Ciuman Pertama Aruna

Shock Terapi!



Shock Terapi!

0Akhirnya Putri Lesmana berhasil mengaduk emosi cucu Wiryo, membuatnya bertahan pada satu kamar, dalam ruangan yang sama duduk dan mengamati Aruna yang sedang mengatur nafasnya agar sulit ditangkap tertidur seolah-olah menjadi mayat.      
0

Di sisi lain ada hati yang bergetar luar biasa, Hendra begitu khawatir padanya. Dia bahkan tak tidur sekejab pun untuk sekedar menjaganya. Hati siapa yang tak bisa luluh dari perhatian laki-laki keras kepala ini.     

Menyatakan cinta berulang-ulang tanpa rasa canggung, berburu ciumannya setiap saat secara terang-terangan. Dan kadang dia malam hari dirapikan rambut berserakan sebelum dia dekap dalam pelukan. Dan dekapan itu dilakukan sepanjang malam.     

Ketika batas waktu dalam panduan  telah berhasil dilewati Mahendra, si gadis mungil yang perlahan menyadari mungkin harinya tak lama lagi berada di sisi CEO DM Grup berupaya menyajikan perjalanan manis di malam hari.      

Dia ingin disimpan dalam memori terbaik, bahwa dia bukan sekedar seorang istri yang sering menolak permintaan suaminya. Atau perempuan yang tak berkenan memberikan hak suaminya.      

Hari-hari berikutnya putri Lesmana banyak mengajaknya mencoba hal-hal baru, mencoba baju-baju dengan style baru, nonton bioskop bersama, sampai mengikuti kehendaknya menikmati honeymoon di Bali.      

***     

[SEKARANG]     

"Em.. Dea.. apa kamu mencari nona Aruna" seorang pria dengan usia 30 tahun sebentar lagi mencapai 31 tahun, sedang mendekati gadis berhijab dengan usia terpaut 10 tahun di bawahnya.      

Gadis itu sendirian menikmati debur ombak lautan, manusia-manusia lincah sedang bermain surfing di sana. Tapi gadis itu lebih suka menonton sesuatu di handphonenya.      

"tidak juga!" gadis berhijab itu menjawab masih sambil melihat film terbaru yang berisikan oppa oppa tampan.      

"Apa kau menonton melting me? Aku tahu itu ji Chang Wook. Benarkan?" sekretaris Mahendra akhir-akhir ini sering membaca artikel aneh di luar kebiasaannya. Dulu dia sempat protes hanya karena disuruh Mahendra membaca novel indie Damar. Karena hal itu tidak mendukung pekerjaannya di kantor.     

Tapi sekarang bukan sekedar membaca artikel aneh dia bahkan menonton beberapa drama yang dulu membuatnya ingin muntah saja.      

"Wah.. pak Surya tahu..?!" pecinta kpop dan segala hal bertema oppa oppa tampan sedang antusias karena ada yang tahu suatu yang dia sukai.      

"hehe" Surya tersenyum usahanya berhasil.     

"em.. boleh aku duduk?!" seorang pria malu malu minta izin.      

"Oh silahkan!"     

Ketika ungkapan itu di lontarkan oleh Dea, manusia yang hidupnya sehari-hari hanya bekerja mencoba keberanian untuk duduk di dekat perempuan.      

_kenapa rasanya lebih menakutkan dari pada presentasi di hadapan puluhan direktur_     

"em.. pak, sebaiknya Anda duduk di situ deh jangan di dekatku. Kayaknya ini agak aneh?!" Dea menjadi canggung, Surya tiba-tiba duduk pada kursi pantai yang harusnya digunakan untuk berselonjor satu orang saja. Si pria duduk terlalu dekat dengan Dea, membuat gadis itu keberatan.     

Manusia gugup sedang lupa cara menggunakan otaknya : "hehe maaf"      

_apa seperti ini yang dirasakan Hendra. Tunggu jangan jangan Aku menyukai anak ini. Aku sudah menjadi bodoh sama seperti bos ku yang tiba-tiba bodoh karena perempuan_     

Surya akhirnya duduk di tempat yang benar. Pada kursi pantai yang tergeletak sempurna di samping gadis berhijab bunga.      

