Kisah Istri Bayaran

Terjalinnya Cinta dan Kebencian (7)



Terjalinnya Cinta dan Kebencian (7)

0Gu Qingqing kebetulan baru saja berjalan melewati pinggir jalan. Ketika ia mendengar itu, langkah kakinya langsung berhenti.     
0

Ini adalah tempat syuting yang dibangun oleh Grup Leng dengan pembangunan bergaya barat yang sangat indah. Wawancara itu dilakukan di tempat luas dengan bagian belakang menghadap laut dan bagian depan menghadap gedung barok yang sangat menarik perhatian orang. Selain syuting adegan biasa, masih ada sebuah syuting adegan yang lebih berbahaya, yaitu melompat ke laut.     

Xu Zipei tersenyum, kemudian menjawab dengan sopan dan secara terang-terangan, "Saya telah mengenal Sicheng selama 10 tahun. Kami adalah teman sekelas sejak SMA."     

Bisa dibilang bahwa mereka memiliki hubungan yang baik, tetapi juga tidak bisa ditemukan cela apapun.     

Pewawancara melihat ke arah Leng Sicheng lagi. Ia menyilangkan kakinya sambil sedikit menyandarkan tubuhnya ke belakang dan tampaknya seolah-olah terlalu malas untuk menjawab pertanyaannya, "Dia sudah mengatakannya. Tidak ada kata-kata yang ingin saya katakan."     

Pewawancara agak kehilangan kata-kata. Tetapi, ia telah mengetahui dari dulu bahwa Leng Sicheng sangat sulit untuk diminta berbicara sehingga mereka juga telah melakukan persiapan. Kemudian, Pewawancara tersenyum dan bertanya lagi, "Tampaknya hubungan antara Presiden Leng dan Nona Xu memang baik. Mengapa Nona Xu mau menerima syuting iklan kali ini? Setahu saya, Anda masih memiliki undangan film dari sutradara Prancis.     

Xu Zipei duduk dengan elegan dan mengangguk sambil tersenyum saat menjawab, "Betul, tapi saya memang adalah orang dari Tiongkok. Saya juga selalu ingin kembali dan berkembang di Tiongkok. Kali ini, kebetulan saya memiliki kesempatan ini dan bisa bekerja sama dengan Sicheng. Selain itu, kebetulan saya memiliki jadwal terkait. Saat Sicheng menghubungi saya, aku sudah menyetujuinya."     

Pewawancara mengangguk, kemudian melihat ke arah Leng Sicheng lagi, "Kalau begitu, bagaimana dengan Presiden Leng? Dengar-dengar, Anda telah memilih Nona Xu sebagai kandidat bintang iklan dari awal? Apakah karena Anda merasa optimis padanya?"     

Leng Sicheng sedikit mengangkat matanya dan menjawab dengan suara tenang, "Karena hanya dia yang memiliki jadwal terkait."     

Setelah Leng Sicheng mengucapkan kata-kata itu, Pewawancara tercengang lagi. Bahkan, Xu Zipei pun hanya bisa tersenyum dengan canggung.     

Pewawancara bertanya lagi, "Kalau begitu, mengapa Presiden Leng ingin menjadi tokoh protagonis iklan ini sendiri? Apakah karena ingin bekerja sama dengan Nona Xu? Haha… Presiden Leng sangat perhatian dengan hal yang berkaitan dengan Nona Xu!"     

Leng Sicheng melirik Pewawancara dengan acuh tak acuh dan memasang ekspresi yang menunjukkan bahwa ia tidak ingin peduli dengannya. Untuk waktu yang lama, baru ia berkata, "Karena benar-benar tidak bisa menemukan kandidat yang cocok."     

Wajah Pewawancara yang awalnya masih tersenyum itu langsung membeku. Ia pernah menghadapi sesi-sesi wawancara yang sangat sulit, tetapi ia tidak pernah menjalani sesi wawancara yang begitu sulit seperti ini. Leng Sicheng memang sengaja merusak wawancara ini. Jika begini, ia harus bagaimana untuk menanyakan topik selanjutnya?     

Pewawancara melihat ke arah Xu Zipei dan memaksakan sebuah senyuman, "Tampaknya Presiden Leng berbicara dengan sangat tajam! Tidak tahu bagaimana kalian bekerja sama pada biasanya?"     

Xu Zipei tersenyum dan menjawab, "Meskipun mulut Sicheng sangat beracun, hatinya sangat baik. Kami bekerja sama dengan sangat senang."     

Sekarang Leng Sicheng baru melirik Xu Zipei dengan dingin dan balas bertanya dengan ekspresi terkejut, "Pernahkah?"     

Leng Sicheng jelas memiliki mulut yang beracun, hatinya juga kejam, dan ia masih memandang rendah semua orang.     

Wawancara nyaris masuk ke dalam tahap yang sangat kaku dan canggung. Xu Zipei masih tersenyum dan menyelamatkan kembali suasana dengan berkata, "Lihat, kamu lihat? Itu, seperti saat ini."     

Pewawancara ikut tersenyum dengan bekerjasama. Hanya Leng Sicheng yang duduk dengan dingin di satu sisi dan mengabaikannya.     

Di akhir wawancara, Pewawancara masih bertanya, "Gunakan satu kalimat untuk mendeskripsikan kesan terhadap satu sama lain. Nona Xu, silakan katakan terlebih dahulu."     

Xu Zipei melihat Leng Sicheng dan tersenyum, kemudian menjawab, "Sicheng sangat tegas dan sangat berani dalam melakukan sesuatu. Sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengannya, baik itu di masa lalu maupun di masa sekarang."     

Ketika giliran Pewawancara bertanya kepada Leng Sicheng, pria itu mengubah ekspresi dinginnya dan langsung duduk, "Saya tahu semua orang sangat penasaran dengan kehidupan percintaan saya. Tapi, yang ingin saya katakan adalah... Tidak peduli dari dulu sampai sekarang, di hati saya hanya selalu ada satu orang. Selain itu, tidak pernah ada yang lain."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.