Ciuman Pertama Aruna

II-52. Tindakan Gegabah



II-52. Tindakan Gegabah

0"Di mana Adam aku tidak melihatnya?" Celetuk Yulia yang bernama asli Clara. Nama Yulia dia dapatkan dengan cara ilegal, dia butuh perubahan nama untuk menutup aibnya di masa lalu sebagai perempuan yang turut berkomplot dengan para dewan penghianat untuk menjatuhkan kakaknya sendiri.     
0

"hubungi Adam!" Kita baru akan mulai pembahasan malam hari ini kalau Adam sudah datang" dia duduk tenang memperhatikan seluruh penghuni ruangan.       

"sambil menunggu Adam, Aku ingin tahu siapa dalang di balik penusukan yang terjadi pada cucu Wiryo" matanya setajam gelang perempuan yang ingin menikam mangsanya.       

"Sesuai yang saya sampaikan tadi ibu. Bukan salah satu dari kita" Rio mencoba mencairkan suasana. Sesungguhnya dia sudah mengintimidasi yang lain, tentang tindakan ceroboh di tengah panasnya pemberitaan di luar. Pernyataan berani walikota, yang secara tidak langsung menantang para penyidik untuk mengungkapkan siapa dalang sabotase DM construction.       

Jika penyelidikan itu terus berlanjut dan berjalan, seperti itu pula tarantula akan terancam.       

"aku tidak menyuruhmu  membuat pernyataan untukku. Aku menyuruhmu dan orang-orang yang berada disini merenungi apa yang sudah terjadi" perempuan itu mengeluarkan sebuah berlian yang kemudian dia taruh sembarangan di atas meja.       

"yang bisa menemukan siapa pelaku atau salah satu dari kalian yang melakukan tindakan bodoh" dia meminta ajudannya membuka lebar-lebar berlian yang terbungkus kotak perhiasan berwarna merah besar.       

"tindakan bodoh karena penusukan yang berakibat fatal untuk kita sendiri, akan mendapatkan berlian ini " Clara sangat menyadari, publik akan cenderung condong kepada keluarga Djayadiningrat karena simpatinya melihat pria pewaris tunggal keluarga tersebut tertangkap kamera sedang mendapatkan ancaman, terlebih lagi tertikam di depan para pemburu berita.       

Tindakan bodoh yang fatal yang akan mendorong simpati dan desakan masyarakat. Meraka yang sedang tertidur pasti akan terus-menerus digencarkan mendorong lebih banyak orang untuk menyuarakan kritikan di berbagai media massa portal online termasuk stasiun televisi.       

Membuat siapa pun turut perlu ambil bagian menuntut ke berbagai pihak agar segera di usut tuntas siapa dalang dibalik semua kejadian yang menimpa pembangunan Dream City. Jadi sangat-sangat bodoh lah siapa pun yang melakukan tindakan ke gegabah tersebut.       

Semua orang di lingkaran ini saling memandang, menaruh curiga satu sama lain. Mereka disuruh diam untuk merenung. Namun celetukan di antara keenam dewan tarantula group tidak bisa di elakan.       

"Linus Abraham kau yang paling dekat dengan para aparat, dirimu pun yang paling hobi menyuruh mereka.  Aku selalu berpikir kaulah orang yang paling mungkin untuk melakukan pembunuhan" Abraham menggebrak meja. Dia tidak terima dengan apa yang dituduhkan oleh Tanto christian.      

"Bicara apa kau ini, kerjamu hanya mengkritik yang lainnya. Masih untung aku punya koneksi yang begitu banyak, terutama dengan para aparat itu. Sehingga pembangunan mereka terbengkalai, kasus penembakan Riswan juga terbengkalai. Semua itu adalah bagian dari prestasi yang aku lakukan. Sedangkan kau, Kau hanya penjilat yang begitu suka mencari muka di depan Rio dan Clara. Hentikan tuduhanmu atau aku benar-benar akan berbalik menyerang" suara kemarahan Linus seperti ombak yang siap menerjang karang dan menghancurkan segala hal di depannya.     

Linus Abraham sangat marah. Semua kerja kerasnya malah dianggap sebagai kecurigaan. Parahnya lagi mereka menatap Linus Abraham seolah membenarkan tuduhan Tanto christian.       

Kini Ndaru Dirga Atmodjo turut bicara, "selama ini hal-hal terkait penyerangan terhadap keluarga Djayadiningrat menjadi bagian dari  tanggung jawab keluarga Diningrat. Aku tidak mau ada percahan dengan caramu yang seperti ini Clara. Sebelum kau membuat kami saling curiga, Tolong tanyakan kepada anakmu apakah anakmu yang menyewa penikam pewaris tunggal Djayadiningrat itu" Atmojo menatap tajam Clara, dia tidak suka cara Clara menyajikan berlian di hadapan enam orang yang saat ini sedang meeting bersama dalam suasana panas.       

