Ciuman Pertama Aruna

Menenangkan Diri



Menenangkan Diri

0"Pak Surya.. senior Raka.. mohon maaf saya mengganggu kalian, tuan muda sedang kacau di Bar. Aku rasa dia butuh pertolongan". Hery tergesa-gesa berlari menemui senior, pimpinannya termasuk sekretaris pribadi CEO DM group.     
0

Tentu saja Surya langsung berdiri tanpa aba aba. Tapi Raka mencegahnya. Pria itu dengan menepuk pundak Surya, biar aku saja yang menangani tuan muda, mas Surya lanjutkan saja.      

"Hery kau juga bisa bergabung dengan Surya. Kau belum makan kan?, tentang tuan muda biar aku yang membereskan". Langkah seniornya disambut kerutan pada wajah hary. Biasanya Raka paling pandai menggertak anak buahnya untuk segera bekerja. Tumben sekali dia malah diizinkan makan menemani sekretaris Surya yang tertangkap melakukan hal unik.     

.     

_Maafkan aku.. Mas.._ seseorang sedang gelisah.     

.     

_Oh, ternyata Surya mengawasi nona_ gumam Hary setelah menemukan nona dan sahabatnya sedang menikmati makan malam di dekat jendela tepian pantai.      

"Tunggu! Aku rasa Anda bukan mengamati nona??". Hery menyeletuk, tidak tahan melihat manusia di depannya senyum-senyum. Dia tersenyum bukan karena si nona, karena istri tuan muda itu sedang tenang menikmati pantai dan makanannya. Yang heboh dan banyak bicara adalah temannya. Gadis dengan hijab motif bunga.      

"Jangan ikut campur.. berisik!". Surya tidak terima dikomentari Hery sembarangan. Nyatanya sang jones sedang serius memprediksi apa yang diobrolkan Dea. Surya yakin Dea sedang bercerita tentang kpop atau drama Korea yang baru dia tonton.      

Akhir-akhir ini Surya juga membaca artikel tentang, mengapa anak muda menyukai hal-hal berbau oppa oppa. Bahkan dia tanpa sengaja menonton running man saking penasarannya gara-gara gadis itu beberapa kali menyebutkan acara reality show aneh yang jauh dari dunia dan pemahaman sekertaris sibuk, Surya.     

.     

"Aruna tau nggak?? Chen akan menikah?". Heboh Dea sambil menyeruput minuman di hadapannya.      

"Em.. hehe siapa itu? ". Aruna merasa bersalah karena tidak tahu siapa yang diceritakan Dea.     

"Ah kau ini selalu saja ketinggalan, Chen salah satu member yang paling aku sukai vokalnya dalam grup EXO. Dia main vocal, pelantun lagu OST Descendants of The Sun. Walaupun pengumuman pernikahannya heboh menimbulkan pro dan kontra, tapi aku merasa tersentuh dia mengakui bahwa pacarnya tengah hamil. Dan ingin segera menikahinya". Dea heboh sendiri, membuka handphone-nya, beberapa kali menunjukkan artikel tentang Chen.      

"Bagus dong Dia mau bertanggung jawab, biasanya akan memilih menyembunyikannya rapat rapat. Lalu seolah-olah mereka jomblo terus sampai om om. Bisa jadi Om ganteng itu juga punya anak tapi tidak diungkap di publik". Aruna bicara santai sambil menyantap kudapan terakhirnya.     

"Tepat sekali, aku juga setuju dengan mu. Sayangnya tidak semua orang berpikir seperti kita. Pernikahan yang akan digelar Chen jadi trending nomor 1 di Twitter karena fansnya terpecah jadi 2 kubu. Sampai-sampai penggemarnya akan menggelar demo, mereka bikin poster di tempel di jalanan. Untungnya nggak banyak yang datang waktu demo digelar". Jelas Dea.      

"Wah yang benar saja sampai segitunya ya..". Aruna mencoba mengimbangi temannya yang tertangkap serius.     

"Untungnya di Indonesia nggak banyak artis dengan fans seperti Chan ketika menggilai idol dalam negeri". Tambah Aruna.     

"Siapa bilang..". sela Dea.     

"Oh ada ya?!".      

"Duh kamu jarang nonton TV ya.. aku juga jarang sih. Cuman.. masa kamu nggak tahu??".      

"Hehe.. sedikit dibatasi nonton TV". Hendra mengatur Aruna dalam segala hal, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh. Aruna mengikuti saja tanpa banyak protes.      

