Kisah Istri Bayaran

Pasangan Wanita Baru (5)



Pasangan Wanita Baru (5)

"Apa yang kamu katakan?" Mo Dongyang yang ada di sampingnya seolah-olah tidak mendengarnya dengan jelas, dan bertanya sekali lagi.     
0

"Aku tidak akan punya anak dengannya. Aku tidak akan membiarkan anakku dilahirkan di dalam lingkungan tanpa cinta." Kali ini, Leng Sicheng mengatakannya kata demi kata, terdengar jernih, jelas, dan tanpa ragu-ragu.     

Hal itu membuat hati Gu Qingqing merasa sangat terpukul.     

Leng Sicheng sangat arogan, bagaimana ia bisa membiarkan seorang wanita yang tidak ia cintai melahirkan anaknya? Pria itu menikahinya untuk membalas dendam kepada keluarga Xu dan kemarahan sesaat kepada Xu Zipei karena sudah pergi meninggalkannya. Selain itu, juga untuk kematian ayahnya, dan memenuhi nafsu sesaatnya. Leng Sicheng sudah salah menganggapnya sebagai Xu Zipei dan mengambil keperawanannya. Jadi pria itu menikahinya hanya karena merasa bersalah padanya.     

Ujung-ujungnya, bukan karena cinta.     

Gu Qingqing sudah mengetahui itu sejak lama.     

Putri pembantu yang berstatus rendah seperti dirinya, mana bisa menjadi istri tuan muda dari keluarga kaya?     

Sebenarnya, jika bukan karena ibu dan kakaknya berlutut di depannya dan memohon agar ia mau menikah dengan Leng Sicheng, supaya setelah menikah bisa mendapatkan "mahar" guna membayar hutang ayahnya, maka Gu Qingqing juga tidak akan mau menikah.     

Gu Qingqing mundur dan pergi secara diam-diam, setelah kembali ke meja utama, ia hanya berkata, "Aku tidak menemukannya."     

Tidak lama kemudian Leng Sicheng turun bersama Mo Dongyang, dan tidak ada orang yang menyebutkan bahwa tadi Gu Qingqing mencarinya, Leng Sicheng juga tidak tahu bahwa semua yang baru saja ia katakan, telah didengar oleh Gu Qingqing.     

Tetapi karena sudah menikah, mereka pasti harus tidur bersama di malam pertama pernikahan.     

Malam hari, Gu Qingqing kembali ke kamar, dan duduk di kepala tempat tidur sendirian.     

Karena ini adalah malam pertama, seluruh ruangan itu dihias dengan warna merah, mulai dari seprai tempat tidur, selimut, dan pakaian semuanya berwarna merah, tetapi dalam hati Gu Qingqing tidak ada sedikit pun kebahagiaan ataupun gugup, yang ada hanyalah kesedihan.     

Ia tak tahu apakah ia benar-benar menantikan kedatangan Leng Sicheng, atau menantikan kehidupan pernikahannya yang akan datang, atau ... menantikan kehidupannya yang kelam.     

Tidak lama kemudian, pintu ruangan dibuka oleh seseorang, orang yang membuka pintu itu bukan Leng Sicheng, tetapi temannya yang berperilaku tidak jelas, namun Leng Sicheng memang minum hingga mabuk, dan digendong kembali oleh orang lain.     

Biasanya orang yang baru menikah itu pasti ingin menghabiskan waktu di dalam kamar pengantin. Tetapi itu berbeda dengan Leng Sicheng dan Gu Qingqing, mereka menikah bukan karena cinta, bahkan Gu Qingqing masih merasa dendam atas kejadian yang menimpa ayahnya, serta Leng Sicheng yang ingin balas dendam terhadap Xu Zipei. Semua orang merasa canggung untuk sementara waktu, bahkan jika Mo Dongyang yang paling berisik pun merasa sedikit tidak enak saat ini, "Itu, Qingqing, kami akan menyerahkan Sicheng padamu."     

Ia mendorong Leng Sicheng ke Gu Qingqing, pria yang tinggi badannya sekitar 1,8m itu hampir terjatuh, namun Gu Qingqing dengan cepat mengangkatnya, sementara beberapa orang itu menutup pintu dan pergi. Kemudian, orang dari keluarga Leng bertanya, "Apakah ada hal ini yang harus dilakukan?"     

"Jangan bertele-tele, mungkin mereka bahkan tidak akan tidur bersama malam ini …" Suaranya menjadi semakin pelan, dan akhirnya menghilang saat pintu ditutup.     

Ruangan pun menjadi sunyi.     

Setelah hening yang lama, Gu Qingqing mengangkat Leng Sicheng kembali dengan susah payah, "Leng Sicheng, aku akan mengangkatmu kembali untuk beristirahat, hm?"     

Leng Sicheng tidak menjawabnya, Gu Qingqing hanya bisa mengangkatnya kembali, ketika sampai di depan tempat tidur, Gu Qingqing yang tidak hati-hati saat mengangkat pria itu pun berakhir jatuh ke tempat tidur bersamanya.     

Gu Qingqing takut Leng Sicheng terluka, ia menoleh ke samping, Leng Sicheng yang di sebelahnya telah bangun, bahkan pupil matanya pun tampak tak fokus karena pengaruh alkohol. Lalu pria itu tiba-tiba menerkamnya, kemudian mencium sudut bibirnya tanpa ragu.     

Leng Sicheng melepaskan gaun merah Gu Qingqing perlahan, saat ia akan segera menekannya, Gu Qingqing mengingatkannya dengan lembut, "Itu, apakah kita tidak perlu menggunakan pengaman?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.