Kisah Istri Bayaran

Jangan Memutuskan Pernikahan (2)



Jangan Memutuskan Pernikahan (2)

0Handuk yang dingin dan lembab menyelinap di wajah Gu Qingqing. Rasanya seperti makan es krim di hari sangat panas. Handuk dingin itu membuat lukanya yang awalnya masih terasa mendidih dan sakit menghilang dalam sekejap.     
0

Gu Qingqing sedikit mengangkat dagunya dan melihat pria di depannya. Wajah Leng Sicheng tetap terlihat tenang dan dingin. Ia tidak tersenyum, tidak marah, dan juga tidak menunjukkan banyak ekspresi. Biasanya juga emosinya tidak bisa terlihat sama sekali.     

Gu Qingqing tahu bahwa hati Leng Sicheng tetap tertuju pada kedua saudara perempuan keluarga Xu. Jika bukan karena Xu Zijin yang selalu melibatkan Gu Qingqing dengan Nie Zhining, itu tidak akan membuat Leng Sicheng memiliki perasaan marah seakan ia membiarkan ada perselingkuhan di balik punggungnya.     

Xu Zijin bahkan masih berbicara dengan kasar dan memukul orang. Leng Sicheng mungkin akan bertindak seperti sebelumnya, menegurnya dengan lembut tanpa rasa sakit dan gatal, kemudian melihat Xu Zijin tetap bersikap seperti biasanya.     

Bagaimanapun, Leng Sicheng melindungi Gu Qingqing di depan begitu banyak orang hari ini dan masih membelanya. Bahkan, jika itu hanya karena dirinya adalah istrinya, ia juga merasa sangat bahagia.     

Belum lagi, Leng Sicheng menempelkan es pada Gu Qingqing dengan begitu lembut sekarang. Pergerakan Leng Sicheng begitu lembut dan ekspresinya tenang, seolah-olah tidak ada banyak emosi. Namun, tidak peduli seberapa lembut ia bergerak, kekuatan seorang pria juga sangat kuat. Seperti ayahnya yang menggosok rambutnya pada saat itu hingga langsung membuat Gu Qingqing memiliki ilusi seakan hidungnya terasa masam.     

Setelah Leng Sicheng menempelkan handuk dingin di wajah Gu Qingqing beberapa saat, ia sepertinya merasa handuk di tangannya sudah tidak dingin lagi. Ia mengangkat dan melihatnya. Wajah Gu Qingqing masih merah dan bengkak, tetapi sudah lebih baik daripada keadaan awal. Jelas ia masih perlu menempelkan handuk dingin.     

Mata Leng Sicheng langsung dipenuhi dengan rasa permusuhan saat melihat penampilan wajah Gu Qingqing. Rasanya ia sangat ingin pergi menampar Xu Zijin lagi. Istrinya sendiri, ia pun tidak rela memukul dan memarahinya. Xu Zijin kira dirinya siapa sampai berani memperlakukan Gu Qingqing seperti ini?     

Leng Sicheng pergi mengganti satu handuk lagi. Kali ini Gu Qingqing merasa segan untuk membiarkannya menempel handuk dingin sehingga ia berkata, "Biar aku lakukan sendiri."     

Leng Sicheng melirik Gu Qingqing dan tidak memedulikannya. Ia terus menempel handuk dingin pada wajah Gu Qingqing dengan lembut untuk sementara waktu. Gu Qingqing juga tidak bersikeras.     

Leng Sicheng perlahan-lahan mengangkat tangannya, kemudian bergerak di wajah Gu Qingqing. Handuk yang lembut itu seperti seekor kucing persia yang menyelinap di wajahnya. Ada sedikit arus listrik mengalir ke wajahnya bersama serat handuk yang lembut. Arus listrik itu masuk ke dalam kulit, darah, dan tulangnya hingga membuatnya merasa nyaman tanpa sadar.     

Leng Sicheng terus menempelkan handuk dingin di wajah Gu Qingqing hingga menggunakan tiga handuk. Wajah merah dan bengkak Gu Qingqing juga sudah menjadi lebih baik. Leng Sicheng baru merasa lega. Jari-jarinya mencubit dagu Gu Qingqing, melihat ke kiri dan ke kanan.     

Setelah waktu yang lama, baru Leng Sicheng bertanya, "Apa masih terasa sakit?"     

Meskipun suara Leng Sicheng dingin, Gu Qingqing malah bisa mendengarnya hingga ke dalam hati. Ia menggelengkan kepala, "Tidak sakit lagi."     

Perasaan dirawat seperti ini dan tiga handuk dingin ini bahkan terasa lebih hangat di dalam hati Gu Qingqing daripada kata 'tiga kotak kondom' yang Leng Sicheng katakan secara santai.     

"Hm," Leng Sicheng menanggapi dengan singkat. Ia berpikir sebentar dan tiba-tiba bertanya, "Biasanya di perusahaan, apakah Xu Zijin memperlakukanmu seperti itu?"     

Di depan Leng Sicheng, Xu Zijin berani memukul dan memarahi Gu Qingqing. Kalau begitu, bagaimana biasanya di perusahaan? Mengapa istrinya harus dihina oleh orang lain?     

Gu Qingqing menggelengkan kepala, "Tidak."     

"Benar tidak?" Leng Sicheng agak tidak memercayainya.     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Dia pernah menggangguku, tapi aku tidak akan menunjukkan kelemahan."     

Tidak akan menunjukkan kelemahan… Apakah itu karena Nie Zhining adalah tunangannya Xu Zijin? Hati Leng Sicheng sedikit menyusut. Ada sedikit rasa masam yang menyebar di hatinya.     

Benar saja, Gu Qingqing segera bertanya, "Apakah Xu Zijin kali ini marah karena dia dan Nie Zhining akan putus? Jika tidak, mengapa orang tua dari kedua keluarga ikut datang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.