Kisah Istri Bayaran

Pengganti Ciuman (11)



Pengganti Ciuman (11)

0Koki langsung tersenyum lebar dan menjawab, "Banyak orang sudah makan! Beberapa fotografer di sana dan perusahaan iklan sana. Makanan beberapa orang itu adalah masakan saya sendiri."     
0

"Hanya ini saja?" Leng Sicheng bertanya dengan dingin.     

"Iya," Koki mengangguk, lalu berpikir, Apakah ada yang salah?     

Leng Sicheng mengerutkan kening, "Di perusahaan iklan sana, apakah ada wanita muda yang mengenakan kaus kuning muda dan tinggi badannya hampir sama dengan Xu Zipei datang untuk mengambil makanan?"     

"Saya tidak melihatnya," Koki menggelengkan kepalanya. Namun, karena ia masih ingin menyenangkan Leng Sicheng, ia berusaha menawarkan, "Presiden Leng, apakah Anda ingin mencicipi kerajinan saya?"      

Wajah Leng Sicheng menjadi gelap, "Bahkan seorang gadis kecil pun tidak menyukai makanan yang kamu buat. Apa aku menghabiskan biaya besar mempekerjakanmu untuk datang santai? Mulai hari ini, kamu kemasi barang-barangmu dan pindah ke departemen logistik untuk menyapu lantai!"     

Koki sontak tercengang. Ia tidak menyangka bahwa dirinya akan turun kasta dari seorang koki master menjadi penyapu lantai di departemen logistik. Koki masih ingin mengatakan beberapa patah kata lagi, tetapi Leng Sicheng telah melangkah ke depan dan pergi.     

Kebetulan adegan berikutnya akan disiapkan dan Sekretaris Cheng hendak datang untuk memanggil Leng Sicheng berganti pakaian. Leng Sicheng menoleh dan langsung bertanya, "Apakah kamu melihat Nyonya?"     

"Nyonya? Tidak," Sekretaris Cheng menggelengkan kepalanya. Ia berhenti sebentar dan berkata lagi, "Sutradara memanggil Anda untuk pergi dan syuting lagi."     

Leng Sicheng tidak menjawab dan lanjut berkata, "Dalam jangka waktu 5 menit, aku harus tahu ke mana dia pergi. Jika kamu tidak bisa menemukannya, aku akan memotong gajimu."     

Sekretaris Cheng kehilangan kata-kata dan panik dalam hati, Apakah Tuan tidak ingin mengubah kalimat ancamannya? Tapi, kebetulan aku paling takut dengan yang ini!     

Leng Sicheng duduk kembali di tempat istirahat dan bukan melanjutkan syuting iklan, melainkan mengambil laptopnya dan mengurus pekerjaan. Sutradara, fotografer, dan seluruh tim berlari ke sini dan mengelilingi Leng Sicheng. Tetapi, tidak ada seorang pun yang berani mengatakan sepatah kata pun untuk memintanya pergi syuting.     

Leng Sicheng terus menundukkan kepalanya dan melihat laptopnya. Ia mengambil dan mengklik mouse dari waktu ke waktu, lalu mengulurkan tangan untuk meraih secangkir kopi yang di sebelahnya. Leng Sicheng menyesap kopinya dengan santai tanpa memedulikan orang-orang di sebelahnya sama sekali.     

Hingga Sekretaris Cheng kembali dari luar, ia menjejalkan diri melalui kerumunan dan berkata di sebelah Leng Sicheng, "Tuan Leng, saya telah menemukannya."     

Barulah Leng Sicheng meletakkan kopinya, menutup komputer, dan bangkit. Sutradara masih mengira bos ini akhirnya bersedia bergerak. Namun, tanpa disangka, Leng Sicheng mengangkat kakinya dan berjalan ke arah yang berlawanan dari lokasi syuting.     

Sutradara langsung menjadi cemas dan berseru, "Presiden Leng!"     

Sekretaris Cheng segera memblokir di depan Sutradara, "Maaf, Presiden Leng ada pekerjaan darurat dan harus segera pergi menanganinya. Sebentar lagi Presiden Leng akan kembali."     

Pekerjaan darurat? Tetapi, arah perginya Leng Sicheng bukan ruang rapat gedung utama dan juga bukan kamar mandi, melainkan ruangan kecil yang mereka bangun sementara waktu untuk meletakkan barang serba-serbi. Untuk apa Leng Sicheng pergi ke sana?     

———     

Gu Qingqing mengambil beberapa reflektor dan beberapa alat kecil, lalu meletakkannya di dinding ruang serba-serbi, "Hanya perlu menaruhnya di sini, ya?"     

"Benar, di sini. Maaf merepotkanmu," Lin Zhouyi mengangguk sambil tersenyum.     

"Tidak apa-apa. Barangnya juga tidak berat. Lagi pula..."     

Lagi pula, aku juga tidak ingin melihat penampilan dekat Leng Sicheng dan Xu Zipei, lanjut Gu Qingqing dalam hati.     

Lin Zhouyi melihat Gu Qingqing sedikit menundukkan kepalanya dan matanya tampak sedih. Ia sebenarnya sengaja memanggil Gu Qingqing ke sini untuk menguji sikap Leng Sicheng terhadapnya.     

Lin Zhouyi juga tidak tahu sebenarnya Leng Sicheng memperlakukan Gu Qingqing dengan baik atau buruk, menghargainya, atau memperlakukannya sebagai hiasan. Jika Gu Qingqing benar-benar adalah kelemahan Leng Sicheng… Lin Zhouyi tidak keberatan untuk menggunakannya.     

"Masih ada beberapa barang yang perlu dibereskan. Nanti akan digunakan untuk syuting sore hari."     

Ketika Lin Zhouyi berbicara, ia berjalan ke sisi Gu Qingqing dan baru saja ingin berpura-pura mengemasi barang. Namun, seseorang tiba-tiba membuka pintu ruang serba-serbi itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.