Kisah Istri Bayaran

Mari Kita Bercerai (9)



Mari Kita Bercerai (9)

0Leng Sicheng tidak pernah berani menyatakan cinta pada Gu Qinqqing, apalagi di hadapan penonton televisi nasional.     
0

Hal ini dikarenakan Leng Sicheng pernah menyatakan cintanya sebelumnya dan mengatakan 'Aku mencintaimu', tetapi Gu Qingqing tidak menerimanya dengan senyuman. Bahkan, Gu Qingqing bukan menolaknya dengan masuk akal, melainkan menertawakannya dengan kejam. Belum lagi, tidak lama setelah Leng Sicheng menyatakan cintanya, Gu Qingqing malah menerima Nie Zhining sebagai pacarnya.     

Masalahnya, Leng Sicheng benar-benar tidak bisa menunggunya sekarang. Di satu sisi, ia menyesali sikapnya terhadap Gu Qingqing di masa lalu. Di sisi lain, ada terlalu banyak pria yang memperhatikan Gu Qingqing di sekelilingnya. Leng Sicheng benar-benar takut ia akan kehilangan Gu Qingqing jika tidak hati-hati.     

Gu Qingqing benar-benar mengajukan perceraian pada Leng Sicheng karena sebuah pekerjaan. Seberapa kurangnya kepercayaan di antara mereka sebagai suami dan istri? Jika dibilang itu seperti berjalan di lapisan es yang tipis juga tidak berlebihan, kan?     

Dengan duduk pesawat kembali… Maksud Leng Sicheng adalah dia duduk di pesawat dan kembali itu untuk melihatku, atau untuk... Xu Zipei?     

Hingga hari ini, Gu Qingqing secara samar-samar merasa bahwa Leng Sicheng memang sudah tidak bersikap tidak acuh dan tidak peduli padanya sama sekali seperti di masa lalu. Leng Sicheng akan peduli pada pikirannya dan peduli pada kesehatannya.      

Bahkan, karena minum terlalu banyak obat pencegah kehamilan akan menyakiti kesehatan Gu Qingqing, Leng Sicheng juga mempersiapkan kondom untuk menghabiskan malam bersamanya.     

Leng Sicheng memang menunjukkan perubahan besar terhadap Gu Qingqing, tetapi Gu Qingqing merasa bahwa masih ada tempat untuk Xu Zipei di hatinya.     

Leng Sicheng baru saja ingin berbicara, tetapi ponselnya tiba-tiba berdering. Gu Qingqing berdiri di sisi Leng Sicheng dan melihatnya mengeluarkan ponsel. Kali ini, nama kontak yang tertera di layar ponsel bukan lagi Sekretaris Cheng, melainkan seseorang yang lebih menyebalkan daripada Sekretaris Cheng.     

Rasanya lebih menyiksa daripada disengat lampu 100.000 volt karena nama ini adalah Xu Zipei. Leng Sicheng sedikit mengernyit dan mengerutkan bibirnya. Meskipun ponsel itu berdering untuk waktu yang lama di tangannya, ia juga tidak menjawabnya.     

Panggilan langsung terputus setelah ponsel berdering untuk beberapa saat. Namun, sebelum Leng Sicheng dan Gu Qingqing mengambil napas dengan baik, Xu Zipei menelepon lagi dari sana.     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing lagi. Wajahnya sedikit tertunduk dan beberapa helai rambutnya perlahan terjatuh. Bulu matanya yang panjang dan melengkung menutupi matanya sehingga Leng Sicheng tidak bisa melihat pikiran dan emosi di matanya.     

Ponsel Leng Sicheng masih terus berdering, namun ia tetap tidak menjawab. Gu Qingqing juga tidak bergerak. Setelah waktu yang lama, Gu Qingqing bertanya, "Tidak menjawab telepon?"     

Leng Sicheng sekarang baru mengangguk dan menjawab telepon, "Halo."     

Suara latar belakang di sana agak berisik. Didengar dari suaranya, Xu Zipei jelas berada di toilet di samping ruang perjamuan.     

Xu Zipei bersembunyi dan menelepon Leng Sicheng, "Sicheng, sebenarnya apa yang terjadi? Aku sudah berusaha untuk mengendalikan situasi sebentar, tapi sudah hampir tidak bisa menahan ruang perjamuan lagi."     

Leng Sicheng mendengarnya dengan tenang di sini. Setelah Xu Zipei menyelesaikan kata-katanya, ia baru berkata, "Qingqing ada di sini."     

Begitu Leng Sicheng mengucapkan kata-kata itu, Xu Zipei yang berada di ujung panggilan dan Gu Qingqing yang berada di depannya tercengang di saat yang bersamaan. Leng Sicheng menundukkan kepala dan langsung melihat Gu Qingqing yang mengangkat kepalanya dan memandangnya dengan tatapan mata terkejut.     

Setelah beberapa saat, Xu Zipei berhenti sejenak, kemudian berkata dengan suara tenang, "Tapi, ruang perjamuan begitu kacau. Jika hanya dengan kemampuanku dan manajemen Grup Leng lainnya, itu tidak cukup untuk mengendalikan situasi."     

"Aku telah melakukan bagian pekerjaanku. Jika masalahnya terus berlanjut dan mengacaukan iklan kali ini, aku hanya bisa meminta perusahaan pialang untuk mengajukan klaim kompensasi," tambah Xu Zipei.     

Setelah Leng Sicheng mendengar itu, ia hanya mengangguk dan berkata, "Hm, aku tahu."     

Kemudian, Leng Sicheng menutup teleponnya begitu saja. Mata Leng Sicheng menatap kosong ke arah Gu Qingqing dan ia berkata, "Kamu memakai pakaian terlalu sedikit. Aku akan mengirimmu kembali ke kamar dulu."     

Gu Qingqing jelas terkejut. Bahkan ia sendiri tahu bahwa iklan kali ini begitu penting bagi Grup Leng, tetapi Leng Sicheng masih tetap bersikap begitu tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.