Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Memperbaiki Lingkungan Yang Beracun (5)



Memperbaiki Lingkungan Yang Beracun (5)

0"Karena aku adalah pengawasmu."     
0

"Jangan berpikir kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan hanya karena kamu adalah kepala perawat, aku sudah berada di sini lebih lama dari pada dirimu, jadi mengapa kamu begitu sombong? Biarkan kuberitahu, jika kamu berani padaku, aku akan mempersulit dirimu."     

"Tingting, ketika Kepala Perawat Song Lin ada di sini, dia tidak mencatat jika kamu terlambat karena kamu akan memberitahu dia sebelumnya dan juga karena kamu memang terjebak macet. Aku bukan orang yang mau seenaknya saja; Jika kamu mengabariku sebelumnya, aku tidak akan masalah dengan itu. Tapi kamu tidak menunjukkan rasa hormat terhadapku. Seperti yang kukatakan, jika kamu menghormatiku, aku akan menghormatimu juga. Jika kamu tidak melakukannya, maka aku juga tidak akan menjadi penurut. Kamu dapat memilih untuk tidak membayar denda, tetapi aku akan meminta atasan untuk memecatmu. Itu saja."     

"Huo Mian, dasar perempuan jalang..." Wang Tingting sangat marah sehingga dia mengutuk Huo Mian di belakang punggungnya.     

Dia selalu merasa bahwa Huo Mian sengaja membuat segalanya menjadi sulit baginya.     

Tetapi kenyataannya adalah, Huo Mian hanya bersikap profesional. Perubahan di Sisi Selatan sudah disetujui; dia dan kepala perawat lainnya sudah mengadakan pertemuan.     

Mereka memutuskan untuk menargetkan perawat dengan perilaku buruk, satu per satu. Siapa pun yang datang terlambat atau pulang kerja lebih awal akan di denda, dan kesalahan di tempat kerja juga akan dicatat.     

Direktur Wu dengan cepat menyetujui perubahan dan memutuskan untuk memperbaiki perilaku di Sisi Selatan.     

Sebagai pemimpin perubahan di rumah sakit, perilaku profesional Huo Mian sangat mengagumkan, tetapi dia masih dikritik, dibenci, dan diisolasi oleh banyak orang.     

Saat makan siang, tidak ada yang mau duduk dengannya. Mereka semua bergosip tentang dia di belakangnya.     

Tapi Huo Mian sudah terbiasa dengan perilaku semacam ini, dan dia tidak pernah peduli dengan apa yang orang lain katakan tentang dia.     

Pada sore hari, Huo Mian pergi untuk memeriksa kamar 2 dan menemukan bahwa Kakek Liu sudah mengepak barang-barangnya.     

"Kakek, kamu dipulangkan siang ini, kan?"     

"Ya, sudah dua bulan. Waktu berlalu begitu cepat!" Kakek Liu berkata dengan senyum ramah.     

"Kamu pulih dengan sangat baik, tetapi kamu harus benar-benar mengendalikan dietmu. Kamu tidak boleh minum alkohol atau makan makanan manis."     

"Aku tahu, aku tahu, kamu terlalu cerewet."     

"Haha, aku melakukannya untuk kebaikanmu sendiri."     

"Aku tahu. Sejujurnya, aku benar-benar menyukaimu. Sayang kamu tidak bisa menjadi cucu perempuanku," Kakek Liu menghela nafas.     

"Kakek ini, haha." Huo Mian tertawa ketika dia menutup mulutnya.     

"Aku dengar kamu punya pacar, siapa lelaki yang beruntung itu? Lagipula, selama ini, kamu sangat memperhatikanku, mari tetap berkomunikasi. Ketika kamu libur, datanglah ke rumahku dan kita bisa bermain catur bersama."     

"Oke, jangan khawatir. Jika kakek istirahat dengan baik dan tetap dalam kesehatan yang baik, aku pasti akan datang dan mengunjungi kakek."     

"Aku akan merindukanmu, mengapa kita tidak memainkan satu game lagi? Aku akan meminta supir mobil untuk menungguku."     

"Ah, kurasa itu bukan ide yang bagus." Huo Mian tampak enggan.     

"Ayolah, satu pertandingan saja, bagaimana? Kali ini jangan mudah menyerah, ayo kita gunakan semua kemampuan yang kita punya." Setelah berbicara, tanpa memberi Huo Mian kesempatan untuk menyelesaikan kata-katanya, Kakek Liu sudah mulai menyiapkan bidak catur.     

Huo Mian tidak tega menolak keinginannya, jadi dia tidak punya pilihan selain bermain dengannya.     

Pada akhirnya, Huo Mian menang tipis. Kakek Liu mengacungkan jempolnya dan berkata, "Kamu anak yang sangat cerdas, kamu menjebakku selangkah demi selangkah dan membodohiku."     

"Semua adil dalam cinta dan perang," kata Huo Mian sambil tersenyum.     

"Aku akan pergi sekarang, ingat untuk mengunjungiku!"     

Kakek Liu meninggalkan rumah sakit di bawah pengawalan keluarganya. Sejujurnya, Huo Mian sedih berpisah dengannya.     

Cukup banyak pasien dirawat di Departemen Ortopedi tetapi karena Huo Mian sekarang menjadi kepala perawat, dia tidak menghabiskan banyak waktu merawat pasien secara pribadi.     

Sore itu, Wang Tinting tiba-tiba datang dan bertanya di hadapan para perawat lainnya, "Kepala Perawat, ku dengar kamu menghabiskan waktu kerjamu dengan bermain catur dengan seorang pasien. Apa ini tidak dianggap sebagai perilaku buruk? Bukankah seharusnya kamu membayar denda? Jangan bilang kamu punya hak istimewa di sini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.