"Aku melakukan ini karena aku tahu Rio putra Aku tidak akan melakukan tindakan sebodoh itu. Dan aku bisa menjamin bukan Rio pelakunya" perempuan paruh baya itu sama menyebalkannya, dia juga menatap Atmojdo dengan cara liar seolah ingin menantangnya.      

"jika masing-masing dari kita tidak ada yang mengaku dan hanya ada kecurigaan. Aku yakin kita akan pecah dan runtuh bersama" yang bicara saat ini adalah tegar Markus Salim.       

"lalu Apa pendapatmu Barga" Clara menyentil Barga yang lebih banyak diam.       

"Aku sama sekali tidak berani komentar, kau tahu sendiri semua hal yang terjadi di Indonesia adalah tanggung jawab putraku Ray. Jadi, kalau kalian minta aku berpendapat, atau minta aku memikirkan siapa yang paling bertanggung jawab atas pembuat tindakan gegabah. Jujur aku sama sekali tidak memiliki pemahaman apa pun. Kau sendiri tahu Clara, aku baru turun dari pesawat beberapa jam lalu" Barga meletakkan cangkir minumannya di meja. Dia terlihat lebih santai daripada yang lain.      

Dalam hiruk pikuk rasa saling curiga. Adam datang. Adam nalendra, salah satu anggota yang paling tidak disukai oleh yang lainnya. Dia tidak mau anak-anaknya terlibat dengan tarantula group. Dia membatasi diri untuk menjadi bagian dari tarantula group. Bahkan lebih ekstrem lagi ketika di ancam akan menghapus saham dan menghapus dirinya dari tarantula group. Adam nalendra selalu mengatakan dia siap mendapatkan resiko itu.       

Sayangnya keluarga Diningrat punya hutang budi dengan Adam nalendra. Clara dan Rio berupaya meredam kemarahan yang lain terhadap cara nalendra yang berbeda. Keluarga Adam, yang dulu menampung Clara dan Ray ketika orang-orang Wiryo mulai berupaya untuk mendesaknya pergi dari lingkaran Joyo Makmur group. Walaupun belakangan akhirnya Rio dan Clara tahu Wiryo sendirilah yang minta Adam nalendra melakukan itu. Yakni melindungi Clara dari orang-orang Wiryo itu sendiri.      

sayangnya ketika suasana memulih. Adam nalendra cenderung di benci oleh orang-orang Wiryo. Anak buah Wiryo tidak mau Adam kembali kepada mereka. Sebagai imbalan rasa terima kasih. Clara meminta Adam nalendra untuk bergabung dengan dirinya.     

Padahal satu hari setelah hari kesepakatan Clara dan nalendra terjadi.  Wiryo datang untuk meminta Adam nalendra kembali mendukung keluarga Djoyodiningrat. Wiryo pun berjanji akan mengatur anak buahnya yang masih membenci dan salah paham dengan apa yang sudah dilakukan Adam nalendra. Wiryo terlambat. Adam Sudah menandatangani kesepakatan dengan tarantula group sebagai dewan termuda mereka.       

Lambat laun, Adam baru menyadari keputusannya salah besar. Orang-orang di tarantula semakin gila saja, bukannya fokus mengendepankan pengembangan bisnis. Mereka masih gila dengan upaya balas dendam kepada keluarga Djoyodiningrat. Yang sudah membuang mereka puluhan tahun lalu.       

Mungkin sangat miris ketika mereka waktu itu memegang jabatan yang tinggi. Dengan saham di tangan walaupun tidak banyak. Dan mayoritas menduduki jabatan sebagai direktur utama anak perusahaan Djoyo Makmur Grup.     

Kemudian dipecat dengan tidak terhormat. Sahamnya direnggut kembali oleh keluarga joyodiningrat. Serta bertaburannya isu miring yang dibumbui pihak luar bahwa orang-orang yang didepak dari Djoyo Makmur group kala itu adalah orang-orang yang melakukan tindakan penyelewengan dan pelanggaran hukum.       

Sehingga keluarga mereka terasingkan, dan kehidupan mereka terhinakan. Tidak bisa kembali beraktifitas dan bekerja di perusahaan lain. Sehingga orang-orang yang dulu memanfaatkan Clara untuk menggulingkan Wiryo. Berkumpul menjadi satu. Kembali memanfaatkan oil company yang diberikan Wiryo kepada adiknya Clara sebagai batu loncatan untuk mengembangkan bisnis menggiurkan pertembangan yang kemudian menggunakan bisnis itu untuk menjatuhkan Wiryo dan keluarganya kembali.      

>>>     

Tarantula adalah kumpulan dari nama dewan pendirinya. Ta : Tanto Kristian, Ra : inisial nama seorang perempuan yang kini berubah identitas menjadi Julia, ibu Rio yang merupakan nenek Gibran, N : Ndaru Dirga Atmodjo, T ke dua : Tegar Markus Salim, U : Untung Braga, L : Linus Abraham dan A : Adam Nalendra.      

Clara jadi Yuliana      

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.