Kisah Istri Bayaran

Pertarungan untuk Cinta (1)



Pertarungan untuk Cinta (1)

0Pada saat Nie Zhining dan Xu Zipei tiba di rumah sakit, Leng Sicheng dan Lin Zhouyi telah tiba di sana terlebih dahulu.     
0

Terdapat dua pria. Satu berdiri di pintu ruang penyelamatan dengan alis yang sedikit mengernyit. Tubuhnya yang ramping berdiri dengan tangannya terletak di belakang selagi ia melihat pemandangan diagnosis dan pengobatan di dalam. Satunya lagi berdiri di sisi lain lorong dengan punggung bersandar di dinding sambil terus menundukkan kepalanya dan menelepon.     

Sangat jelas bahwa pria yang berdiri di pintu ruang penyelamatan adalah Leng Sicheng. Sedangkan, pria yang bersandar di dinding dan menelepon adalah Lin Zhouyi.     

Mendengar langkah kaki mereka tetap tidak membuat Leng Sicheng dan Lin Zhouyi menoleh. Lin Zhouyi lanjut menelepon dan tampaknya sedang mengatur urusan resmi. Dari waktu ke waktu, bisa terdengar suaranya berbicara, "Iya, seperti itu. Harus mengatur masalah kali ini dengan baik. Jangan melibatkan Xu Yi di dalamnya."     

Sementara itu, Leng Sicheng yang berada di depannya terus berdiri di dekat pintu. Ia tidak berbicara dan juga tidak menoleh. Sepasang matanya yang berwarna kuning terus menatap ke arah pintu.     

"Bagaimana?" Nie Zhining dan Xu Zipei bergegas ke sana bersamaan. Xu Zipei merasa bersalah, sementara Nie Zhining benar-benar sangat khawatir.     

Hingga saat ini, Leng Sicheng belum mengucapkan sepatah kata pun. Hingga saat pintu ruang penyelamatan terbuka, dokter mendorong Gu Qingqing keluar dari ruang perawatan darurat. Leng Sicheng baru mengambil selangkah ke depan, berdiri di depan dokter, dan berkata dengan suara sedikit berat, "Bagaimana?"     

Dokter melepaskan masker putih dan menjawab, "Penyelamatan tepat waktu. Pasien telah keluar dari keadaan bahaya. Setelah ini, hanya perlu menunggu dia bangun saja. Tapi, untuk jaga-jaga, saya harap pasien masih bisa tinggal di rumah sakit satu hari untuk pengawasan."     

Leng Sicheng mengangguk dengan ekspresi serius. Ia melihat Gu Qingqing didorong ke dalam ruang rawat inap tunggal yang mewah dan langkah kakinya juga perlahan-lahan berjalan ke sana. Di dalam ruang rawat inap tunggal, perawat masih sedang menggantung air infus untuk Gu Qingqing, Leng Sicheng terus berdiri di luar pintu dan diam-diam melihat pergerakan di dalam ruangan.     

Di samping, Nie Zhining dan Xu Zipei ikut mendengar bahwa ternyata Gu Qingqing baik-baik saja. Mereka baru bisa menghela napas lega. Mereka menoleh dan baru saja ingin berbicara dengan Leng Sicheng, tetapi pandangan pria itu bahkan tidak melirik ke arah kedua orang itu.     

Leng Sicheng langsung mengangkat tangan dan melakukan panggilan telepon, "Bagaimana dengan tempat kejadian?"     

Nie Zhining dan Xu Zipei merasa agak canggung, terutama Xu Zipei. Ia sepertinya tahu bahwa, Leng Sicheng sedikit menyalahkannya tentang hal ini. Meskipun bukan dirinya yang menjebak Gu Qingqing, bagaimanapun juga Qi Qingqing mengalami kecelakaan karena menggantikannya berakting.     

Xu Zipei tidak bisa membedakan sebenarnya apa perasaan Leng Sicheng terhadap Gu Qingqing. Tetapi, melihat sikap Leng Sicheng terhadap publisitas baru-baru ini, setidaknya pria itu tidak pernah berpikir untuk mengganti posisi Nyonya Leng di dalam hatinya. Itu sudah cukup. Setidaknya itu bisa menjelaskan bahwa Leng Sicheng juga sangat menghargai Gu Qingqing dalam hubungan mereka sebagai suami dan istri.     

Sementara itu, Nie Zhining benar-benar hanya khawatir tentang Gu Qingqing. Ketika ia melihat pemandangan Gu Qingqing tenggelam, jantungnya hampir berhenti berdetak. Ia benar-benar takut.     

Pada saat Nie Zhining tidak pernah kehilangan seseorang, mungkin ia tidak bisa merasakan betapa pentingnya orang itu. Tetapi, saat orang itu pergi, semua hal buruknya akan berubah menjadi baik. Kemudian, perasaan itu akan datang menggulung Nie Zhining lagi ratusan hingga ribuan kali lipat.     

"Tempat kejadian agak kacau. Saya sedang menenangkan Pewawancara," terang Sekretaris Cheng sambil mengerutkan kening, "Para pewawancara agak gugup, tetapi kebanyakan dari mereka mengkhawatirkan kesehatan Nyonya. Hanya..."     

"Hanya apa?" tanya Leng Sicheng. Suaranya terdengar sedikit lelah dan juga ada sedikit kekhawatiran.     

Sekretaris Cheng berhenti sebentar sebelum berkata, "Hanya saja, ada pewawancara yang mencurigai identitas Anda dan Nyonya. Meskipun sekarang dia masih belum menanyakannya, tapi saya juga tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.