Ciuman Pertama Aruna

II-11. Building Blocks



II-11. Building Blocks

0Dan lelaki jones ini terdiam. Menyadari lawan bicaranya sedang marah. Tidak terima dengan perkataannya tentang boneka kecil imut menggemaskan. Menggigit bibir bawahnya kuat-kuat dan akhirnya tidak tahan : "hik huk hahaha"      
0

Menahan kikuk dan ujung-ujungnya tertawa lepas. Surya tidak tahan mengingat cara Dea mengucapkan kata 'PIKA PIKA' barusan. Gadis itu terlalu lucu, dengan suara yang sengaja dikeraskan, jengkel.      

"Jangan tertawa! "Gadis berhijab pecinta Oppa protes.     

"Hihi" sang pria meringis berusaha mereda tawanya sembari menunjukkan sikap minta maaf.      

Upaya selanjutnya ialah membujuk perempuan berhijab berkenan makan siang, wajahnya masih cemberut tapi cukup menggemaskan. Membuat Surya meliriknya berulang, dan karena pria ini ketahuan beberapa kali mengintip cara makan perempuan di hadapannya.     

Untuk mengurangi rasa canggung buru-buru si pria meletakkan potongan daging di atas piring saji yang disantap Dea. Sekali lagi perilaku itu membuat gadis ini cemberut, laki-laki ini sungguh tidak mengerti tentang arti sebuah diet bagi kaum perempuan.      

"bagaimana pendapatmu tentang seorang laki-laki yang harus memberikan nafkah kepada perempuan? apakah hal itu wajib?" tanya surya pada Dea. Pria ini membutuhkan pemahaman tentang sudut pandang perempuan berhijab soal nafkah.      

"lebih tepatnya bukan pendapat saya, melainkan tentang hukum yang sudah ditetapkan. Ada banyak disebutkan. Tapi aku paling suka yang Anisa : Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka" Dea mengutarakan sudut pandangnya berdasarkan apa yang dia pahami.     

"kalau dijelaskan cukup panjang sih, bapak ingin dengar?" tawar Dea pada Surya.      

"Ya, sangat. aku sedang ingin tahu bagaimana pola pikirmu tentang hal ini" Surya mengiyakan tawaran Dea.      

"Sebelum menikah, tanggung jawab wanita ada pada orang tuanya. Namun setelah ia menikah, seluruh tanggung jawabnya beralih ke suami. Seorang suami adalah pemimpin bagi istrinya. Maka dari itu, sudah selayaknya ia melindungi istrinya dengan cara menyayangi, menjaga dan termasuk menafkahi. Memberi uang belanja (uang makan), membelikan pakaian serta kebutuhan pokok lainnya sesuai kesanggupan. Apabila suami tidak memenuhi tanggungan tersebut, maka ia pun berdosa"      

"Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya" tambah gadis berhijab.     

"Emm.. begitu ya.." hati Surya menjadi ragu-ragu. Penjelasan Dea cukup  gamblang dan tuntas, seorang sekretaris yang terbiasa dipacu untuk berpikir dinamis dan cepat. Membuat keputusan yang cepat pula untuk segala hal termasuk saat ini.      

"kalau begitu, lamaranku aku batalkan dulu" celetuk sang pria.     

"WHAT?!" gadis ini bukan lagi menyemburkan air, dia menyemburkan makanan dari dalam mulutnya. Shock terapi yang lebih gila daripada kejadian di Bali.      

Surya tangkas mengambil tisu dan merapikan dirinya. Memunguti butiran kecil berwarna putih di Jas navy yang dia kenakan. Dia pun juga menyerahkan tisu pada Dea. Supaya gadis itu segera membersihkan mulutnya.      

Dea buru-buru menyikap dirinya: "Ap.. Apa maksud bapak? Keterlaluan! dari awal bapak hanya berniat nge-prank aku ya?!" gadis berhijab membuang kasar tisu. Menghentikan makannya dan segera membereskan barang bawaan yang dia taruh di tepian meja.      

