Kisah Istri Bayaran

Kesedihan dan Kegembiraan (5)



Kesedihan dan Kegembiraan (5)

0Meskipun Leng Sicheng pergi, ia memberitahu guru dengan sangat pintar agar guru tidak melaporkan bahwa Gu Qingqing melewati jalan kecil dan nilainya tidak dibatalkan. Tetapi, nilainya benar-benar tetap dibatalkan bagaimanapun juga.     
0

Begitu berita ini tersebar, Xu Zijin berkata dengan wajah mengejek, "Pergi malas-malasan, kan? Aku sudah tahu Gu Qingqing pasti akan menyerah."     

"Dia tidak bisa berlari lagi. Lagi pula, bukan dia sendiri yang mendaftarkan diri!" Nie Zhining yang membawa Gu Qingqing kembali dengan sepeda sudah bisa mendengar ejekan Xu Zijin dari kejauhan.     

Xu Zijin selalu membicarakan tentang setiap jenis keburukan Gu Qingqing di depan Nie Zhining. Karenanya, Nie Zhining awalnya juga tidak memiliki kesan yang baik terhadap Gu Qingqing. Tetapi, keduanya menjadi teman sekelas untuk waktu yang lama.     

Setelah sering berkomunikasi dengan satu sama lain, Nie Zhining menyadari bahwa Gu Qingqing tidak begitu licik dan berniat jahat dengan berpura-pura polos seperti yang dikatakan Xu Zijin. Sebaliknya, Nie Zhining memiliki kesan yang baik terhadap Gu Qingqing.     

Ketika Xu Zijin melihat Nie Zhining membawa Gu Qingqing kembali dengan sepeda, hatinya langsung dipenuhi amarah hingga rasanya hampir mengeluarkan api. Ia segera menghampiri mereka dan menarik Gu Qingqing turun dari kursi belakang sepeda.     

"Bagus sekali tingkahmu! Kamu bahkan berani duduk di belakang Zhining!" hardik Xu Zijin. Dia sendiri tidak pernah duduk di kursi belakang sepeda Nie Zhining.     

"Kamu tidak lihat? Kakinya terluka!" tegur Nie Zhining.     

Nie Zhining masih ingin membantu Gu Qingqing, tetapi Gu Qingqing segera turun dari kursi belakangnya dan melangkah menjauh, "Terima kasih banyak untuk hari ini. Maaf merepotkanmu karena mengantarku kembali."     

Jika bukan karena jarak rumah sakit kampus yang jauh dari daerah pemukiman siswa, Gu Qingqing harus terus melompat dan berjalan pincang hingga lebih dari 15 menit. Ia juga tidak akan membiarkan Nie Zhining mengantarnya kembali jika ia bisa kembali sendiri.     

Nie Zhining mengerutkan kening dan bertanya, "Apakah kakimu baik-baik saja? Kelihatannya bengkaknya begitu parah. Jika nanti kamu kesulitan untuk berangkat ke kampus, apakah kamu ingin aku mengantarmu?"     

Gu Qingqing terkejut dan sontak menolak, "Tidak perlu! Tidak perlu!"     

Baru hari ini Gu Qingqing menerima tumpangan dari Nie Zhining, tapi ia sudah dimarahi hingga seperti ini. Jika ia membiarkan Nie Zhining mengantar-jemput dirinya ke kampus, bisa-bisa ia akan dirobek hidup-hidup oleh Xu Zijin.     

Benar saja, Xu Zijin menjadi sangat marah dan langsung memaki, "Bagus sekali kamu, Gu Qingqing! Kamu bahkan berani diam-diam merayu Zhining! Aku akan membuatmu menyesal!"     

Fakta membuktikannya. Hari belum beranjak malam, tapi sudah ada orang yang menelepon Gu Qingqing di hari yang sama. Orang itu adalah Wu Aimei.     

"Qingqing, apa yang terjadi? Aku dengar kamu mencuri pacar None Zijin? Sekarang dia kembali dan membuat ribut di rumah keluarga Xu. Dia juga mengatakan bahwa dia ingin memecatku! Qingqing, meskipun Ibu membiarkanmu mencari dan menikahi orang kaya, bukan berarti Ibu membiarkanmu untuk menjadi orang ketiga!"     

"Siapa yang bilang aku menjadi orang ketiga? Aku dan Nie Zhining tidak memiliki hubungan seperti itu sama sekali," bantah Gu Qingqing.     

Gu Qingqing sungguh kehilangan kata-kata. Xu Zijin dan Nie Zhining masih belum memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih. Tetapi, Xu Zijin langsung mengatakan bahwa Gu Qingqing menjadi 'orang ketiga' di antara mereka. Lagi pula, bukankah Gu Qingqing sama sekali tidak menganggap Nie Zhining sebagai pacar?     

Ibunya, Wu Aimei, yang berada di sana juga sama. Jika bukan karena masalah pekerjaan dan uang, ia juga tidak akan secara khusus menelepon Gu Qingqing seperti ini, bukan?     

Sayangnya, masalah ini masih belum selesai.     

Xu Zijin dan Gu Qingqing sama-sama bergabung dengan himpunan mahasiswa. Tujuan Xu Zijin adalah ingin menambah kualifikasinya masa depan. Sedangkan, Gu Qingqing mendengar bahwa Leng Sicheng juga akan bekerja di himpunan mahasiswa sehingga ia ingin bisa bertemu dengannya sesekali.     

Himpunan mahasiswa hendak mengadakan malam prom Natal. Karena Xu Zijin adalah wakil kepala departemen propaganda, Gu Qingqing merasa kesulitan saat menjadi anggota timnya. Secara alami, semua pekerjaan di bawah tangan Xu Zijin dialihkan kepada Gu Qingqing.     

"Selesaikan pekerjaannya dengan baik. Jika kamu tidak melakukannya dengan baik, kamu akan mati ketika kamu kembali!" kata Xu Zijin pada Gu Qingqing sebelum berjalan keluar dengan arogan.     

Gu Qingqing hanya bisa bekerja keras sendirian. Saat ia sedang bekerja, ia selalu mendengar orang membahas, "Apakah Iblis Besar akan kembali hari ini?"     

"Siapa yang tahu? Iblis Besar sangat sibuk."     

"Tetapi dia tinggi, tampan, dan juga kaya. Dia juga memulai bisnisnya sendiri. Siapapun yang bisa menjadi pacarnya akan beruntung!"     

Gu Qingqing sedikit mengernyit, Siapa Iblis Besar itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.