Ciuman Pertama Aruna

II-55. Cuci Otak



II-55. Cuci Otak

0Pagi harinya ada yang bergerak mengelilingi mencari-cari tubuh perempuan. Hendra tidak menemukan apa-apa kecuali guling berwarna putih yang sempat dia pegang.      
0

 "ke mana Aruna?" Dia bergumam menanyakan keadaan yang membuatnya gelisah. Dan mata biru segera bangkit berjalan menuju kamar mandi memeriksa seluruh sudut di kamar mandi. Bahkan dia menyelinap pada ruang baju, yang dulu sering digunakan untuk mengintip istrinya yang sedang berganti pakaian.      

Nyatanya di situ pun tidak ada, Hendra membuka pintu kamarnya lebar-lebar berjalan menuruni tangga. "ada yang tahu di mana istriku?"      

Pria melontarkan pertanyaan kepada tiga asisten rumah tangga yang sedang sibuk menyiapkan sarapan. Suaranya menggema, karena ruang makan keluarga Djoyodiningrat tepat berada di tengah-tengah rumah induk.      

"Em.. semalam saya melihatnya, nona pergi keluar bersama sekretaris Surya" ucap salah satu asisten rumah tangga.      

Pria itu berjalan kembali ke kamar berencana mengambil handphonenya. Tidak tahunya Surya sudah berpakaian rapi menuju ke arah Mahendra.      

"Huuuh, kau bawa ke mana Aruna" suara pria itu lelah dan pasrah.     

"Dea panik, Anantha menuju ke rumahnya bersikukuh ingin menjemput Aruna malam itu juga. Bahkan bukan malam tapi dini hari" Surya berbicara dengan intonasi datar dan tenang. Padahal jelas kata-kata yang diluncurkan adalah sesuatu yang ditakutkan Mahendra.      

Dan pria yang awalnya berniat menaiki tangga. Kini merengkuh dan terduduk di anak tangga.      

"lama-lama, aku takut aku semakin rapuh jika terus-terusan diperlakukan seperti ini"     

"Ayolah.. Kau pasti bisa melewatinya Hendra.." sang sahabat menepuk bahunya, turut ambil bagian duduk di tangga yang sama dengan Hendra.      

"Tidak masalah aku baku hantam dengan yang lain, atau diancam dibunuh sekalipun. Tapi kau tahu kan, Aku tak punya hati yang kuat. Rasanya menyakitkan.. lagi-lagi dia harus meninggalkanku tiba-tiba"     

"sebenarnya aku ingin memberimu nasehat, atau minimal meringankan beban yang ada di hatimu. Tapi aku sendiri sekarang, juga baru menyadari.. kalau hati kita sudah terpaut oleh perempuan. Itu rasanya seperti sebagian jiwa kita ada pada dia" Surya seolah sedang curahan hati tentang dirinya sendiri.     

"Kau sedang bicara apa Surya?" Hendra mengerutkan alisnya.      

"Hehehe.. aku juga tidak tahu kenapa aku bisa seperti ini. Eh' maksudku bicara tidak jelas seperti ini " Surya menggaruk sudut lehernya, dia tahu dirinya sedang ngelantur karena akhir-akhir ini benih-benih bunga tumbuh di hatinya. Dia akhirnya memiliki perempuan yang sudah sah menerima dirinya bahkan ibunya memberikan Restu penuh untuk pernikahan mereka.      

"Aku punya ide supaya gundah di hatimu berkurang " Surya tangkas mengambilkan handphone Hendra yang ada di kamar.      

"Buat panggilan untuk istrimu, Aku yakin dia juga gelisah semalam. Karena harus meninggalkanmu" Surya menyerahkan handphone tangannya kepada sang pemilik.      

.     

.     

"hai Hendra.. Maaf ya.." dalam panggilan telepon perempuan ini mendesahkan kalimat maaf karena dia tahu suaminya pasti gelisah bangun tanpa dirinya.     

Dia yang sedang bersedih hanya bisa mendengarkan ucapan istrinya saja, tak bisa dirinya mengelak lagi bahwa dia  benar-benar sedang berada di ujung kepayahan menghadapi semua ini.     

"Hendra dengarkan Aku!. Kita pasti bisa melewati ini semua, ingat Aku mencintaimu. Mencintai laki-laki yang keras kepala dan gigih mengharapkanku. Jadi tolong, aku sangat berharap kau pun tetap gigih dan terus kuat sampai akhir, sampai kita bisa melewati ini semua" Aruna lebih banyak bicara. Dia tahu yang berada di ujung sana sedang mengalami masa-masa sulit. Mendapatkan hi 7666 ancaman yang datang secara tiba-tiba. Belum lagi dirinya yang tidak bisa menemani di sampingnya untuk memberi dukungan.      

"I love you Hendra. Bangunlah sayang.. pasti ada jalan untuk kita" bisik Aruna di akhir pembicaraan mereka.      

