Kisah Istri Bayaran

Efek Obat, Efek Anggur (15)



Efek Obat, Efek Anggur (15)

0Semua orang menoleh dan melihat orang yang naik ke panggung adalah Nie Zhining!     
0

"Buat apa kamu naik ke sini?" kata Xu Zijin dan melihat Nie Zhining meraih mikrofon Zhang Kai. Xu Zijin dari awal telah mendengar bahwa Zhang Kai suka melakukan pergerakan menepuk bahu, menyentuh tangan, dan bahkan melingkari pinggang ramping pasangan wanitanya ketika sedang bernyanyi. Dengan kepribadian Gu Qingqing, ia tidak akan membalas ketika diganggu orang lain, ia malah akan diam saja. Leng Sicheng yang ada di bawah pun melihat Gu Qingqing berkontak dengan pria lain seperti itu, ia tentu merasa sangat marah! Sementara itu, Nie Zhining juga memberikan kesan buruk padanya.     

Xu Zijin sudah merencanakannya dengan sangat baik, ia bahkan sampai menarik Gu Qingqing ke atas panggung, satu-satunya yang tidak ia pikirkan adalah pria yang akan bernyanyi itu akan berganti menjadi Nie Zhining.     

"Bukankah hanya satu lagu? Selain itu, bukankah aku juga pernah bernyanyi dengan Qingqing sebelumnya?" Nie Zhining menggunakan kata-kata Xu Zijin sendiri, dan membuatnya tidak bisa mengatakan apa pun dalam sekejap.     

Nie Zhining melihat ke arah Gu Qingqing, "Hanya satu lagu saja, aku berharap kita bisa bekerja sama dengan baik."     

Bagai terkena panah di tali busur, Gu Qingqing tidak punya pilihan dan hanya bisa mengangguk.     

Begitu Nie Zhining menyelesaikan kata-katanya, suara musik pun terdengar, Nie Zhining membuka mulut, "Kehangatan bunga-bunga semi yang mekar menghilangkan rasa sakit musim dingin, angin sepoi-sepoi berhembus dalam napas romantis. Setiap lagu cinta tiba-tiba dipenuhi dengan makna-makna, pada saat ini aku tiba-tiba bertemu denganmu …."     

Suara Nie Zhining bukan suara serak dan kental seperti Leng Sicheng, tapi juga tidak seperti Lin Zhouyi yang suaranya lembut dan hangat seperti matahari di musim semi. Namun suaranya membawa sebuah perasaan melankolis, dan harmonisasi nadanya seperti nada penyanyi opera, bahkan meski suaranya terdengar ceria, perasaan terluka dan tak berdaya pun masih terasa.     

Setelah selesai bernyanyi, ia melirik Gu Qingqing, seolah-olah memberi isyarat padanya untuk melanjutkan. Gu Qingqing membuka membuka mulut, "Aroma bunga musim semi menghilangkan dinginnya musim dingin yang pahit, angin sepoi-sepoi bertiup dalam cinta yang tak terduga. Nyanyian burung membawa kita lebih dekat, pada saat ini, aku tiba-tiba jatuh cinta padamu …."     

Ketika Gu Qingqing bernyanyi, ia tidak seperti Nie Zhining yang matanya terus menatapnya, membuat Xu Zijin yang ada di samping mengangkat bahu dan menghentakkan kakinya sendiri, bahkan sampai menggertakkan giginya. Ia memegang mikrofon, berdiri dengan tegak, matanya terus menatap ke layar, seolah-olah ia tidak bisa bernyanyi jika tidak membaca sepatah kata pun. Ia tidak melihat Nie Zhining, juga tidak melihat penonton, bahkan tidak berani melihat mata Leng Sicheng. Ia takut setelah kembali, Leng Sicheng akan merobeknya hidup-hidup!     

Kenyataannya, suara Gu Qingqing sangat bagus, lembut dan indah, nadanya terdengar cerah. Jika tidak mendengarnya dengan cermat, orang bisa mengira itu adalah suara penyanyi asli. Sekelompok teman di sekitar pun bertepuk tangan dan bersorak, dan juga ada banyak yang mesum, bahkan ada yang bersiul untuk meramaikan suasana.     

Begitu Gu Qingqing menyelesaikan bait lagunya, berikutnya adalah bagian duet. Suara Nie Zhining pun terdengar mengiringi, berpadu bersama suara Gu Qingqing dengan sangat mulus, "Dengarkan aku, bergandengan tangan, ikut aku dan menciptakan kehidupan yang bahagia."     

Nie Zhining menoleh, seberkas cahaya tinggi menyinari Gu Qingqing, Gu Qingqing yang ada di atas panggung telah kehilangan kesuciannya tiga tahun yang lalu, tapi tetap menawan. Namun sayangnya, wanita itu sudah bukan miliknya.     

Nie Zhining memang sangat ingin menyanyikan lagu ini dengannya, bahkan lebih ingin segera mengatakan judul lagu ini padanya, "Kamu akan Menikah Denganku Hari ini."     

Ia tidak bisa mewujudkan harapan tersebut, jadi … setidaknya, biarkan dia menikmati duet lagu cinta ini dengan puas, oke?     

"Kemarin sudah terlambat, besok akan sangat disayangkan, bisakah kamu .…"     

Belum sempat menyanyikan lagu "Menikah Denganku Hari ini" hingga selesai, suara musik tiba-tiba berhenti, orang-orang pun menoleh kebingungan. Leng Sicheng yang ada di sudut rupanya menekan tombol lagu berikutnya, kemudian dengan santai, ia berkata, "Maaf, tanganku terpeleset. Awalnya aku ingin menekan tombol sorakan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.