Ciuman Pertama Aruna

Ekspresi Memilukan



Ekspresi Memilukan

0"Iya... bukan pewaris lemah seperti ku. Kau gunakan putra ku untuk membalas kesalahan mu dalam mendidik ku". Gayatri kini menatap papinya. Tapi bukan tatapan yang diharapkan lebih kepada tatapan kemarahan.       
0

"Papi tidak pernah berpikir sejauh itu. Kamu putri terbaik papi dan tidak ada yang salah dari mu".       

"Bahkan dari kata kata mu sangat jelas terbaca bahwa kamu masih menganggap ku gadis kecil yang tidak diizinkan belajar sepeda karena takut terjatuh. Dan sekarang kau sendiri yang menjatuhkan ku dan kau pun merampas putra ku".       

"Gayatri! Aku tidak pernah punya niat seburuk itu".      

"Tapi perilaku mu seperti bukan manusia. Kau jadikan putraku seperti robot hidup. Kau bukan manusia Wiryo!".       

"Cukup! lihatlah hasilnya sekarang, sehebat apa dia".       

"Dia hebat di luar tapi rapuh di dalam, dia bahkan tidak tahu cara mencintai orang lain dengan benar!".       

"Salah ku atau salah mu untuk yang ini". Wiryo lelaki tua keras kepala bahkan tidak mau mengalah pada putrinya. Dan yang dia temukan kini seorang wanita yang luruh dalam derai air mata meratapi kesalahannya.       

Tetua Djoyodiningrat memencet tombol pada meja kerjanya : "Masuklah, bawa putri ku keluar.. Dia butuh pertolongan".       

"Aku mohon jangan buat dia menderita lagi, kali ini berilah dia kesempatan". Sang ibu mengujarkan permohonannya.       

"Aku tidak pernah berniat membuat orang lain menderita apalagi cucuku sendiri". Wiryo meyakinkan putrinya yang nyata nyata hidup dalam penderitaan.      

***      

[Sekarang]     

Ketika suara shower tak lagi terdengar, jejak kaki telah genap menemui pintu. Ada gerakan terhenti sesaat, mungkin dia sedang menatap punggung pria hancur ini yaitu dirinya sendiri. Mata biru telah jatuh ke tempat paling bawah, dia menyerah terhadap perempuan yang dia kira jalan hidupnya yang paling tepat.       

Pantai menggelap sama gelapnya dengan hatinya : _Bagaimana aku hidup setelah ini_      

Hendra bangkit dengan sempoyongan, saat air mulai membasahi dirinya seolah pria itu kembali pada ruang 22 tahun yang lalu ketika dia terpaksa mandi berlama lama dan terpaku di bawah air untuk menyembunyikan tangisnya.       

_Tidak.. aku masih punya kesempatan, cinta ku boleh ditolak, aku boleh di abaikan bahkan boleh disingkirkan. Tapi aku tidak akan pernah membiarkan dia terlepas dari ku_ tekatnya masih membara untuk istrinya.     

.      

Tidak ada yang mampu mematikan rasa ini.       

Tidak ada obat terbaik selain dirinya.       

Aku akan bertahan walau dia menanam luka berkali kali.       

Aku tidak akan takut melewati apa pun.       

Asal aku masih bisa memeluknya tiap malam.       

Aku...     

Akan ku pertahankan pernikahan kita.      

Walau kau memohon pada ku untuk terlepas.       

Maaf, aku tetap lelaki egois sampai akhir.      

.      

.       

"Hen.. Kenapa kau sendirian di sini?".       

Hendra mengenali suaranya tapi tidak lagi mampu menatap wajahnya dengan jelas. Minuman sudah menenggelamkan kesadarannya.       

"Kau minum sendiri, ih kamu melanggar janji makan bareng aku". Celoteh manja perempuan itu tidak asing.      

"PRANK!!". Secara mengejutkan lelaki bermata biru melempar gelasnya ke arah bar attendant. Untung pria itu tangkas menghindar, dia tidak berani marah atau mengungkapkan kekesalan. Pria dengan dasi kupu kupu sudah mendapat message dari manajernya bahwa yang sedang menegak alkohol di depannya adalah CEO hotel bintang lima ini, pewaris tunggal Djoyodiningrat.       

"PERSETAN DENGAN PERJANJIAN!!". Teriaknya diiringi tawa, Hendra tampak sudah hilang kesadaran. Minuman itu sudah mempengaruhinya terlalu dalam.       

"Hen.. Kau sudah mabuk?? Bukan kah kamu tidak suka minum??".       

"Jangan ganggu aku... pergi kau!". Gertaknya pada perempuan yang sudah biasa dia usir.       

