Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Oh Dia Sudah Menikah (3)



Oh Dia Sudah Menikah (3)

0"Ya, aku muak dengan ini, setujui saja. Kamu akan merasa lebih baik setelah kamu tidak melihatku lagi, jangan sia-siakan perasaanmu."     
1

"Aku tidak pernah menyatukan masalah pribadi dengan kehidupan pekerjaanku, apa kamu yakin tidak ingin mempertimbangkan kembali pengunduran dirimu?"     

"Aku yakin," kata Wang Tingting dengan keyakinan yang kuat, suaranya juga terdengar bersungguh-sungguh.     

Huo Mian ingat seseorang pernah mengatakan kepadanya bahwa Tingting adalah gadis yang sangat berstatus tinggi dan selalu ingin dipromosikan di rumah sakit.     

Dia bahkan tidur dengan Wakil Direktur Guo untuk bisa naik pangkat, tetapi pada akhirnya, dia hanya diterima sebagai karyawan tetap.     

Dia sangat marah ketika Song Ling menjadikan Huo Mian sebagai kepala perawat. Karena itu, dia selalu memusuhi Huo Mian.     

Namun, setelah Huo Mian mengajarinya beberapa pelajaran, dia jauh lebih baik...     

Huo Mian cukup terkejut ketika dia tiba-tiba mengundurkan diri, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

"Karena kamu sudah memutuskan, maka aku akan menyetujuinya." Setelah Huo Mian berbicara, dia mengeluarkan pena dari jas lab putihnya dan menandatangani namanya sendiri di situ.     

Wang Tingting dengan tidak sopan mengambil kembali surat pengunduran dirinya, "Oke, aku akan pergi ke Departemen SDM untuk mendapatkan gaji terakhirku."     

Setelah Wang Tingting pergi, seorang perawat berjalan dan berkata pelan, "Kepala Perawat, apa anda tahu mengapa Wang Tingting mengundurkan diri?"     

"Tidak."     

"Dia sudah mendapatkan seorang pria kaya."     

"Hah?" Huo Mian tidak tahu harus berkata apa lagi.     

"Kamu mungkin tidak tahu, tapi dia sepertinya mempunyai hubungan dengan pasien yang ada di kamar lima saat dia merawatnya. Dia sering berlari ke arah kamar lima selama pergantian jam malam dan keluar dengan kekacauan. Semua orang tahu tentang apa yang terjadi."     

"Bukankah pasien di kamar lima adalah seorang pria yang berusia lima puluh tahun?" Huo Mian ingat bahwa pria di kamar lima itu kelihatannya adalah orang Cina Thailand yang terlihat seperti orang Asia Tenggara pada umumnya. Dia kurus dan berkulit gelap. Dia juga belum lancar berbahasa Mandarin.     

Pria itu mengklaim dirinya memiliki perkebunan di Thailand dan Malaysia dan bekerja di bagian ekspor-impor.     

"Ya, memang kenapa jika dia lebih tua, selama dia punya uang. Perawat yang dekat dengan Wang Tingting mengatakan bahwa pria Thailand itu membeli kondominium untuknya di komunitas lokal, dan dia bahkan memberinya mobil sport Audi TT. Sepertinya pria itu memanjakannya."     

"Bagaimana jika pria itu tidak lagi ingin bersamanya di masa depan? Apakah dia sudah mempertimbangkan jalan keluar?" Huo Mian menghela nafas.     

Tidak ada satupun dari gadis-gadis ini yang peduli tentang hal-hal lain, selama mereka bersenang-senang untuk saat ini.     

Mereka tidak akan pernah memikirkan jalan keluar...     

Logika nya, gaji Wang Tingting sudah cukup tinggi bersama dengan bonus dan tunjangan, dia mendapatkan enam hingga tujuh ribu yuan setiap bulan.     

Ditambah, Sisi Selatan memberikan tunjangan akomodasi dan asuransi pensiun. Jika dia menyerah pada semua itu, dan segalanya hanya bergantung dengan pria Thailand itu, maka semua itu akan sia-sia.     

"Bagaimana dia memikirkan semua itu? Dia hanya ingin menikmati kehidupan satu hari pada suatu waktu. Bahkan jika dia putus, dia masih memiliki rumah dan mobil."     

"Baik, kurasa tiap-tiap orang mempunyai pikiran yang berbeda." Huo Mian tidak lagi ingin menjelaskan pendapatnya.     

Dia tidak akan mencoba meyakinkan Wang Tingting sebaliknya karena semua orang memiliki haknya sendiri untuk memilih.     

Saat Huo Mian sedang menulis dokumen di kantor sore itu, Zhu Lingling mengiriminya pesan WeChat.     

"Apa yang terjadi hari itu? Berapa lama kalian tinggal setelah itu?"     

"Kita pergi tak lama setelah kamu pergi, kita jadi tak punya selera," jawab Huo Mian.     

"Apakah gadis itu benar-benar pacar Gao Ran? Dia tidak terlihat begitu cantik."     

"Kupikir dia terlihat baik, dia cukup imut," kata Huo Mian dengan sengaja.     

"Huh, benarkah? Seleramu selalu dipertanyakan, jadi aku merasa sulit untuk percaya."     

"Hah? Apakah aku mencium sesuatu keirian? Apakah kamu cemburu?"     

"Cemburu? Aku? Bagaimana mungkin? Aku tidak menyukai Gao Ran bahkan jika seseorang memintaku untuk menerimanya." Zhu Lingling membalas.     

"Jadi, kamu tidak mencoba untuk mendapatkan informasi dariku dengan mengirimkanku pesan WeChat sekarang?"     

"Huo Mian, apa kita masih bisa jalan-jalan dengan senang?" Zhu Lingling berkata dengan enggan, ketika dia menyadari bahwa plotnya terlihat jelas.     

"Sungguh, aku tidak berpikir gadis itu akan baik untuk Gao Ran, tapi tidak masalah apa yang kita katakan, kita masih harus melihat apa yang dirasakan Gao Ran sendiri." Huo Mian dengan tenang menganalisis.     

"Deng Kai datang lagi, ingin kembali bersama. Dia sangat tidak tahu malu."     

"Apa kamu menyetujuinya?" Huo Mian agak khawatir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.