"love you too" ucap mata biru melengkapi ungkapan cinta istrinya.      

***     

Klinik physical therapy     

[Pastikan dirimu izin ke kamar mandi setelah sampai di klinik Diana] pesan itu dihantarkan seseorang ke handphone Tania.      

hari ini Tania mendapatkan jadwal untuk berjumpa Diana sebagai bentuk dari upaya orang-orang Hendra menyadarkan kembali kondisi psikologis Tania yang terlalu jauh mendapatkan brain wash.      

Diana sempat mengatakan hal-hal terkait penyembuhan cuci otak atau brain wash itu sendiri ada beberapa dokter spesialis yang bisa menanganinya. Itu bukan dirinya, Diana berupaya mengundang dokter tersebut ke dalam kliniknya sebagai bagian membantu permintaan pasien spesialnya Mahendra.      

Dia meminta Tania menunggu sebentar di sebuah ruangan, yaitu kantor pribadinya karena dokter spesialis tersebut masih dalam perjalanan, Dokter Wawan.     

brainwash atau cuci otak itu sendiri adalah Suatu upaya rekayasa pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi, pendoktrinan secara intensif yang memaksa seseorang untuk meninggalkan keyakinan yang lama dan menerima keyakinan yang baru.     

Sebagai korban dari sebuah brainwash yang di lakukan secara masif oleh tim Leona. Akibatnya Tania kini memiliki kepribadian baru, jauh berbeda dengan sebelumnya. Ketika diajak bicara, dia tampak bingung dan apa yang diucapkan tidak realistis, kadang kala menakutkan.      

Bicara Tania sudah seperti rekaman kaset, yang disetel sedemikian mungkin, berulang-ulang tanpa modifikasi. Namun memiliki kekuatan psikologis untuk menjalankan isi pikiran Tania itu sendiri. Merasa tidak ada sesuatu yang menekannya padahal Tania selalu mengikuti ke hendak orang lain yang bahkan dia tidak kenal. Yaitu Leona dalam sebuah penyamaran.      

Perempuan ini sampai tidak tak mampu menggunakan nalarnya secara realistis. Loyalitasnya teguh dan tak bisa ditekuk sedikit pun yang dilakukannya seolah-olah hanya insting.      

Ya, itulah kondisi Tania yang sekarang. Dia begitu tinggi loyalitasnya untuk menuruti semua permintaan Leona. Dia pun melakukan perintah-perintah itu seolah-olah itu adalah insting yang dikirim padanya.      

Parah itu Leona yang awalnya diminta oleh Wiryo untuk menjaga teman perempuan cucunya. Malah dimanfaatkan oleh perempuan yang memiliki kemampuan mencuci otak untuk menjalankan misi tersembunyinya.      

Leona perempuan yang syarat teka-teki dalam data yang kini sudah ada di tangan Hendra.      

.     

.     

[Sekarang aku akan menuju kamar mandi sesuai perintahmu] setelah mengetahui keadaan sedang kosong. Sahabat perempuan Hendra satu-satunya, berjalan keluar dari ruangan Tania. dia sempat dihentikan oleh ajudan yang sedang menjaganya. dan Tania memberitahukan keinginannya pergi ke kamar mandi. Sejalan dengan itu ajudan yang bertugas membuntuti Tania sampai di pintu kamar mandi perempuan.      

Tepat ketika dia sampai di salah satu pintu toilet yang dipersiapkan. Tania mendapatkan baju lain untuk dirinya berganti. dan tak lama perempuan dengan baju lain ini keluar. Bisa meloloskan diri dari penjagaan para ajudan.      

[Baik, setelah kau meloloskan diri dari mereka pergilah ke tempat parkir. Ada mobil berwarna merah yang siap menjemputmu di sana]     

Tania menghilang bersama mobil mewah berwarna merah.      

.     

.     

"Mohon maaf tuan Mahendra. Kami kehilangan Tania. Dia melarikan diri ketika menyusu ke kamar mandi" pesan dari para ajudan yang diminta untuk menjaga Tania, membuat pria ini berpikir keras.      

"beritahu Diana dan dokter yang disiapkan untuk Tania, agar tidak panik" perintah Mahendra. Pria itu mulai menggeser layar di handphonenya membaca data yang berhubungan dengan Leona.      

"dan sekarang! Semua bukti  baik itu foto, rekaman, ataupun chatting yang kau temukan di handphone Tania kumpulkan menjadi satu kirim ke Pradita" dalam perintahnya yang kedua Mahendra mulai bangkit untuk menemui kakeknya.      

"Aku akan menghubungi Pradita setelah pertemuanku dengan tetua Wiryo" ungkapan terakhir itu, bermakna Hendra akan memaksa Pradita mencari tahu keberadaan Leona menggunakan keahlian timnya dalam mencari jejak seseorang.      

.     

.     

__________________________     

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/     

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^     

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!     

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.     

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai     

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak     

-->     

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda di masing masing novel.     

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)     

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.