Mari Kita Bercerai (21)
Mari Kita Bercerai (21)
Pria tampan dan wanita cantik. Pemandangan cantik seperti lukisan, kedua bibir menempel satu sama lain, akan terlihat seberapa indahnya pemandangan itu?
10 cm, 5 cm, 3 cm… Dekat, semakin dekat...
Pada saat semua orang dengan gugup menunggu adegan di mana kedua orang itu berciuman, tangan Leng Sicheng yang berada di bahu Xu Zipei tiba-tiba berhenti. Setelah itu, seluruh sosoknya tidak bisa bergerak, seolah-olah diakupunktur. Kemudian, Leng Sicheng menggelengkan kepalanya dan perlahan-lahan mundur selangkah.
Jelas sekali, ciuman kali ini gagal.
Leng Sicheng tidak bisa mencium Xu Zipei. Xu Zipei juga merasa sedikit canggung. Tetapi, ada kegagalan pada saat syuting adegan ciuman itu normal. Xu Zipei juga adalah orang yang pernah syuting film sehingga ia jelas pernah bekerja sama dengan bintang pria lain dalam adegan ciuman.
Saat ini Xu Zipei tersenyum dan berkata dengan nada sebagai 'orang yang sudah berpengalaman', "Jangan gugup."
Leng Sicheng memandang Xu Zipei dengan ekspresi acuh tak acuh dan tidak mengatakan apa pun.
Suasana hati semua orang di lokasi syuting rasanya seperti sedang duduk roller coaster. Setelah terangkat tinggi, kemudian jatuh dengan cepat. Rasanya sangat sayang karena tidak dapat melihat adegan ciuman yang indah.
Hanya Gu Qingqing yang sedikit menghela napas lega di belakang monitor ketika melihat Leng Sicheng dan Xu Zipei tidak berhasil berciuman. Tetapi, menghela napas lega juga tidak berguna. Mereka akan syuting lagi. Bagaimanapun, mereka harus terus syuting hingga mereka memiliki perasaan saat berciuman.
Dengan cepat menyesuaikan keadaan, syuting berlanjut. Leng Sicheng dengan cepat berjalan mendekat. Xu Zipei tidak menutup matanya dengan patuh seperti sebelumnya, tetapi tetap membuka matanya dengan lembut. Karena Xu Zipei memakai lensa kontak, matanya tampak lembab dan tidak tampak bermartabat di masa lalu. Tetapi, tatapan matanya murni dan jelas seperti rusa kecil.
Leng Sicheng melihat rambut Xu Zipei yang sedikit keriting. Matanya yang murni sedikit terbuka dan lembab. Bulu matanya yang sedikit keriting berkedip. Setiap bagian wajahnya bagaikan lukisan. Dalam kelinglungan, Xu Zipei benar-benar sedikit mirip dengan Gu Qingqing di mata Leng Sicheng.
Mungkin karena cahayanya agak redup, bukan hanya sepasang mata Xu Zipei yang mirip dengan Gu Qingqing. Kaki dan pinggangnya yang ramping, bahkan wajahnya yang seperti telur angsa serta bibirnya yang dirias hingga merah muda dan selembut bunga sakura pun terlihat seperti Gu Qingqing.
Leng Sicheng perlahan-lahan mendekat, seolah-olah orang yang berdiri di depan bukan Xu Zipei, melainkan Gu Qingqing. Suasana hatinya perlahan-lahan bangkit sedikit, seperti gerakan riak kecil.
Leng Sicheng menundukkan kepalanya, memiring wajahnya ke satu sisi, dan perlahan-lahan mendekatkan wajahnya. Bibir Leng Sicheng masih berjarak beberapa sentimeter dari bibir Xu Zipei. Napas kedua orang menyatu dan bahkan Leng Sicheng pun bisa merasakan suhu di wajah Xu Zipei.
Leng Sicheng mencium aroma itu. Sarafnya seperti didorong keluar dari kabut. Ia langsung tersadar kembali dan mengerutkan kening. Begitu Leng Sicheng mengerutkan kening, ia langsung menghancurkan pemandangan baik itu. Sutradara segera berteriak, "Cut!"
Ciuman kedua kali, gagal lagi.
"Astaga...!"
Sekelompok penonton di sekitar merasa gugup lagi dan menyayangkan kesempatan yang terlewat lagi ini. Mengapa Leng Sicheng tidak mencium Xu Zipei? Jelas tadi jaraknya hanya kurang dari 1 cm?
"Tidak apa-apa, sesuaikan suasana hatimu lagi," kata Xu Zipei. Ia juga memiliki sikap seperti itu ketika menghadapi bintang pria lain sebelumnya. Bahkan, mereka lebih gugup daripada Leng Sicheng. Belum lagi, para aktor yang harus syuting film bergairah.
Setelah menyesuaikan suasana hati, mereka melanjutkan kembali proses syuting. Kali ini, Leng Sicheng bahkan semakin berlebih-lebihan. Wajahnya berhenti 5 cm di depan wajah Xu Zipei dan ia tidak bisa bergerak mendekat lagi.