ini sebagai cara ku untuk menyembuhkan diri     

Mungkin dengan begitu ada belas kasihan dari pemilik takdir     

Yang telah menggoreskan tintanya      

Tentang dia yang didamba tapi punya jalan cerita berbeda.     

Telah usang aku mengejarnya tapi tetap hasilnya sia-sia.     

Padahal aku lupa kata bosan dan malas untuk sekedar menangkap auranya     

Pancaran raut wajah Dewi surga yang tersesat di bumi.      

Apa gunanya itu semua jika jalan cerita tak berpihak pada ku dan dia     

Akhirnya setapak ku satu-satunya adalah menyembuhkan diriku     

Dengan mengarungi bumi dan melihat betapa luasnya dia terhampar.     

Siapapun kamu mari sembuhkan lukamu.      

***     

"Aruna ayo kita foto..". Ajak Dea.      

"Mau..". Dua gadis ini mengambil selfie tidak penting pada photo booth bandara.      

Kumpulan orang orang Hendra termasuk mata biru memandangi mereka berdua dengan jengah, yakin otak mereka sedang menyusun ungkapan 'apa gunanya foto di tempat tidak penting seperti itu.      

Baru saja menyapa lobi dan dua gadis muda ini sedang ingin melakukan foto bersama untuk kedua kalinya sayang dua mobil sudah datang menjemput mereka : "Yaaa..H".      

Keluh keduanya, salah satunya disebabkan harus berbeda mobil soalnya mobil satunya spesial untuk nona dan tuan Dojodiningrat.      

Sepanjang perjalan Aruna membuka jendela menatap indahnya pulau Dewata. Sebuah surga kecil dengan berbagai keindahan dan keunikan, nama ini muncul mungkin karena mayoritas pulau dihuni pemeluk agama Hindu tersebut memiliki banyak Dewa. Dewa berasal dari kata Div yang artinya sinar, dan Dewa merupakan sinar suci daripada Tuhan Yang Maha Esa (Ida sang Hyang Widi) sehingga Dewa-dewa merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widi, dewa akan tidak bisa bergerak bebas, tidak bisa menganugrahkan kalau tidak kehendak Tuhan. Masing-masing Dewa memiliki tugas masing-masing sesuai kehendak Tuhan (brahman) seperti sebagai dewa Pencipta, Pemelihara, Pelebur, dewa Api, Angin, Air, dsb.     

Para dewa ini disebut Dewata, sehingga di Bali mendapat sebutan Pulau Dewata, dengan ribuan pura yang tersebar di seluruh pelosok bumi Bali, sehingga dikenal juga dengan nama Pulau Seribu Pura.      

Melihat perempuannya sangat menikmati Hendra mendekat : "apa yang kamu lihat?".      

"Jalanan dan udara kebebasan". Dia menyampaikan.      

"Kau suka?". Tanya Hendra lagi.     

"Iya tentu saja..". Jawab Aruna.      

"Kamu memang unik..".      

"Dan kamu aneh..". Balas Aruna.      

"Padahal aku belum mengatakan kenapa kau ku sebut sebagai perempuan unik.. sudah menceletuk saja". Keluh Hendra.      

"Karena aku memilih tempat ini dari pada pulau pribadi, berduaan saja dan berbalut keromantisan, Ya kan? aku nggak salah kan?".      

"Ya salah satunya itu..".      

"Heee..". Aruna hanya tersenyum menimpali perkataan Hendra.     

"Waktu kita sama sama dalam bathtub, kamu pernah mengatakan 'Hingga dua tahun mendatang, Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan kamu hanya ingin menjaga diri mu sebaik-baiknya..". Hendra membelai rambutnya.      

"Tahukah kau sampai kapan pun aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk mu, kau boleh tidak percaya, tapi ini lah janji ku. Aku lebih bisa menjanjikan ini dari pada janji yang lainnya". Ungkapan Mahendra membuat gadisnya segera berbalik melihat ke arah mata biru.      