"hei.. jangan pergi dulu.. aku jelaskan" Surya memegangi barang yang dirapikan Dea supaya gadis itu menghentikan niatnya untuk pergi.      

Sepertinya terjadi salah paham lagi di antara pasangan dengan jarak umur berbeda jauh. Surya sangat suka dengan Dea karena gadis ini punya prinsip yang jelas dan tegas. Orang terutama perempuan dengan prinsip yang jelas dan tegas lebih mudah dipahami dan diajak untuk membangun kerja sama termasuk di dalamnya berumah tangga.     

Namun sayangnya Cara Surya mengungkapkan apa yang ada di benaknya menggunakan polanya ketika bekerja. Pengambilan keputusan cepat agar tidak memperpanjang siklus atau ritme bisnis model yang kemudian mengerucut kepada istilah 9 Building Blocks[1] pada perusahaan membuatnya berpikir bahwa relationship juga harus dibangun dengan cara yang sama.      

Bersama dengan konsep 9 building blocks dalam pikiran Surya bisa diterapkan pada usahanya membangun relationship serta dapat memudahkannya untuk membuat strategi baru dari hubungan antara dirinya dan gadis berhijab yang sedang diterpa kebimbangan. pria ini merasa tidak percaya diri karena dia belum juga mendapatkan pekerjaan, Maka Surya mencoba  mendeskripsikan masalah melalui sudut pandang Dea.     

Sayang struktur pikiran Surya terlanjur salah besar tentang ikatan antara dua orang manusia yang terbalut perasaan suka termasuk usaha mendekati perempuan untuk melangkah ke arah pernikahan tidak dapat diartikan seperti usaha membangun bisnis.      

"Dea dengarkan aku sebentar! Setelah Itu silahkan kalau kau ingin pergi!" bujuk surya pada perempuan yang terlanjur marah besar. pria ini memang keterlaluan dalam sudut pandang perempuan mana pun. Tetapi dirinya sendiri tidak menyadari karena tidak memiliki pengalaman.      

"asal bapak tahu ya.. saya sudah ngomong sama ibu. Kalau bapak akan datang menemui beliau. Nggak tahu nya bapak cuma main-main. Coba bayangkan betapa malunya aku di hadapan ibu?!" tegas Dea.      

"Kalau bapak cuman ingin main-main, silakan dengan yang lain tapi jangan denganku" gerakan mengemas barang-barangnya telah usai Dan gadis itu membalik tubuhnya untuk pergi.      

"Dengarkan aku dulu!" Surya menarik bahunya.     

"oh iya aku lupa.. nih cincin bapak!" gadis itu kembali mengarah pada surya dan meletakkan cincin di meja.      

Surya buru-buru melangkah cepat menangkap dua lengan gadis itu lalu mendudukkannya di kursi lagi: "Ada yang perlu kamu dengarkan sebelum pergi, mengerti!"     

"Huh.. Prank apa lagi sekarang?!"      

Dua orang ini sedang lelah mencoba menyelaraskan cara berpikir dan gaya hidup yang berbeda karena perbedaan umur di antara keduanya.      

.     

.     

[1] Menurut Alexander Osterwalder, Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem. Konsep inilah yang diberi nama 9 Building Blocks. Konsep ini sendiri telah diaplikasikan dan diuji coba di seluruh dunia dan telah digunakan di beberapa organisasi, seperti IBM, Ericsson, Deloitte, the Public Works and Government Services of Canada dan banyak lagi. Termasuk DJoyo makmur group tempatnya bekerja selama lebih dari 10 tahun sejak Surya di gaji hanya sekedar mendampingi Hendra kuliah di USA.      

Sedangkan 9 Building Block adalah konsep yang dapat mendeskripsikan dan menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan (make money). 9 Building Block mencakup empat area utama dalam bisnis, yaitu Customers, Offer, Infrastructure dan Financial Viability. Konsep ini dapat menjadi satu bahasa bersama yang memudahkan kita untuk mendeskripsikan dan memanipulasi Business Model untuk membuat strategi baru.     

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.