Kisah Istri Bayaran

Kecelakaan yang Berbahaya (6)



Kecelakaan yang Berbahaya (6)

0"Presiden Leng!"     
0

"Sicheng!"     

Siapa pun tidak menyangka bahwa Leng Sicheng akan memegang ponselnya dan melompat ke bawah!     

Sistem GPS yang ia dan Gu Qingqing pasang adalah GPS satelit, bahkan jika ponselnya tidak memiliki sinyal, tapi bisa menemukan satu sama lain. Begitu Leng Sicheng melompat ke bawah, itu langsung membuat semua orang terkejut! Namun Leng Sicheng juga tidak bertindak bodoh secara impulsif, apalagi bunuh diri karena cinta. Ia memegang ponsel dan secara hati-hati meluncur ke bawah sesuai sudut lereng, terus meluncur hingga ke tempat jatuhnya tali tas itu. Ia meraih pohon pinus untuk menstabilkan tubuhnya, lalu mengulurkan lengannya dan mengambil tali tas yang ada di samping.     

Tali tas ini benar-benar milik Gu Qingqing!     

Wajah Leng Sicheng menjadi semakin suram, mengapa wanita itu bisa jatuh ke bawah? Gu Qingqing biasanya masih terlihat seperti orang yang akan menjauhi bahaya, bagaimana ia bisa tergelincir? Di mana dia, apa yang terjadi!     

Sekretaris Cheng dan sekelompok orang di atas pun merasa terkejut, terutama Sekretaris Cheng, ia terus berteriak, "Tuan Leng, aku akan melemparkan sebuah tali untuk Anda, Anda cepat naik ke atas! Nyo … Nona Gu pasti akan baik-baik saja."     

Tetapi jika sekarang ia tidak menemukannya, hatinya akan merasa cemas!     

Ia melirik GPS ponsel, sinyal di tempat seperti ini tidak bagus, bahkan jika ada GPS itu hanya bisa memberikan sedikit harapan.  Langit perlahan-lahan menjadi gelap, dan tidak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi pada Gu Qingqing     

Leng Sicheng menyalakan senter telepon, ia menyinari ke bawah, dan benar saja, ia melihat bekas berguling ke bawah di sepanjang jalan, tampaknya merusak banyak pohon, ia menyinarinya lagi, dan itu membuat hatinya pun merasa dingin!     

Ada sebuah tongkat kayu setebal lengan, dan itu jatuh tidak jauh di bawah, tampaknya ada darah di ujung tongkat kayu itu!     

Ia tidak tahu apakah itu adalah darah Gu Qingqing atau hanya kulit kayu yang memiliki warna yang lebih tua. Ia menoleh dan segera bertanya, "Apakah masih ada tas medis untuk pertolongan darurat? Lemparkan satu ke bawah! Dan carikan sebuah tali yang kuat, semakin panjang talinya semakin bagus!"     

Sekretaris Cheng tercengang, ia segera menyuruh orang membawakan sebuah tas medis serta tali, tidak hanya itu saja, ia masih melemparkan sebuah pisau tentara Swiss. Leng Sicheng segera mengikat tali itu di pinggangnya dengan erat. Sekretaris Cheng masih berpikir Leng Sicheng ingin menyuruhnya untuk menariknya ke atas, tapi ia tidak menyangka bahwa Leng Sicheng malah berkata, "Cepat panggil polisi!"     

Setelah mengatakan itu, Leng Sicheng segera mengerutkan kening, kemudian perlahan-lahan turun ke bawah lereng curam.     

Lereng curam ini sangat dalam, tali sudah turun hingga setengah jalan, tapi tetap tidak bisa sampai ke ujung bawah.     

Namun Leng Sicheng tidak bisa memedulikan terlalu banyak hal, dan segera memotong tali di pinggangnya. Ia perlahan-lahan meluncur ke bawah menyusuri lereng curam dengan hati-hati.     

Di sini dekat laut, dan di ujung bawah ada sebuah gua. Ketika Leng Sicheng akhirnya mendarat di tanah, tidak jauh dari tempatnya berada ia bisa dengan cepat menemukan ponsel yang hilang, tetapi tidak bisa menemukan Gu Qingqing.     

Begitu ia mendarat, ia sendiri juga takut akan bertemu bahaya, ia lalu membuka ponsel. Benar saja, di sini tidak ada sinyal sama sekali, ia menyalakan senter ponsel, lalu berjalan sambil berteriak, "Gu Qingqing, di mana kamu Gu Qingqing? Jawab aku jika kamu mendengarnya!"     

Tidak ada yang menjawabnya, Leng Sicheng sedikit mengernyit, tempat ini tidak begitu besar, apakah Gu Qingqing benar-benar dalam bahaya? Leng Sicheng berjalan untuk beberapa saat lagi, dan benar saja, ia menemukan ada seseorang yang terbaring di perairan dangkal, itu adalah Gu Qingqing!     

Leng Sicheng segera bergegas ke sana, ia mengangkat Gu Qingqing, lalu mengulurkan tangan ke ujung hidung Gu Qingqing, dan menemukan bahwa masih ada napas yang lemah, setelah itu Leng Sicheng baru menghela napas lega, kemudian memanggil lagi, "Gu Qingqing! Qingqing!"     

Kepala Gu Qingqing sakit seperti mau meledak, dalam keadaan linglung, ia hanya merasa ada seseorang yang memanggil namanya, ia membuka matanya dengan susah payah, siapa lagi orang yang sedang cemas di depannya jika itu bukan Leng Sicheng?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.