"Kau yakin dengan kata kata mu?". Aruna mencari keseriusan cucu Wiryo.      

"Walau pun cara ku sering salah, kau bisa adu ketulusan ku". Teguh Hendra.      

"Jadi…". Ungkapan Aruna belum usai.      

"Jadi kau bisa pegang janji ku yang ini". Lengkap Hendra.     

Perempuan ini menatapnya cukup lama pada menit dan detik kesekian dia akhirnya membuat gerakan berarti. Menyingkirkan topi Hendra dan menyusupkan jemarinya ke dalam sela sela rambut coklat milik suaminya. Dia membuat gerakan mengelus rambut pria Jawa England.      

Perlahan mata biru menutup matanya menikmati cara unik istrinya dalam mengungkapkan perasaan.      

"Hendra…".      

"Hem..".     

"Apa kamu tidak ingin mencoba cara baru agar kita, maksudnya rumah tangga kita semakin erat satu sama lain". Tanya sang perempuan.      

"Cara seperti apa?".      

_Kita coba tinggal berdua saja dalam satu rumah. Aku akan masak untuk mu tiap pagi dan membawakan bekal makan. lalu kita berangkat bersama kau mengantar ku kuliah kemudian kau berangkat kerja saat sore datang aku menyambut mu pulang dari kantor. Mungkin dengan begitu kita akan terbiasa satu sama lain_ Permintaan itu hanya mampu di batin Aruna.     

"Emm.. Nggak jadi..". Dan dia mengganti ungkapannya.     

"Itu lah mengapa ku sebut diri mu unik". Balas Hendra.      

"Aku punya segalanya kecuali cara memahami mu, tempat nyaman mu adalah sesuatu yang mahal untuk ku. Sebutkan saja, apa pun keinginan mu akan aku coba mengusahakannya". Hendra menambahkan, berusaha menyakinkan istrinya.     

"Terimakasih". Dia si perusak logika memberinya pelukan. Pelukan itu lebih dalam dari pelukan yang pernah Mata Biru terima.      

"Seandainya aku tiba tiba harus pergi dari mu, aku harap kau tetap baik baik saja". Bisik gadis itu.     

"Itu mustahil". Balas Hendra.      

"Aku tahu kamu sudah melewati masa krisi mu, jadi kamu pasti akan lebih kuat lagi".      

_Kabarnya kamu telah sembuh Hendra, selamat_     

.     

.     

WELCOME BALI     

Seorang perempuan dengan tinggi proporsional dan tubuh langsing memikat sangat serasi dengan padu padan midi dress lengan pendek, sepatu high heels dan tas Chanel Classic Flap Bag model edisi terbatas, dengan aksesorisnya yang serba hitam.      

Menyibukan diri, mengisi waktunya dengan membaca penjelasan singkat tentang pulau Dewata yang tergeletak di lobby hotel bintang 5.     

Pulau Dewata ini terdiri dari 8 buah kabupaten  dan 1 kota Madya, dengan luas 5.636,66 km2 atau sekitar 0,29% dari luas Indonesia secara keseluruhan. Gunung tertinggi adalah Gunung Agung dengan ketinggian 3.148 meter. Dan Denpasar adalah Ibu Kota Provinsi ini, dan tujuan utama sebagai daerah objek wisata adalah Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Ubud. Tempat diving  top di Nusa Lembongan, Amed, Tulamben dan Menjangan dan empat buah danau indah yaitu danau Batur terletak di Kintamani, Beratan di Bedugul, dan danau kembar Tamblingan dan Buyan. Dengan keindahan yang dimiliki sebuah pulau yang punya nama lain Dewata, Bali dikunjungi jutaan wisatawan asing membawa berbagai budaya sendiri-sendiri, namun yang luar biasa Bali tetap memegang teguh tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya seperti rutinitas persembahyangan dengan berbagai sesajen sering kita lihat di Pura-Pura bahkan di jalan, yang mencirikan keyakinan beragama kental dengan persembahan kepada Dewata.     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.