Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

0"Dia baik-baik saja. Kurasa seseorang menggunakan obat tidur yang kuat padanya... Aku akan memberinya penawarnya nanti. Dia harusnya bangun setelah beristirahat selama satu atau dua hari."     0

"Bagus sekali."     

"Terima Kasih Tuhan, dewi saya akhirnya baik-baik saja."     

Huo Mian dan An adalah yang paling bahagia ketika mereka mendengar bahwa Lu Yan akan segera bangun.     

Setelah mengalami begitu banyak hal, beberapa dari mereka merasa sangat rumit.     

"Aku sangat merindukan putri-putri ku. Tidak, aku harus pulang untuk menemui mereka sekarang." Huo Mian senang membayangkan melihat si kembar.     

"Um... Mian, tunggu sebentar," Su Yu memanggilnya.     

"Apa itu?"     

"Ahem... Um, dengarkan aku dulu, haha..." Su Yu tidak berani mengatakan yang sebenarnya kepada Huo Mian.     

"Su Yu, apakah terjadi sesuatu pada anak-anakku? Jangan menakutiku!" Ekspresi Huo Mian berubah drastis ketika dia melihat Su Yu tergagap.     

Ekspresi Qin Chu juga menjadi serius.     

Su Yu terlalu fokus menjelaskan mimpi buruk dan pencipta mimpi.     

Dia tidak berhasil berbicara tentang si kembar.     

Meskipun Su Yu tidak perlu mengatakan apa-apa, dia adalah orang yang sangat jujur.     

Dia tidak ingin berbohong. Jika Huo Mian dan Qin Chu mengetahuinya di masa depan, itu tidak akan mudah.     

"Tidak, tidak, tidak ada yang terjadi. Jangan terlalu banyak berpikir." Su Yu melambaikan tangannya.     

"Kakak besar, cepat katakan padaku, oke? Jantungku akan melompat keluar dari dadaku..."     

Huo Mian menyentuh dadanya sendiri; detak jantungnya jauh lebih cepat dari biasanya.     

Dia takut mendengar kabar buruk dari Su Yu.     

"Aku tidak tahu bagaimana mengatakan ini... aku pikir ini kejam..." Su Yu tergagap.     

Di sisi lain, profesor bertanya dengan tenang, "Su, apakah cucu kembar saya sebenarnya adalah karakter fiksi dalam mimpi?"     

Su Yu terkejut. "Bagaimana kamu tahu?"     

"Menilai dari ekspresimu, aku bisa menebaknya." Profesor itu tampak tenang.     

"Itu benar..." Su Yu menggigit bibirnya dengan gugup.     

Kemudian, dia diam-diam mengangkat kepalanya dan mengintip Qin Chu dan Huo Mian.     

Su Yu berharap Huo Mian sedih dan akan menangis...     

Dan Qin Chu akan tetap diam.     

Namun, sebenarnya... Qin Chu benar-benar diam.     

Tapi Huo Mian juga terdiam…     

Ini membuatnya semakin khawatir...     

"Mian..." Su Yu memandang Huo Mian dengan sakit hati.     

Tanpa diduga, Huo Mian mendongak dan tersenyum.     

Itu adalah senyuman yang tulus.     

"Dr. Huo..." An ingin menghibur Huo Mian, tapi dia tidak tahu harus berkata apa.     

"Su Yu, terima kasih telah memberitahuku. Ini hal yang baik," kata Huo Mian sambil tersenyum.     

"Hah?" Su Yu bingung.     

Namun, Qin Chu segera mengerti apa yang dipikirkan Huo Mian.     

Dia melingkarkan lengannya di bahu Huo Mian, menundukkan kepalanya, dan dengan lembut berkata, "Mian, kamu mengatakan bahwa karena putri-putri dalam mimpi itu dibuat orang, itu berarti putri-putri kita masih ada di dunia nyata."     

"Ya, ya, ya. Aku melihat mereka di dunia nyata. Aku takut terjadi sesuatu pada mereka, jadi aku khusus membawa mereka ke rumah ku dan membiarkan ibu ku merawat mereka. Jadi, jangan khawatir. Istirahatlah. yakinlah. Pertahanan tempat tinggal lama keluargaku seperti zona militer."     

Baru saat itulah Su Yu menyadari bahwa sebenarnya adalah hal yang baik bagi Huo Mian bahwa si kembar tidak masuk ke dalam mimpi.     

Meskipun mereka tidak dapat melihat anak-anak yang sebenarnya, mengetahui bahwa mereka aman dan sehat adalah harapan terbesar orang tua.     

"Tapi... anak-anak perempuan ku tidak masuk ke dalam mimpi karena mereka tidak diincar oleh siapa pun, atau... ada alasan lain?" Tuan Qin adalah seorang pemikir yang cepat.     

Fakta bahwa si kembar mampu menolak ditarik ke dunia mimpi mungkin bukan karena pencipta mimpi itu terlalu baik dan membiarkan mereka pergi dengan sengaja.