"Aku nggak peduli.. Aku temenin kamu minum juga ya...".       

"Hehehe.. Kenapa kamu menempel terus pada ku. Kau mencintai ku ya Tan..".       

"Walau kamu mendengar kata 'iya' berkali kali dari ku. Aku yakin kamu tidak akan peduli dengan ku". Artis drama series ini ikut menegak minuman yang di hidangkan bar attendant.       

"Apa kamu merasakan sakit yang sama seperti ku ketika cinta mu terabaikan". Dia bicara melantur namun masih bisa didengarkan.       

"Aku sudah kebal kau cuekin, bahkan aku sudah kebal kau punya istri.. Toh istri mu hanya anak kecil yang tampaknya tidak menarik".       

"Kau salah Tania.. Dia berbisa..". Dia berbicara dengan frekuensi naik turun. Kadang diselipi tawa bahkan merintih sedih tidak jelas.       

"Sini.. Sini.. Aku coba bandingkan kamu dengannya". Hendra menarik kepalanya. Perempuan cantik ini terbelalak bukan main ketika Hendra secara mengejutkan mendekatinya.       

"Hendra apa yang kau lakukan.. Kalau kamu menginginkan sesuatu yang..". Perempuan ini berniat mengingatkan Hendra bahwa mereka masih di ruang terbuka.       

"Arh..". Pria kacau ingin melakukan pembanding antara bibir kokain milik istrinya dengan milik perempuan lain. Tentu saja Tania tak punya keinginan menolaknya. Seorang perempuan yang mengharapkan cinta selama 11 tahun sejak dirinya dan Hendra masih sama sama duduk di bangku SMA secara mengejutkan mendapatkan keinginannya. Tania membalasnya sebaik dia biasa dan Hendra berusaha menikmatinya.       

(Apa itu artinya kamu menyuruhku mencari perempuan lain?)       

Mata biru mengingat pertanyaan yang belum mendapat jawaban dari gadis dingin menyesakkan dada.       

Di lahap saja bibir Tania sambil berusaha menemukan rasanya. Tania jauh berbeda dengan Aruna, perempuan ini lebih lihai bahkan lebih ahli dari sang pria, bermain di dalam sana terang terangan tanpa rasa canggung bahkan tidak ada rasa tertekan sedikit pun. Berkebalikan 180 derajat dari gadis mungil menyulitkan.       

Tapi..       

Hendra tidak bisa menikmatinya, ternyata perempuan satu dengan yang lain memiliki rasa berbeda. Tania lebih cantik, lebih baik dalam segala hal terkait wujud fisik. Apalah arti lebih lihai jika kokainnya tetap yang paling sempurna.       

"Cukup!". Hendra mendorong tubuh langsing dengan balutan gaun sempurna khas brand ternama, minyak wanginya saja bukan sekedar sabun mandi racikan start up yang di beli secara online seperti punya istrinya.       

"Hen..". Tania berusaha mendekatinya sekali lagi. Kejadian barusan sangat langka bagi Tania. Lelaki bermata biru yang dia damba terkenal ahli menolak segala macam perempuan, lebih tepatnya menghindari mereka. Dan hari ini dia dapatkan ciuman spesial paras malaikat. Seandainya teman teman hang out Tania tahu dia berhasil mendapatkan hal gila ini, Tania akan jadi bahan obrolan hangat yang menarik perhatian dan serasa jadi pemenang yang mendapatkan legitimasi sebagai perempuan tersohor secara tidak langsung.       

 "Hee.. Apaa..". Hendra meneguknya lagi dan lagi, dia makin kacau dan perlahan kehilangan keseimbangan. CEO itu terlihat tidak berdaya, beberapa kali tersungkur di atas meja bar lalu menyala kembali saat kemudian dan tersungkur lagi.       

Tiap kali pria ini tersungkur ada gerakan centil cantik dari tangan perempuan, Tania mengusap usap pipi kadang rambutnya.       

Ternyata Hendra terbangun dan matanya menyala kala Tania mengusab rambutnya.       

CEO DM Grup segera menangkap tangan Tania saat perempuan ini terlalu lama menyentuh rambutnya.       

"Aruna..". Gumamannya naik tenggelam seperti gelombang air laut yang sedang surut.       

"Istriku..".       

"Jangan tiru perilaku istriku.. Hee hee..". Dia tertawa dalam getir kemudian ekspresi pilu disuguhkan paras sempurna. Ekspresi memilukan pertama yang tertangkap Tania. Sesuatu yang belum pernah terlihat selama perjalanan panjang dirinya membuntuti perwaris tunggal Djoyodiningrat.      

 .     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.