Kisah Istri Bayaran

Sebuah Surat Pernikahan (5)



Sebuah Surat Pernikahan (5)

0Gu Qingqing merasa sedikit tertarik saat mendengar kata-kata Lin Zhouyi. Ia hanya tahu bahwa ada Xu Zipei dan tidak pernah mendengar jika ada bintang iklan laki-laki.     
0

"Tidak tahu, tapi bisa diperkirakan mungkin itu adalah bintang lain dari Huang Ting Entertainment," jawab Lin Zhouyi sambil tersenyum, "Aku malah agak penasaran ingin melihat... Orang macam apa yang akan dipilih Sepupu Leng untuk menjadi pasangan akting Xu Zipei? Seharusnya... Akan sangat menarik."     

Gu Qingqing tidak begitu peduli mengenai siapa bintang iklan laki-laki itu. Ia hanya peduli pada Xu Zipei... Tetapi, karena Leng Sicheng sudah mengatakan bahwa ia ingin meminta Gu Qingqing mempercayainya, sekarang ia bersedia memberi Leng Sicheng satu kesempatan lagi. Bahkan, Gu Qingqing lebih memberikan kesempatan kepada dirinya sendiri.     

Setelah Gu Qingqing tidak masuk kerja selama dua hari, pekerjaan menumpuk menjadi banyak. Setelah ia menyelesaikan pekerjaannya, ia membuka pintu kantor Lin Zhouyi dan masuk untuk melaporkan gambaran besar pekerjaan yang ia tangani kepada Lin Zhouyi untuk sementara waktu.     

Gu Qingqing kemudian bertanya dengan ragu-ragu, "Presiden Lin, bolehkah saya bertanya? Apakah Xu Yi memiliki cabang lain di Tiongkok? Atau, baru-baru ini perusahaan ada peluang lain untuk bekerja di luar negeri?"     

"Kamu ingin pindah?" tanya Lin Zhouyi yang langsung tercengang. Ia tidak mengira bahwa Gu Qingqing akan memiliki rencana seperti ini. Apakah ini berarti hubungan Gu Qingqing sudah hampir berakhir dengan Leng Sicheng?     

"Tidak, saya hanya bertanya saja. Saya memiliki satu teman yang ingin datang, tapi dia tidak sempat untuk datang ke Yancheng untuk sementara waktu, jadi..."     

Meskipun Gu Qingqing ingin melanjutkan hubungan pernikahan ini, ia harus meninggalkan sebuah jalan dan mencari cara untuk mengamankan dirinya sendiri dalam semua aspek. Selain itu, Gu Qingqing benar-benar sangat menyukai lingkungan kerja di Xu Yi yang santai dan kompetitif. Jika ia bisa lanjut bekerja di Xu Yi, meskipun hanya di salah cabang Xu Yi, itu juga lebih baik daripada tempat lain.     

Lin Zhouyi tersenyum dan menjawab, "Oh, kalau itu kita ada. Aku bisa melihat situasi saat itu, lalu merekomendasikan lowongan untuk temanmu."     

"Terima kasih, Presiden Lin."     

"Sama-sama."     

Sebelum Gu Qingqing meninggalkan kantornya, Lin Zhouyi masih memperhatikan wanita itu hingga pergi. Ia masih menggelengkan kepalanya dalam hati.     

Lin Zhouyi tahu bahwa Gu Qingqing takut menangani proyek syuting iklan Grup Leng karena takut akan ketahuan oleh Leng Sicheng dan mungkin akan dipaksa untuk berhenti dari pekerjaannya. Tetapi... Apakah Lin Zhouyi akan membiarkan Leng Sicheng mengurus syuting iklan ini dengan santai? Selain itu, ia semakin tidak rela membiarkan Gu Qingqing pergi dari sini. Bagaimana?     

Semakin lama Lin Zhouyi saling berkomunikasi dengan Gu Qingqing, ia semakin menyadari bahwa Gu Qingqing adalah orang yang masih lumayan menarik.     

Sementara itu, Gu Qingqing yang telah berjalan keluar jelas tidak mengetahui rencana Lin Zhouyi sama sekali.     

Gu Qingqing terus bekerja hingga hampir tiba jam pulang kerja. Namun, meja kerja yang di seberangnya masih kosong. Ia merasa aneh sehingga ia bertanya pada Zhang Yuxi, "Xu Zijin tidak datang bekerja? Apakah dia punya pekerjaan hari ini?"     

Zhang Yuxi mengerutkan bibirnya dan menjawab, "Bukan hari ini. Selama dua hari ini kamu sakit, dia juga 'sakit'. Dia adalah nona kedua keluarga Xu dan begitu datang, ia langsung menarik banyak pesanan untuk perusahaan. Karena itu, dia berjalan dengan arogan di perusahaan ini dan bahkan Presiden Lin juga tidak berani mengatakannya."     

Untungnya ada Gu Qingqing. Jika tidak, bukankah kelompok dua akan ditindas oleh Xu Zijin sampai mati?     

"Menurutku, dia juga hanya mengandalkan identitasnya sebagai nona kedua keluarga Xu. Jika tidak, Xu Zijin itu, dia..."     

Saat Zhang Yuxi sedang berbicara, tiba-tiba terdengar suara dingin. Zhang Yuxi sontak terkejut dan segera berdiri sambil berkaya, "Tidak! Saya sedang mengatakan bahwa Pemimpin Xu tidak terlihat selama beberapa hari ini. Saya takut kesehatan Anda sedang tidak baik!"     

Setelah Zhang Yuxi menyelinap pergi, Xu Zijin segera menajamkan pandangannya ke arah Gu Qingqing dan menuduh, "Hm... Aku sudah tahu kamu orangnya. Berpura-pura murni di depan, tapi bergosip tentang orang lain di belakang!"     

Gu Qingqing mengabaikan Xu Zijin, membereskan barangnya, dan bersiap untuk pergi. Namun, Xu Zijin tiba-tiba menghentikannya sambil tersenyum dengan bangga.     

"Bukannya kamu ingin pergi makan bersama denganku dan kakakku malam ini? Aku akan membuatmu melihat siapa yang sebenarnya Kakak Sicheng sukai!" kata Xu Zijin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.