Kisah Istri Bayaran

Pertarungan untuk Cinta (16)



Pertarungan untuk Cinta (16)

0Terdengar suara ketukan pintu dari luar pintu.     
0

"Pengecekan kamar."     

Leng Sicheng tiba-tiba berhenti. Seluruh tubuhnya langsung membeku.     

Semua rumah sakit seperti ini. Pengecekan kamar dilakukan pada pukul 6 pagi. Sekarang adalah saatnya orang melakukan pengecekan kamar. Di luar masih ada pengawal yang menghentikan dokter, "Maaf, Nyo... Nona Gu masih belum bangun."     

Hal yang paling membuat orang muntah darah adalah... Karena Leng Sicheng mengatakan dirinya tidak ada hubungannya dengan Gu Qingqing. Kemarin sore ia masih menyatakan kalimat 'pembantahan rumor'.     

Ketika dokter datang untuk pengecekan kamar pada pukul 9 semalam, Leng Sicheng masih terlihat memiliki sikap dan berkata, "Hm, aku datang melihatmu atas nama Grup Leng. Melihat kamu baik-baik saja, aku juga merasa lega".     

Setelah mengatakan itu, Leng Sicheng meninggalkan ruang rawat inap dan pergi menangani tugas pekerjaan. Hingga ketika Lin Zhouyi datang, baru ia kembali. Jika perawat kecil masuk pada saat ini dan menemukan bahwa dirinya dengan Gu Qingqing berbaring bersama, berciuman dan berpelukan, bukankah semuanya akan selesai?     

Meskipun mulut dokter dan perawat di rumah sakit swasta seperti ini sangat ketat, tetapi tidak peduli seberapa ketatnya, tetap ada juga orang yang berbicara dan juga sama saja akan menyebar keluar, bukan?     

Pada saat ini, Gu Qingqing dan Leng Sicheng memandang satu sama lain. Kedua orang tidak menunjukkan pergerakan untuk waktu yang lama. Setelah waktu yang lama, Gu Qingqing tiba-tiba berkata, "Kamu pergi ke kamar mandi!"     

Leng Sicheng tidak menanggapi.     

"Kamu pergilah!" Gu Qingqing mengulurkan tangan dan mendorong Leng Sicheng,     

Leng Sicheng langsung didorong oleh Gu Qingqing ke samping tanpa persiapan. Jika bukan karena ada pagar pembatas tempat tidur, takutnya Leng Sicheng akan berguling ke bawah tempat tidur. Ia sontak tercengang, namun setelah menstabilkan tubuhnya dan malah menunjukkan wajah arogan sambil berkata, "Aku tidak mau turun!"     

Gu Qingqing ini adalah istrinya. Leng Sicheng bisa memeluknya, menciumnya sesuka hati, dan menidurinya sesuka hati. Siapa yang berani mengatakan apapun?     

"Pergilah! Bagaimana jika kamu ditemukan di sini?"     

"Aku tidak peduli jika ditemukan orang. Kamu adalah istriku," kata Leng Sicheng sambil menatap Gu Qingqing. Ia mengerutkan alis dan sedikit mengerutkan bibir tipisnya, menunjukkan ekspresi seorang tuan yang tidak senang.     

Gu Qingqing sekarang benar-benar bangun dan dengan tegas tidak memberinya kesempatan untuk mendekat, "Ini adalah rumah sakit!"     

"Sudah banyak hari tidak melakukannya," kata Leng Sicheng dengan suara dalam. Wajahnya yang dingin akhirnya menunjukkan jejak kerutan dari kemarahan.     

"Kembalilah. Kita bicarakan hal ini lagi setelah kamu kembali. Dokter akan segera datang melakukan pengecekan kamar," kata Gu Qingqing sambil mengulurkan kaki kecilnya dan menendang dada Leng Sicheng, dengan kuat mendorongnya menjauh.     

Leng Sicheng berusaha untuk maju beberapa kali, tetapi tetap juga tidak berhasil. Ia malah mendengar suara perawat mendorong meja. Ia juga tahu di sini bukan kesempatan yang baik untuk makan besar. Tetapi, hatinya merasa tidak puas.     

Leng Sicheng segera berbicara dengan suara dalam, "Aku akan menggunakan satu kotak kondom malam ini. Kamu tunggu saja!"     

Setelah Leng Sicheng meninggalkan kata-kata jahat itu, barulah ia turun dari tempat tidur dan berjalan ke dalam kamar mandi.     

Begitu pintu kamar mandi ditutup, Gu Qingqing segera berjuang untuk bangun. Setelah ia membereskan pakaian dan celana Leng Sicheng, baru ia memanggil dokter, "Silakan masuk."     

Karena Gu Qingqing tenggelam, ia tinggal di rumah sakit untuk pengecekan selama satu malam. Setelah memastikan tidak ada masalah, ia sudah bisa keluar dari rumah sakit.     

Ketika Gu Qingqing keluar dari rumah sakit, Leng Sicheng menerima kabar bahwa ada pewawancara yang ingin mewawancarainya. Untuk menghindari skandal antara dirinya dan Gu Qingqing, mereka tidak bisa muncul bersamaan. Tidak ada pilihan selain pergi secara terpisah.     

Tentu saja, Leng Sicheng masih mengulurkan dua jarinya dengan kejam sebelum pergi untuk mengancam, "Dua kotak kondom!"     

Pada saat itu, Gu Qingqing berencana untuk pergi dengan mobil lain. Ia hampir jatuh ketika mendengar itu.     

Mobil Leng Sicheng melaju di depan, sementara mobil Gu Qingqing melaju di belakang, terus hingga tiba di tempat syuting. Benar saja, Leng Sicheng dikelilingi oleh sekelompok pewawancara. Gu Qingqing yang berada di belakang berhasil melewati mobilnya dan memasuki tempat syuting.     

Begitu Gu Qingqing masuk, Lin Zhouyi tiba-tiba mengambil seikat bunga mawar dan menunggunya di pintu utama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.