Kisah Istri Bayaran

Pasangan Wanita Baru (14)



Pasangan Wanita Baru (14)

0Menutup tirai jendela itu membuat orang yang ada di dalam ruangan seperti terisolasi dari luar, dan menjadi dunia kecil yang dibuat sendiri.     
0

Ruangan ini terasa sangat sempit, cahayanya redup, dan hanya ada Gu Qingqing dan Leng Sicheng di dalamnya.     

Gu Qingqing mundur selangkah perlahan, seperti tidak ingin membiarkan Leng Sicheng begitu cepat menangkapnya. Leng Sicheng juga tidak peduli, ia duduk di tepi tempat tidur, dan melepaskan kemejanya dengan anggun dan perlahan.     

"Mengapa kamu tidak memakai kemejaku?"     

Leng Sicheng menoleh dan melirik Gu Qingqing sambil sedikit mengernyit, ia melihat Gu Qingqing telah ganti memakai piyama.     

"Piyama ini sudah kering, tentu saja aku harus ganti pakaian. Selain itu, memakai kemeja itu juga tidak sopan." Gu Qingqing tidak bermaksud mengatakan hal itu karena kemeja itu punya Leng Sicheng, tetapi kemeja itu hanya menutupi pantatnya saja, dan memperlihatkan kedua kaki telanjang, tidak apa jika Zhang Yuxi melihat itu, tapi bagaimana jika dilihat oleh dokter, perawat, Lin Zhouyi atau orang lain?     

Selain itu, setelah memakainya semalaman, pakaian merek Seiko itu sudah kusut.     

Benar juga, hanya dia yang boleh melihat Gu Qingqing berpenampilan seperti itu. Leng Sicheng berpikir sejenak dan berkata, "Kalau begitu belilah beberapa kemeja itu lagi, kemudian pakailah."     

Setelah kembali, hanya ada ia dan pembantu. Pembantunya juga seorang wanita, jadi tidak apa-apa, ia hanya tidak boleh membiarkan pria lain melihat Gu Qingqing seperti itu!     

Leng Sicheng sedang berbicara tetapi tangannya tidak tinggal diam. Begitu ia menyelesaikan kata-katanya, ia membuka gesper ikat pinggangnya, dan celananya pun dengan cepat jatuh ke lantai.     

Gu Qingqing semakin ingin bersembunyi, "Bagaimanapun juga, ini masih di rumah sakit, kita akan jadi bahan tertawaan jika ada orang yang melihat!     

"Siapa yang berani melihat? Selain itu, aku telah memerintahkan pengawal, bahkan jika raja surga datang pun, dia tidak bisa masuk!" Di tubuh Leng Sicheng hanya tersisa satu celana dalam tipis, ia perlahan-lahan mendekati Gu Qingqing, otot tubuhnya terlihat kokoh seperti tembaga dan besi, ia berjalan ke depan Gu Qingqing. Leng Sicheng mengangkat kelopak matanya sedikit, "Apakah kamu mau melepaskannya sendiri, atau aku yang harus membantumu melepaskannya?"     

Suaranya sangat serak, jelas ia sedang memaksa orang, tetapi masih berpura-pura bersikap begitu menawan.     

Gu Qingqing mengangkat kepalanya sedikit tapi tidak menatapnya. Ia selalu tahu Leng Sicheng tampan, tubuhnya juga bagus. Bahkan jika Leng Sicheng tidak punya uang, masih ada banyak wanita yang akan jatuh cinta padanya karena penampilan dan figur tubuhnya ini. Tetapi Gu Qingqing tidak tahu, ternyata ketika pria menggoda seseorang, itu bisa sangat menyentuh.     

"Oh, jadi kamu membiarkanku melakukannya?"     

Suara Leng Sicheng itu seperti daun-daun yang bergoyang tertiup angin musim gugur.     

"Tidak, aku saja yang melakukannya." Gu Qingqing memiringkan kepalanya, ia tidak berani menatap Leng Sicheng, ia bertindak sendiri dan membuka ikatan piyamanya dengan lembut.     

Piyamanya jatuh bersama dengan tangannya yang putih dan halus, piyamanya seperti selembar kertas tipis, melayang dan jatuh tanpa suara.     

Mungkin karena tempat yang redup, tubuh putih Gu Qingqing yang lembab tampak lebih putih dan menawan. Leng Sicheng pun bisa mencium aroma tubuh wanita itu, dan ia segera mengendalikan dirinya, tubuhnya tegang dan berdenyut-denyut tidak terkendali.     

Setelah baju dan celana tidur, masih ada pakaian dalam. Gu Qingqing merasa agak malu, ia berbalik dan memunggungi Leng Sicheng, lalu mengulurkan jari-jarinya ke belakang dengan lembut dan hendak membuka kancingnya.     

Ada pepatah mengatakan, bagian paling cantik dan seksi dari seorang wanita bukan ombak di atas, bukan pinggang kecil, bahkan buka kaki yang ramping, tetapi … pinggang yang telanjang.     

Figur tubuh yang ramping, tidak ada selulit sama sekali. Garis punggung yang anggun dan cantik, menampakkan tulang sayap yang indah.     

Gu Qingqing baru saja membuka gesper logam branya, namun Leng Sicheng yang ada di belakang tiba-tiba maju dan memeluknya dari belakang. Gu Qingqing sedikit gemetar, ia masih tidak tahu apa yang terjadi. Leng Sicheng kemudian menempatkan bibirnya di bahunya. Ciumannya cermat dan padat, seperti bulu dan seperti angin sepoi-sepoi, menyentuh hatinya sedikit demi sedikit ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.