Kisah Istri Bayaran

Kekasih (6)



Kekasih (6)

0Gu Qingqing tidak berpikir bahwa Leng Sicheng akan tiba-tiba masuk. Ia begitu ketakutan hingga tidak memegang ponselnya dengan baik dan menjatuhkannya dari tangannya ke tepi tempat tidur. Kemudian, ponsel itu jatuh lagi ke lantai dan masih terpental sekali hingga kebetulan mendarat di samping kaki Leng Sicheng.     
0

Gu Qingqing memperhatikan Leng Sicheng yang membungkuk dan mengulurkan tangannya, bersiap untuk memungut ponsel itu. Tanpa berpikir, Gu Qingqing langsung mencegahnya, "Jangan!"     

Saat Gu Qingqing baru saja selesai mengucapkan satu kata itu, Leng Sicheng telah mengambil ponsel itu dan melihat layar ponsel yang gelap sambil sedikit mengernyit, "Ponselmu ini model berapa tahun yang lalu? Ini juga masih produk Tiongkok. Gantilah dengan yang baru."     

"Jangan!" Gu Qingqing segera meraih ponselnya kembali, kemudian menekan tombol daya ponsel itu untuk mematikannya.     

Mungkin tombol daya ponsel itu tertekan ketika terjatuh tadi, jadi agak malfungsi dan tidak merespons. Tetapi, karena ponselnya mati juga, Leng Sicheng tidak memergoki bahwa Gu Qingqing sedang menelepon Lin Zhouyi dan menemukan perihal dirinya yang diam-diam pergi bekerja di luar.     

Leng Sicheng segera berkata, "Kamu lihat sendiri. Bagaimana kualitas ponsel seperti ini?"     

"Aku suka ponsel produk Tiongkok. Merek ponsel ini lumayan bagus, jadi harus mendukung produk Tiongkok," jawab Gu Qingqing. Mungkin karena masalah semalam, ia tidak bersedia menuruti maksud Leng Sicheng.     

Apa masalahnya dengan produk-produk Tiongkok? Mungkin tidak sebagus yang diimpor, tapi produk-produk mereka selalu berkembang dan mengejar selama bertahun-tahun. Seperti seorang gadis malang yang sedikit demi sedikit mengejar langkah kaki seorang dewi, seperti dirinya.     

Leng Sicheng melirik Gu Qingqing dan juga tidak banyak berbicara. Ia hanya menundukkan kepala dan menghidupkan laptopnya, berpura-pura memeriksa sesuatu, kemudian tiba-tiba bertanya pada Gu Qingqing, "Kamu menyukai merek ponsel ini?"     

Tak berhenti di sana, Leng Sicheng terus berbicara, "Oh, ada ponsel andalan baru di sini, tampaknya lumayan. Ada banyak ulasan dan komentar bagus juga. Ada banyak direktur di sekitarku yang juga menggunakannya. Aku akan pesan model ini! Eh, baru-baru ini sedang ada promo beli 1 gratis 1. Bagaimanapun, beli satu juga sudah beli. Keduanya juga gratis, jadi langsung ambil 2 saja. Warna apa yang kamu suka?"     

Gu Qingqing refleks menjawabnya secara tidak sadar, "Warna putih."     

Leng Sicheng mengangguk, "Warna putih bagus. Aku suka warna hitam. Kebetulan sepasang juga. Kalau begitu, aku akan memesannya."     

Setelah Gu Qingqing mendengar penjelasan panjang lebar tadi, baru ia menyadari sesuatu, Apakah Leng Sicheng juga menginginkan model ponsel yang sama?     

"Sebentar…"     

Ding! Dong!     

Sebelum Gu Qingqing menyelesaikan kata-katanya, telah terdengar suara notifikasi dari arah Leng Sicheng di sana. Suara itu... adalah notifikasi bahwa pembayaran online berhasil.     

Leng Sicheng menyimpan ponselnya ke dalam saku dengan tenang. Ia juga memesan dengan layanan ekspres tadi. Tidak sampai dua jam, kedua ponsel pasangan berwarna hitam dan putih telah dikirimkan hingga sampai ke tangan Leng Sicheng. Selain itu, masih diberikan dua gantungan kunci berwarna merah dan biru dengan cetakan logo situs belanja.     

Leng Sicheng tidak menyukai gantungan kunci itu dan mengambilnya dengan dua jari, "Apa-apaan ini? Buang!"     

Kurir menjelaskan, "Ini gantungan kunci dari situs kami yang dikirim untuk pasangan."     

"Gantungan untuk pasangan?" ulang Leng Sicheng. Ketika ia mendengar kata-kata 'pasangan', melintas sebuah cahaya di matanya. Jari-jarinya yang hendak membuang gantungan kunci itu segera ditarik kembali, kemudian ia berkata dengan acuh tak acuh, "Jika sudah dikirimkan, membuangnya juga tidak baik. Sambil dipakai saja."     

Ketika mengatakan itu, Leng Sicheng masih duduk dengan serius dan mengganti gantungan kuncinya yang sebelumnya dengan gantungan kunci biru itu. Setelah menggantinya, ia masih mengangguk dan melirik Gu Qingqing, "Mengapa kamu tidak menggantinya?"     

"Aku..." Gu Qingqing bingung. Mengapa ia harus mengganti gantungan kuncinya dengan yang baru? Lagi pula, gantungan kunci yang lama itu masih lumayan bagus untuk digunakan.     

"Mengapa kamu begitu malas? Lupakan saja. Biarkan aku yang melakukannya."     

Leng Sicheng mengerutkan kening dengan tidak senang. Ia meraih gantungan kunci itu dari tangan Gu Qingqing. Tanpa menunggu Gu Qingqing berbicara, ia langsung melepaskan sepotong demi sepotong gantungan kuncinya dan menggantinya dengan gantungan kunci baru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.