Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Demam



Demam

0"Mengapa penting untukmu jika aku Norman Bethune atau Hua Tuo (catatan TL: dokter terkenal dalam sejarah Cina)? Kurasa kamu sedang menekuni bisnis orang lain."     
0

"Aku berbicara atas kebaikan hatiku, dan aku mencoba mengajarimu apa itu lingkup tanggung jawabmu."     

"Aku juga berbicara tentang kebaikan hatiku, dan aku mencoba mengajarimu apa integritas pribadi itu."     

"..."     

Dia sekali lagi dikalahkan dalam pertempuran debat melawan Huo Mian, tapi Su Yu sudah terbiasa.     

Dia sepertinya memikirkan pertengkaran sehari-hari bersama Huo Mian adalah sebagai aspek kehidupan yang menarik; jika mereka tidak bertengkar, dia akan merasa seperti ada sesuatu yang hilang dari hidupnya.     

Huo Mian melihat statistik Su Yu; kemudian, dia menempatkan obat di atas nampan dan berkata, "Minum obatmu tepat waktu. Kamu pulih dengan sangat baik, dan sepertinya kamu sudah diperbolehkan keluar dalam kurun waktu satu minggu."     

"Secepat itu?" Su Yu sedikit terkejut.     

"Kenapa? Kamu tidak ingin keluar?"     

"Tentu saja aku ingin keluar. Tempat ini cukup mencekikku, aku tidak bisa minum-minum ataupun menjemput gadis-gadis di sini. Aku sangat lelah dengan tempat ini."     

"Itu bagus, silakan pergi secepat mungkin. Aku tidak ingin melihatmu lagi, aku sangat lelah mengurusmu."     

Setelah berbicara, Huo Mian segera berbalik dan pergi.     

Su Yu merenung sejenak. Hanya tinggal satu minggu lagi sampai tiba dia diperbolehkan keluar, waktu berjalan sangat cepat.     

Tapi kenapa dia merasa sedikit sedih?     

Ketika dia mendengar bahwa putranya akan segera dibebaskan, Nyonya Su membawa beberapa pelayan untuk menyiapkan makanan laut yang mewah untuk putranya.     

Bahkan para pengawal dan perawat bisa dapat merasakan nikmat dari pesta seafood yang benar-benar mewah.     

"Huo Mian, kenapa kamu tidak pergi saja? Semua orang diundang. Ibu Su sangat baik; dia cantik dan sangat perhatian. Dia membawa sekelompok 2 kilogram lobster Australia dan direbus, dimasak dalam sup, dan bahkan dibumbui dengan bawang putih; Begitu mewah. Bubur makanan laut juga lezat," kata salah seorang perawat, Tingting, penuh semangat.     

"Aku tidak punya selera makan." Huo Mian tidak beristirahat dengan baik semalam, jadi dia masih sangat lelah.     

Di dalam kamar, Su Yu melihat sekeliling dan pura-pura terlihat tidak peduli. "Di mana Huo Mian?"     

"Oh, dia lelah jadi dia sedang beristirahat di bilik panggilan. Haruskah aku memanggilnya, Tuan Su?"     

"Tidak, tidak perlu, dia menyelamatkan uangku jika dia tidak makan," kata Su Yu, tetapi kata-katanya tidak cocok dengan pikirannya.     

- Tengah malam -     

Mungkin karena dia makan terlalu banyak makanan laut, jadi Su Yu merasa sedikit mengantuk.     

Seluruh tubuhnya terasa agak dingin...     

"Nyalakan pemanasnya," perintahnya.     

Salah satu pengawal segera masuk untuk menyalakan pemanas. Namun, sepuluh menit kemudian, Su Yu merasa lebih dingin.     

"Tambah lebih tinggi," kata Su Yu tidak sabar.     

"Tuan, saya sudah mengubahnya menjadi 30 derajat Celcius, ini sudah di tingkat tertinggi," pengawal menjawab dengan hati-hati.     

"Lalu kenapa masih dingin sekali?" Su Yu menarik selimutnya dan membungkus dirinya dengan erat di dalamnya.     

Pengawal itu melihat ada yang tidak beres, jadi dia segera berlari menuju stasiun panggilan.     

Huo Mian sedang bertugas hari ini. Dia bosan jadi dia menonton drama Korea populer, Descendants of the Sun.     

Sama seperti wanita-wanita lain, dia juga jatuh cinta dengan pemeran utama drama tersebut, Song Joong-ki…     

Tepat ketika dia tenggelam dalam pertunjukan, dia tiba-tiba melihat pengawal berlari, "Tolong lihat Pak Su, dia tidak terlihat baik."     

Huo Mian berdiri dan mengikuti pengawal ke kamar satu.     

Meskipun itu awal musim gugur dan malam sedikit lebih dingin, masih butuh banyak bagi Su Yu untuk mengubah pemanas hingga 30 derajat dan membungkus dirinya dengan selimut.     

Sangat jarang baginya untuk tidak ingin bertengkar dengan Huo Mian. Huo Mian berjalan mendekat dan meletakkan tangannya di dahinya.     

Suhu tubuhnya sangat panas...     

"Dia demam."     

"Jadi? Apa yang harus kita lakukan?"     

"Tidak apa-apa, serahkan padaku." Setelah berbicara, Huo Mian mengeluarkan termometer dari jas putihnya.     

"Buka mulutmu."     

"Kenapa?" Su Yu dengan bingung membuka matanya dan melihat wajah cantik Huo Mian.     

"Jadi aku bisa melihat berapa suhu tubuhmu."     

"Tidak," Su Yu menolak dengan segera. Akan memalukan bagi seseorang seusianya untuk mengukur suhu tubuhnya oleh orang lain.     

Huo Mian tidak menunggunya untuk berbicara. Dia meraih dagunya dan mendorong termometer ke mulutnya.     

Ketika Su Yu seperti hendak meludahkannya... Huo Mian, dengan tangannya bersilang di depan dadanya, mengancam dengan ganas, "Jangan diludahi! Pegang itu atau aku akan memberikan suntikan lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.