Kisah Istri Bayaran

Mari Kita Bercerai (20)



Mari Kita Bercerai (20)

Gu Qingqing segera bangun dan melihat ke samping. Tempat tidur yang di sebelahnya dalam kondisi rapi dan Leng Sicheng sudah tidak ada. Gu Qingqing memeluk selimut dan terdiam membeku selama beberapa detik. Namun, di luar masih terus terdengar suara ketukan pintu. Saraf Gu Qingqing yang kacau baru akhirnya kembali normal.     

Gu Qingqing tidak sempat mengenakan sandal dan langsung turun dari tempat tidur. Begitu ia membuka pintu, ia melihat bahwa orang yang mengetuk pintu itu adalah Zhang Yuxi yang telah mengganti pakaian dan selesai megemas barang dengan lengkap.     

Zhang Yuxi terkejut melihat penampilan Gu Qingqing yang berantakan, "Mengapa kamu masih belum bangun? Sekarang sudah pukul 4:15."     

"Aku akan segera bersih-bersih!" jawab Gu Qingqing.     

Gu Qingqing segera melesat ke kamar mandi dengan kecepatan cahaya. Untungnya ia sudah mengemasi barang-barangnya semalam. Setelah ia mandi dan mengganti pakaian, ia sudah bisa keluar.     

Ketika mereka keluar, langit masih belum terang. Meskipun lampu jalanan menyala, ada orang yang datang dan pergi di jalan. Tampaknya suasana tidak sepi dan sunyi sama sekali.     

Sepanjang jalan menuju ke pantai, Gu Qingqing baru mendapati bahwa Leng Sicheng dan Xu Zipei telah lama tiba. Xu Zipei sedang dirias, sementara Leng Sicheng sedang berbaring di kursi sambil meminum kopi panas dengan santai.     

Saat Leng Sicheng melihat Gu Qingqing datang, ia juga tidak terlalu memperhatikannya. Ia hanya meliriknya dengan acuh tak acuh, kemudian menundukkan kepalanya seperti tidak tertarik. Ia lanjut meminum kopi sambil membuka naskah dengan santai.     

Gu Qingqing juga tidak bisa berbicara dengan Leng Sicheng karena ia sendiri harus segera pergi ke tempat kerja Xu Yi. Lin Zhouyi telah lama tiba di sana dan saat ini ia sedang mengarahkan setiap departemen ke posisi masing-masing.     

Lin Zhouyi tidak mengatakan apa-apa saat melihat Gu Qingqing dan Zhang Yuxi datang sedikit terlambat. Ia hanya tersenyum, kemudian kembali bekerja lagi. Gu Qingqing juga tidak banyak berbicara dan segera mulai bekerja dengan Zhang Yuxi.     

Begitu Xu Zipei selesai dirias, semua departemen juga telah siap. Leng Sicheng meletakkan naskahnya di samping. Kamera mulai menyala dan sutradara juga menatap monitor dari belakang, "Perhatian semua departemen! Siap! Satu, dua, tiga! Action!"     

Adegan ini adalah pertemuan pertama antara protagonis laki-laki dan wanita serta adegan ciuman yang diakibatkan oleh kecelakaan... Seperti Gu Qingqing dan Leng Sicheng pada saat itu. Gu Qingqing menulis iklan ini untuk menumpahkan pemikirannya yang kesepian. Bertemu karena kecelakaan, lalu membangkitkan percikan api karena tabrakan terus menerus.     

Hanya saja, Gu Qingqing tidak menyangka bahwa protagonis yang akan dipilih adalah Leng Sicheng dan Xu Zipei yang berciuman.     

Leng Sicheng yang direkam mengenakan setelan kasual putih. Ia terlihat tinggi dan tampan. Terpampang ekspresi dingin dan arogan di alisnya. Dilihat dari sekitar, ia terlihat sangat keren dan tampan.     

Sementara itu, Xu Zipei mengenakan gaun linen yang mirip dengan gaya Bohemian. Ia terlihat elegan dan cantik. Saat mereka berdua berdiri bersama, mereka benar-benar tampak seperti sepasang pria tampan dan wanita cantik. Bahkan jika mereka sedang tidak dalam proses syuting film dan secara acak memotret sebuah foto, pasti foto itu tampak seperti memiliki efek pemotretan majalah.     

Karena waktu pengambilan gambar adegan ciuman ini kebetulan pada saat matahari terbit, adegan pertemuan bisa ditunda dan mereka melaksanakan proses syuting adegan ciuman terlebih dahulu.     

Jika kedua orang yang sedang syuting tidak akrab dengan satu sama lain dan begitu bertemu harus langsung berciuman, mungkin akan agak repot. Tetapi, Leng Sicheng dan Xu Zipei sudah begitu akrab.     

Keduanya bukan hanya terlibat skandal yang tersebar dengan panas pada saat ini, tetapi juga pernah bertunangan di masa lalu. Semasa sekolah menengah atas dan kuliah, mereka juga adalah pasangan yang sangat terkenal. Melakukan syuting adegan ciuman harusnya tidak sulit, kan?     

Gu Qingqing bersembunyi di belakang monitor. Saat ia menyaksikan kedua orang yang perlahan-lahan mendekat, jantungnya sedikit menyusut. Apalagi, saat ia melihat Leng Sicheng menyipitkan matanya dengan penuh kasih sayang. Ketika Leng Sicheng sedang menatap Xu Zipei, mungkin karena kurang tidur, penglihatan Gu Qingqing menjadi kabur dan ia hampir tidak bisa melihat situasi di monitor dengan jelas.     

Kedua orang yang direkam kamera semakin mendekat. Leng Sicheng mengambil selangkah ke depan, bahkan meletakkan tangannya di pundak Xu Zipei. Xu Zipei perlahan-lahan menutup matanya. Kepala Leng Sicheng sedikit menunduk, lalu ia memiringkan kepalanya. Pada saat mereka akan berciuman...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.