Kisah Istri Bayaran

Aku Merindukanmu (16)



Aku Merindukanmu (16)

0Gu Qingqing bergerak ke samping sedikit untuk menghindari tangan pemuda itu, dan hanya minum anggur tanpa melihatnya.     
0

Gu Qingqing jelas hanya bisa minum 1 gelas, tapi mungkin karena hari ini ia terlalu marah, ia pun terus minum. Semakin banyak minum, kepalanya rasa sakit, ia semakin merasa depresi, dan kebencian di hatinya menjadi semakin jelas.     

Li Youyou yang melihat Gu Qingqing bertindak seperti itu pun segera membayar dua pemuda itu lalu menyuruh mereka pergi. Kemudian ia duduk di samping Gu Qingqing dan melihatnya minum segelas demi segelas.     

Sebagian besar botol Royal Salute di atas meja diminum olehnya, ia mengguncang botol kosong itu, dan melihat bahwa tidak ada anggur yang keluar, ia pun melambaikan tangan pada pelayan. "Apakah masih ada anggur?"     

"Kamu sudah gila?" Li Youyou tidak pernah melihat Gu Qingqing minum anggur seperti ini. Bahkan 3 tahun yang lalu, saat Leng Sicheng dan Xu Zipei bertunangan dan membuat Gu Qingqing sangat terluka, kemudian kurang dari sebulan setelah mereka menikah, Leng Sicheng malah mencari wanita lain, Gu Qingqing juga tidak pernah sampai seperti ini.     

"Kenapa, kamu takut aku tidak mampu membayar anggurnya?" Gu Qingqing mengalihkan pandangannya, dan melihat ada beberapa botol anggur di atas nampan pelayan tersebut. Mungkin karena berada di bawah pengaruh minuman keras, ia mengambil sebotol anggur kemudian menuangkan ke dalam gelasnya.     

Pelayan itu terkejut, "Ini punya pelanggan lain."     

Li Youyou juga segera mengeluarkan dompetnya. "Maaf, maaf, berapa harga botol anggur ini? Kami akan membelinya."     

Pelayan itu tidak berdaya, dan mengirim beberapa botol anggur yang tersisa ke dalam ruangan mewah di sebelahnya.     

Awalnya, Gu Qingqing masih menuangkan anggur ke dalam gelasnya, kemudian ia merasa itu terlalu merepotkan, jadi ia mengambil botol dan langsung meminumnya sambil mendongakkan kepala. Minuman itu pun mengalir dari mulut ke perut, kemudian seolah berubah menjadi sebuah api dan mengalir ke otak, lalu mengalir ke seluruh tubuhnya melalui pembuluh darah, seperti menyuntikkan satu tabung kardiotonik ke dalam jantung.     

Ada musik yang memekakkan telinga di samping, namun itu tidak membuatnya merasa jijik dan tidak nyaman. Gu Qingqing memegang botol anggur, dan menyandarkan kepalanya di atas meja, entah apakah ia sudah mabuk atau belum. Memang kenapa jika ia mabuk? Semua bayangan, lampu, musik, dan tarian di seluruh ruangan klub malam, serta segala sesuatu di sekitarnya itu berputar di depan matanya. Namun, meskipun ia membuka matanya lebar-lebar, ia juga tidak bisa melihat dengan jelas. Dalam keadaan linglung, ia melihat wajah Leng Sicheng bergoyang di depannya, jauh di atas, tampak dingin dan arogan, terkadang lembut, tetapi juga sangat kejam.     

10 tahun, ia menyukainya selama 10 tahun, dan sudah menikah dengannya selama 3 tahun. Ia pernah mengharapkan pria itu, tapi malah merasakan kekecewaan yang lebih dalam. Padahal, sedikit lagi mereka seolah-olah bisa mencapai sisi lain kebahagiaan, tetapi kapalnya terbalik di saat langkah terakhir, dan berjuang naik turun di dalam air, namun tidak bisa melarikan diri.     

Gu Qingqing merasa bahwa segala sesuatu tentang dirinya sendiri seperti sebuah lelucon. Ibu dan kakaknya tidak menghargainya, dan mulut suaminya berkata akan memulai kehidupan baru, tetapi nyatanya, itu hanyalah sebuah kebohongan!     

Ia menahannya semalam 3 tahun, tidak, tetapi 10 tahun sejak ia mengenal Leng Sicheng hingga sekarang, mungkin lebih lama! Mengapa hanya Leng Sicheng yang melihatnya dari ketinggian, mengapa hanya Leng Sicheng yang bisa bertindak arogan dan bersenang-senang di luar! Dan ia hanya bisa bersembunyi di sudut, melihat Leng Sicheng dan wanita lain memadu kasih? Jika pria itu bisa bersenang-senang, ia juga bisa!     

Mungkin karena terlalu banyak minum, Gu Qingqing melepaskan jasnya dengan santai. Ia lupa bahwa di dalamnya hanya tersisa sebuah kamisol kecil yang ketat. Ia melepaskan bando yang mengikat rambutnya, membiarkannya tergerai begitu saja. Ia lalu merangkul leher Li Youyou dan bersulang dengannya, kemudian meminum semua anggur di dalam botol.     

Yang ia tahy, ia juga ingin bahagia, ia ingin bersantai, dan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi di masa depan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.