Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

"Bocah konyol ini... Dia tidak tahu harus berbuat apa." Kakek Su memandang cucunya.     

Tuan Su memarahi Su Yu, "Tunggu apa lagi? Bicaralah dengan istrimu!"     

Su Yu akhirnya sadar...     

Dia sangat bersemangat sehingga pikirannya menjadi kosong...     

Dia melompat dan tiba-tiba mengangkat Huo Mian.     

Kemudian, dia berputar-putar di ruang tamu yang besar…     

"Itu bagus, terima kasih... Nyonya Su, terima kasih, Mian."     

"Ah, kepalaku pusing... turunkan aku," kata Huo Mian sambil meninju Su Yu.     

"Anak ini... turunkan istrimu... Dia hamil sekarang... Jangan membuatnya takut."     

Nyonya Su sangat ketakutan sehingga dia segera berdiri dan menghentikan putranya, yang telah kehilangan kendali atas dirinya sendiri.     

Karena kehamilannya, Huo Mian menjadi target perlindungan utama di Keluarga Su.     

Mereka sangat pilih-pilih tentang makanan dan pakaiannya.     

Rumah pribadi Su Yu awalnya hanya ada Su Yu, Huo Mian, An, dan beberapa orang untuk mengurus tugas.     

Nyonya Su tiba-tiba mengirim banyak orang. Ada empat orang yang mengurus Huo Mian sendirian.     

Itu tidak bisa dipercaya…     

Beberapa ditugaskan secara khusus untuk menyiapkan makanan tiga kali sehari untuknya, sementara yang lain mencuci pakaian Huo Mian dengan tangan.     

Ada juga orang yang berspesialisasi dalam pembersihan. Seluruh vila terus-menerus didesinfeksi dan disterilkan.     

Huo Mian tidak tahu harus tertawa atau menangis...     

Setelah Huo Mian hamil, Su Yu semakin tidak suka pergi bekerja.     

Kecuali sesuatu yang besar terjadi di Imperial Star, Su Yu hanya bertugas menjawab telepon dan memberikan instruksi.     

CEO ini memang menjadi semakin tidak profesional.     

Kemudian, ketika Huo Mian hamil tiga bulan, Su Yu menghentikannya untuk pergi bekerja.     

Dia mengajukan cuti panjang untuknya. Setiap hari, dia akan berbicara dengannya, berjalan-jalan, dan makan bersamanya.     

Dia akan memetik buah-buahan dan sayuran segar dari kebun.     

Dan berjalan-jalan di taman untuk menghirup udara segar.     

Hari itu, Huo Mian dan Su Yu sedang memilih pakaian bayi di sebuah toko di pusat kota.     

"Nyonya Su, menurutmu bayi kita laki-laki atau perempuan?"     

"Entahlah, kita hanya akan mengetahui jenis kelaminnya setelah empat bulan, kenapa... Apa kamu tidak menyukai perempuan?" Huo Mian bertanya dengan sengaja.     

"Omong kosong... aku suka laki-laki dan perempuan, apa saja bagus asalkan mereka anak-anak kita," kata Su Yu senang.     

Tiba-tiba, dua sosok kecil muncul di benaknya...     

Dia berkata dengan sedih, "Istriku... jika kita melahirkan seorang putri kecil, dapatkah aku memberikan nama panggilannya?"     

"Tentu, mengapa kamu begitu tertarik?" Huo Mian bingung.     

"Ya, aku tiba-tiba memikirkan nama yang sangat menyenangkan... aku pikir itu akan sangat lucu."     

"Apa namanya?"     

Huo Mian menundukkan kepalanya dan mengobrol dengan Su Yu sambil melihat produk bayi.     

"Nama panggilannya adalah Pudding Bean. Bagaimana menurutmu?"     

"Pudding Bean? Nama yang sulit... Bagaimana kamu bisa mendapatkan itu?" Huo Mian memandang Su Yu sambil tersenyum.     

"Aku hanya berpikir kedengarannya bagus... Dengarkan aku, ya... aku akan membiarkanmu memberikan nama resminya."     

Demi julukan ini, Su Yu bertindak genit terhadap Huo Mian tidak peduli berapa banyak orang di sana.     

Huo Mian tidak ingin mempermalukan suaminya, jadi dia mengangguk. "Tentu, aku akan mendengarkanmu."     

Tentu saja, Su Yu tidak memberinya nama acak. Hanya saja dia tiba-tiba memikirkan Pudding dan Little Bean.     

Meskipun kedua anak itu bukan miliknya, dia selalu memperlakukan mereka sebagai anaknya sendiri.     

Di dunia ini, Su Yu memiliki kenangan dari dunia lain.     

Jadi dia selalu ingin meninggalkan sesuatu…     

Pudding dan Little Bean masing-masing punya nama. Jika dia memiliki seorang putri, dia akan dipanggil Pudding Bean.     

"Tuan Su, apa nama panggilannya jika laki-laki?" Huo Mian bertanya.