"Jadi Anda juga tahu ji Chang Wook, aku suka sekali sama dia apa lagi waktu dia main film The K2. Itu film pertama kali yang membuatku akhirnya ngefans sama dia. Disana dia berperan sebagai ajudan Lo.. Bla bla bla" sang pecinta oppa oppa langsung saja nyerocos tentang salah satu oppa Korea yang dia sukai, pengetahuannya begitu lengkap.      

"Hehe begitu ya.." sedangkan pria yang tadi diam diam mengintip handphone gadis berhijab, baru saja membaca nama ji Chang Wook karena searching Google. Pengetahuannya sebatas nama pemeran utama yang terlihat pada drama yang ditonton hijab bunga. Dia sengaja mencari tahu informasi tentang film itu sekedar untuk mengawali pembicaraan. Cara bodoh yang keseksian kali diupayakan Surya agar bisa ngobrol dengan sahabat nona Aruna.      

Sebenarnya pria ini sudah mencoba mendekati Dea, berawal dari banyaknya komunikasi di antara keduanya, kala si bos minta pendapat tentang kado ulang tahun untuk istrinya termasuk pendapat pendapat lain yang sulit dipecahkan. Seperti pendapat bagaimana menghadapi istri tuan muda? Bukan dirinya pelaku pernikahan tapi dia disuruh memecahkan.      

Tidak ada cara lain selain menghubungi sahabat nona Aruna. Dan begitulah seterusnya, bahkan tanpa tugas pun Surya bisa pura-pura mencari alasan agar dapat berkirim pesan WhatsApp dengan pencinta aliran musik negeri ginseng.     

"mengapa kita diam?" pertanyaan aneh dilontarkan Surya.      

"mana aku tahu? anda juga diam?"      

"Em.." Surya tampak seperti seseorang yang sedang berpikir keras. Dia seolah menghadapi tutup buku akhir perusahaan DM grup yang nyatanya belum juga balance setelah berhari-hari lembur. Padahal hanya sekedar ingin mengawali obrolan.     

"Apa anda haus, aku tadi bawa dua air minum. Satu buat oppa Surya nggak apa apa?" akhirnya Dea sendiri yang mengawalinya dengan pertanyaan. Seiring gadis itu minum air, dia mendapati peluh basahi sebagian besar wajah sekretaris Surya. Cukup unik untuk seseorang yang diterpa udara segar pantai.     

"Em.. Aku tidak ingin berbelit-belit dan jadi ribet seperti bosku. Eh' maksudku hubungan yang rumit antara sahabatmu Aruna dengan atasanku Hendra. Jadi aku putuskan aku jujur sekarang juga, karena kamu tidak mungkin menerima pernyataan cinta maupun berstatus pacaran, bagaimana kalau kita menikah saja? aku menyukaimu!".      

"Byuur huk huk"      

Dia tersedak dan menumpahkan seluruh air dalam tegukannya di sekujur baju laki-laki yang baru saja menyatakan cinta secara terang-terangan. Lebih parah lagi ingin menikahinya??     

"Ah' maaf maaf.. anda jadi basah semua" Dea bingung harus bagaimana? mau membersihkannya pun hasilnya akan makin canggung.     

"hehe aku juga minta maaf Kau pasti terkejut" Surya makin salah kaprah ekspresinya.     

"Apa anda sedang sakit?" Dea yang bingung perlu memastikan banyak hal.     

"Oh tidak.. aku sehat sehat saja"     

"Apa Anda tadi salah makan?"     

"oh itu juga tidak aku alami"     

"tidur anda semalam tidur cukup?"     

"cukup! Kau pikir aku sedang mengigau? aku tidak mengigau tadi!"     

"Atau jangan-jangan aku yang lagi dilanda halu karena kebanyakan nonton drama?" Dea sedang berpikir mungkin saja tadi dia ketiduran saat nonton drama dan sekarang dirinya lagi bermimpi.     

"Tidak juga! Ini kenyataan!!"     

"Tunggu.. apa saat ini aku sedang tidur lalu aku lagi bermimpi?!"     

"Aaargh itu juga tidak!!"     

"Lalu mengapa KAU MELAMAR PEREMPUAN SEPERTI SEDANG MEMBERINYA SHOCK TERAPI!!"     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.