Kisah Istri Bayaran

Berapa Tarif Untuk Semalam? (3)



Berapa Tarif Untuk Semalam? (3)

0Leng Sicheng menunduk dengan tersenyum, "Oh, benarkah?"     
0

Tuan Du segera menyatakan kesetiaannya. "Aku akan segera pergi. Melayani Tuan Leng tentu saja harus dengan pilihan yang terbaik. Apa-apaan mentimun bengkok ini? Beraninya mengirim barang yang mengotori mata!"     

Karena Tuan Du sudah minum agak banyak, ia berjalan keluar dengan agak terhuyung-huyung.     

Begitu Tuan Du pergi, Mo Dongyang tersenyum dan bertanya, "Kenapa dia keluar? Bukankah ada toilet di dalam kamar?"     

Leng Sicheng tidak mengangkat kepala dan hanya menjawab santai, "Pergi mencari wanita cantik. Bukankah kau paling suka wanita cantik?     

Mo Dongyang tertawa. "Aku berbeda dengan dirimu. Aku memiliki keinginan besar untuk membuat semua wanita di dunia ini 'bahagia', bahkan jika wanita itu sesaat 'tenggelam'. Aku, seorang ksatria berkuda putih, bisa mengeluarkan semangat kesatriaku untuk menyelamatkannya dari lautan kepahitan. Kamu sendiri bukan pria yang arogan di depan wanita ini, tapi kamu tidak memperlakukannya sebagai manusia sama sekali! Oh, kecuali dia—"     

Sebelum Mo Dongyang menyelesaikan perkataannya, Leng sicheng tiba-tiba berdiri hingga membuatnya membeku. "Apa yang kamu lakukan?" tanyanya. Karena sekarang masih pagi, Leng Sicheng tidak akan pergi lebih awal seperti yang ia lakukan terakhir kali, kan? pikirnya.     

"Keluar untuk mengambil napas," jawab Leng Sicheng dengan mata dingin.     

Leng Sicheng mengangkat kakinya dan berjalan keluar. Saat ia membuka pintu, ia disambut oleh musik yang begitu keras dan berisik di luar. Musik yang mencolok itu semakin mengaduk suasana hatinya.     

Sekretaris Cheng yang sedari tadi menunggu di luar kini melihat Leng Sicheng keluar. Ia segera menghampiri dan bertanya, "Tuan Leng, apakah Anda butuh sesuatu?"     

Leng Sicheng hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan menuju tempat paling berisik. Begitu Leng Sicheng pergi, Sekretaris Cheng sedikit mengernyit dan bergumam pelan, "Tapi, saya benar-benar melihat Nyonya…"     

———     

Di tengah-tengah lantai dansa STAR, lampu neon warna-warni berputar di atas kepala. Di tengah panggung, terdapat tiga tiang baja yang menjadi tempat pertunjukan para penari panas berpakaian keren. Di belakang mereka, DJ memainkan musik dinamis yang memekakkan telinga dan berbalik menghadap penonton. Semakin malam, suasana STAR semakin ramai hingga lantai dansa semakin penuh. Para pelayan yang datang dan pergi memegang nampan anggur sampai harus berjalan menyamping untuk bergerak maju.     

Gu Qingqing duduk di area yang lebih tenang di sudut ruangan sambil meminum jus jeruk dengan bosan. Satu lagu baru saja berakhir dan DJ sedang beristirahat. Li Youyou telah berdansa sampai seluruh tubuh berkeringat dan kini ia turun dari panggung. Ia mengenakan sepatu hak tinggi dan rok kulit hitam ketat dengan rambut yang terurai.     

Li Youyou melihat Gu Qingqing duduk sendirian di sofa. Ia mengambil sebotol bir Heineken dan menyesapnya, kemudian duduk. "Kamu juga terlalu membosankan! Datang ke club tanpa riasan, lalu tidak menari maupun minum! Apakah kamu ingin memesan senampan leher bebek pedas dan duduk makan sendirian?"     

Gu Qingqing hanya tertawa. Ia tidak sering datang ke klub malam karena ia memang tidak suka tempat yang hiruk-pikuk seperti ini. Ketika ia baru datang, Li Youyou masih mengenakan pakaian normal. Tadinya, Li Youyou mengenakan kemeja putih berkancing yang dijahit ketat. Untuk menghindari dingin saat bekerja di malam hari, ia juga mengenakan jaket. Namun, setelah datang ke klub malam, Li Youyou segera melepaskan jaketnya dan mengenakan sepatu hak tinggi. Kemudian, ia langsung berjalan menuju ke panggung untuk mengikuti ritme musik dan menjadi ratu malam.     

Setelah meminum sebotol bir, Li Youyou yang tampak kembali bertenaga penuh kini duduk menasehati Gu Qingqing dengan getir. "Leng Sicheng telah mengganti 12 wanita sambil memainkan tiga putaran mahjong secara bersamaan. Kepalamu sampai hampir hijau seperti raja milenium. Sekali-kali keluar, kamu masih tidak mau main dan bersenang-senang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.