Kisah Istri Bayaran

Terjalinnya Cinta dan Kebencian (5)



Terjalinnya Cinta dan Kebencian (5)

0Tidak peduli berapa banyak kata yang Zhang Yuxi miliki, ia telah dikejutkan oleh tubuh ramping dan otot Leng Sicheng yang kuat. Leng Sicheng tidak mengenakan sehelai pun pakaian di bagian atas tubuhnya dan hanya mengenakan celana tidur.     
0

Dari sudut pandang Zhang Yuxi, ia bisa melihat otot dada Leng Sicheng yang kuat dan otot perut eight pack yang penuh serta pinggang ramping dan kuat. Di bawah bagian perut Leng Sicheng, ia masih secara samar bisa melihat otot garis putri duyungnya yang terus memanjang ke bawah hingga pemandangannya ditutupi oleh sebuah celana tidur…     

Ruangan terlihat berantakan. Secara samar, bisa terlihat pakaian pria dan wanita yang tergeletak atas sofa. Tentu saja pakaian pria itu milik Leng Sicheng. Sedangkan jas wanita itu... jelas milik Gu Qingqing!     

Rambut Leng Sicheng sedikit kacau. Sudut bibir tipisnya sedikit mengerut. Sebuah emosi ketidakpuasan melintas di sepasang matanya yang berwarna kuning, seolah-olah seseorang menyelanya di tengah ia melaksanakan tugas.     

Mata Leng Sicheng menunjukkan cahaya dingin ketidakpuasan. Seolah-olah jika Zhang Yuxi memandangnya lagi, Leng Sicheng akan segera mematikannya.     

"Saya..." Zhang Yuxi hendak berbicara. Namun, tak peduli seberapa banyak kata yang ia miliki, semua itu pun telah ditelan ke dalam tenggorokannya.     

Zhang Yuxi jelas terkejut dan memekik dalam hati, Ya ampun! Apa yang baru saja aku lihat? Leng Sicheng di dalam kamar Gu Qingqing dan masih bertelanjang dada? Kalau begitu dia, mereka semalam… Ini, tindakannya juga terlalu cepat, tidak? Paginya baru syuting adegan ciuman dan malamnya langsung bergelung di ranjang bersama?     

Leng Sicheng langsung menutup pintu dengan kuat saat ada rekan kerja lain yang sedang memanggil Zhang Yuxi, "Yuxi, di mana Qingqing?"     

"Tidak, tidak ada," Zhang Yuxi menjawab dengan tergagap, "Itu... Dia tidur agak larut semalam. Hari ini dia tidak akan pergi sarapan."     

"Oh, dia tidak pergi. Kalau begitu, mari kita pergi," kata rekan kerja itu. Ia tidak curiga bahwa ada Leng Sicheng di dalam sana. Ia pun menarik lengan Zhang Yuxi dan menyeretnya pergi.     

Ketika Leng Sicheng kembali ke kamar, Gu Qingqing juga terbangun sambil mengusap matanya. Suaranya masih sedikit serak saat ia bertanya, "Siapa?"     

"Tidak apa-apa. Ada orang yang memanggilmu untuk sarapan," jawab Leng Sicheng sambil kembali dan membuka selimut dengan ekspresi tenang.     

"Oh," Gu Qingqing menanggapi dengan singkat. Saat ia baru saja hendak berbaring, ia tiba-tiba teringat sesuatu yang salah. Ia ia segera duduk dan bahkan suaranya pun sudah berubah, "Apa? Siapa yang memanggilku sarapan?"     

Leng Sicheng menutupi selimut, mengulurkan tangannya, dan memeluk Gu Qingqing sambil menjawab dengan malas, "Rekan kerjamu itu. Orang yang melihat kita berciuman kemarin. Waktu masih pagi. Mari kita tidur lagi saja."     

Orang yang melihat kami berciuman kemarin… Zhang Yuxi? Gu Qingqing langsung tercengang, Memanggilku sarapan? Lalu, tadi Leng Sicheng pergi membuka pintu seperti itu? Bukankah itu berarti dia memberitahu dunia bahwa aku dan dia adalah suami dan istri?     

Tidak, tidak… Orang yang mengetuk pintu adalah Zhang Yuxi. Ia mungkin tidak akan mengira bahwa Gu Qingqing dan Leng Sicheng adalah suami dan istri. Hanya saja, ia akan mengira bahwa mereka berdua sedang melakukan hubungan pria dan wanita yang tidak pantas.     

Gu Qingqing langsung menjadi sedikit panik dan bertanya, "Kalau begitu, bagaimana? Apa harus mengejarnya?"     

"Buat apa mengejarnya?" balas Leng Sicheng dengan suara acuh tak acuh dan ekspresi tidak tertarik.     

"Tentu saja untuk menjelaskan padanya!" jawab Gu Qingqing. Ia membatin, Tidak perlu menjelaskan, kah? Mengapa bisa ada pria di dalam kamarku dan pria itu adalah seorang Leng Sicheng?     

Leng Sicheng melirik Gu Qingqing dengan santai, menyandarkan tubuhnya ramping di kepala tempat tidur, dan bertanya, "Menjelaskan apa? Bagaimana menjelaskannya?"     

Gu Qingqing mendadak membeku.     

Bulu mata Leng Sicheng bergetar, lalu sudut bibirnya yang tipis berkata dengan bercanda, "Aku harus berkata padanya bahwa kita tiba-tiba memiliki hubungan baik dan melewati semalam bersama. Atau, aku katakan bahwa kita hanya mengobrol di dalam selimut tanpa melakukan apa pun? Atau, mau mengungkapkan status suami dan istri kita?"     

Ketika Leng Sicheng mengucapkan kalimat terakhir itu, alisnya sedikit terangkat. Selama Gu Qingqing mengangguk dan setuju, ia benar-benar akan segera keluar dan mengumumkan kepada semua orang tentang hubungan mereka berdua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.