"jadi kamu nggak tahu? Fans Damar melakukan demo di depan gedung management artis yang menaunginya". Dea segera membuka akun Instagram.      

"Memang ada masalah apa lagi?". Aruna turut penasaran.      

"Lihat ini, kolom komentarnya penuh". Sambil menunjukkan Instagram Danu Umar, Dea turut membaca beberapa komentar.      

"bukankah dia sudah mengurangi aktivitasnya di entertainment".      

"Tidak semudah itu Aruna, apalagi Damar sudah terlanjur digilai".      

"O... ngomong-ngomong kali ini masalahnya apa?".      

"Bukankah kamu juga turut diminta membuat klarifikasi?".      

"Em.. klarifikasi? Klarifikasi apa?".      

"Waktu tampil di stasiun TV dengan suamimu.. kamu ditanya siapa yang dekat dengan Damar, Kan? Yang dihebohkan para fans yaitu.. menuntut penjelasan tentang Damar punya cewek atau enggak. Atau jangan-jangan Damar sengaja dipojokkan sehingga dia keluar dari manajemen artis yang menaunginya?".      

"jadi Damar sudah keluar dari manajemen artis?".      

"Sepertinya iya, dan fansnya tidak terima.. mereka pikir isu yang menyerang Damar sengaja buatan supaya reputasi Damar terlihat buruk. Mengingat Dia tiba-tiba memilih berhenti setelah kejadian video viral yang tidak terbukti, ditambah lagi tentang statement salah dari pihak manajemen".      

"Statement apa aku kok nggak ngerti?".     

"haduh Aruna.. apa yang kamu tahu?! selain bikin desain cantik!!".      

"hehe.. kayaknya aku sekarang malah nggak tahu apa-apa.. Aku bahkan sudah lupa cara bikin desain". Aruna melihat dirinya yang ternyata melewatkan banyak hal, setelah statusnya berubah menjadi istri Hendra, dia diberlakukan layaknya tuan Putri yang tidak diizinkan melakukan apa pun.     

"kasihannya temanku.. oke! jadi Klarifikasi yang salah  strategi maksudku 'management Damar memunculkan statement video viral yang melibatkan Damar diredam menggunakan dalih bahwa  salah satu orang penting dalam hidup Damar sedang sakit'. masalahnya mereka lupa mencari tahu siapa yang sakit". Terdapat hela nafas panjang di akhir kalimat Dea.     

"maksudmu yang sakit itu aku? Lalu mereka mencari cari diriku sebenarnya??". Aruna mencoba mencari benang merah.     

"Boleh nggak aku pecahkan gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh". Sarkas Dea jengkel melihat temannya baru membentuk pemahaman. Harusnya dia sudah paham sejak awal percakapan tentang Damar dimulai.     

"hahaha". Aruna tertawa melihat temannya mulai melantur.      

"Tapi ngomong-ngomong kayaknya Damar sedang mendaki?!".  Aruna mengamati handphone Dea yang masih menyuguhkan akun Instagram Damar, tertangkap beberapa foto terakhir yang di posting oleh Danu Umar seputar gunung dan foto dirinya menikmati alam.      

_pasti menyenangkan bisa sebebas itu_ ruang spasial di dalam otak Aruna melayang ke masa lalu, dia dan teman-temannya pernah mendaki bersama. Aruna satu-satunya perempuan yang berani sampai di puncak, sedangkan teman-teman perempuan yang lain memilih beristirahat di cam, pos terakhir. Mayoritas tidak sanggup lagi melanjutkan pendakian. Sedangkan Aruna memilih menjajal dirinya. Dia ingat betul Damar dan teman-temannya beberapa kali ikut terhenti dan sering disusahkan karena Aruna membutuhkan bantuan. Gadis itu bahkan sempat terjungkal karena terlalu capek. Dan semua terbayar ketika telah sampai di puncak, serta-merta capeknya hilang. Dan dia berteriak lapang bebas seperti terbang di awan awan.     

_kapan ya aku bisa mendaki lagi_ gundahnya merindukan momen itu.     

"Anak ini.. sedang menenangkan diri..". ungkap Dea. keduanya tahu Damar selalu melakukan itu ketika dia penat oleh kelakuan ibu HRD.      

"rasanya aku juga ingin menenangkan diri deh..". kini ungkapan Aruna yang terlihat berharap.     

"Apa karena perempuan yang memeluk suami mu kemarin?". Telisik Dea menduga-duga.     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.