Kisah Istri Bayaran

Pengganti Ciuman (5)



Pengganti Ciuman (5)

0Tepat pada saat ini, langit menjadi cerah dan matahari terbit dari permukaan laut.     
0

Matahari seperti seorang gadis kecil yang pemalu dan perlahan-lahan memunculkan kepalanya yang berwarna merah di ombak laut. Meskipun hanya malu hingga muncul setengah, langit menjadi cerah disinari oleh sinar matahari dan diikuti dengan laut yang berwarna biru muda.     

Pantai berpasir lembut, batu di laut yang berwarna hitam, dengan pulau terpencil yang tidak jauh dari laut… Namun, semua pemandangan indah itu tidak semenyenangkan pemandangan kedua orang yang sedang berciuman di depan.     

Tinggi badan Leng Sicheng lebih dari 180 cm, sedangkan Gu Qingqing hanya setinggi 165 cm. Tetapi, setelah Gu Qingqing mengenakan sepatu hak tinggi, Leng Sicheng hanya perlu menundukkan kepalanya sedikit dan sudah bisa menciumnya.     

Lengan Leng Sicheng yang ramping dan kuat memeluk pinggang Gu Qingqing, lalu membawanya ke sisinya. Ia memiringkan kepalanya sedikit hingga bibirnya yang tipis menempel pada bibir Gu Qingqing yang lembut dan halus. Ciuman itu begitu lembut seperti bunga catkin.     

Bulu mata Leng Sicheng sangat panjang, seperti kipas yang mengepak ke wajah Gu Qingqing dengan lembut. Napas panas berembus ke wajah Gu Qingqing. Angin laut meniup rambut poninya yang agak panjang dan menyapu dahi Gu Qingqing dengan lembut, seolah-olah ada sesuatu yang memegang bulu dan menggaruk pipinya, membuat Gu Qingqing secara tidak sadar tenggelam ke suatu tempat yang dalam.     

Begitu pula dengan Leng Sicheng. Masalah proyek iklan dan harga saham telah membuatnya tidak bisa tenang selama seminggu. Semalam ia menaiki pesawat selama puluhan jam, kemudian langsung bergegas ke sini lagi. Setelah menghadiri perjamuan, ia harus melakukan rapat dengan tim Grup Leng lagi. Ketika Leng Sicheng kembali ke kamar Gu Qingqing, ia telah lelah hingga tidak bisa berbicara.     

Leng Sicheng telah bangun pada pukul 3:30 hari ini. Awalnya ia berjanji dengan penata rias untuk datang ke kamarnya pada pukul 3:50. Leng Sicheng tahu bahwa Gu Qingqing tidak ingin ada orang lain yang mengetahui hubungan mereka berdua, jadi ia bangun lebih awal dan kembali ke kamarnya ketika semua orang tidak menyadarinya.     

Ketika Leng Sicheng bangun tidur, Gu Qingqing masih tertidur nyenyak. Leng Sicheng bergerak pelan-pelan dan keluar dari kamar, lalu dengan hati-hati menyelimuti sudut punggung Gu Qingqing dengan baik. Sebelum pergi, ia bahkan masih mencium wajah wajah Gu Qingqing.     

Meskipun Gu Qingqing tetap tidak ingin mengakui hubungan mereka berdua di depan orang lain, ia memang cemburu terhadap kedekatan Leng Sicheng dengan Xu Zipei. Ini adalah pertanda baik karena hal ini membuktikan bahwa… Gu Qingqing mulai memiliki tempat bagi Leng Sicheng di dalam hatinya.     

Leng Sicheng mengerti isi pikiran Gu Qingiqng. Gu Qingqing awalnya bisa mengandalkan kekuatan sendiri dan menggunakan kemampuannya untuk membuktikan diri sendiri. Tetapi, jika hubungan mereka terungkap, maka rekan kerja Gu Qingqing akan menyanjungnya sekaligus juga akan menjauhinya. Bahkan, mereka akan lebih mungkin menertawakannya di belakangnya.     

Jika Gu Qingqing ingin menyembunyikan hubungan mereka, maka Leng Sicheng akan membiarkannya menyembunyikannya. Selama ia bahagia, Leng Sicheng rela membiarkannya hidup lebih nyaman. Selain itu, jika bukan karena kejadian ini, Leng Sicheng tidak akan pernah tahu bahwa istrinya bisa begitu hebat. Begitu bagus!     

"Baik, pertahankan sudut ini. Tambah lebih dalam lagi!" seru Sutradara.     

Tim syuting akhirnya mendapatkan pemandangan syuting yang sempurna. Sutradara sangat bersemangat dan kamera merekam adegan itu dalam 360 derajat, "Miringkan kepalanya ke kanan. Cium lagi..."     

Leng Sicheng menggunakan sedikit kekuatan dan menekan wajah Gu Qingqing. Saat ia memiringkan kepala, ia menahan bibir Gu Qingqing dengan lembut dan lidahnya menyapu gigi putih Gu Qingqing dengan lembut. Mungkin karena diperhatikan oleh orang lain, tindakan kecil Leng Sicheng ini membuat Gu Qingqing nyaris malu dan marah, bahkan hampir jatuh ke lantai karena kakinya menjadi lemah.     

Apakah Leng Sicheng sudah gila? Ini adalah tempat publik dan ada banyak orang! Belum lagi, masih ada kamera yang sedang merekam! Di masa depan, ini masih akan dijadikan iklan dan disiarkan secara nasional! Gu Qingqing memekik dalam hati.     

Entah mengapa, mungkin karena perasaan 'hubungan cinta secara diam-diam' ini, sebuah arus listrik mengalir secara gila-gilaan dari tulang ekor ke seluruh tulang belakang selapis demi selapis. Bagaikan sengatan listrik yang merangsang otak hingga menjadi agak panik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.