Kisah Istri Bayaran

Komunikasi antara Seorang Pria dan Wanita (5)



Komunikasi antara Seorang Pria dan Wanita (5)

0Leng Sicheng menoleh dengan dingin dan melirik Sekretaris Cheng. Ia bahkan tidak repot-repot untuk menjawabnya.     
0

Leng Sicheng bersandar dengan lesu pada kursi putar di belakangnya, meletakkan satu tangan di atas meja, dan sedikit mengangkat dagunya sambil berkata, "Kalau begitu, Xu Zipei terpilih menjadi bintang iklan kali ini. Bagi yang keberatan, silakan angkat tangan."     

Suasana menjadi hening tanpa suara. Jari ramping Leng Sicheng mengetuk meja dengan lembut dan ia berkata lagi, "Kalau begitu, telah dipastikan kita akan memilih Xu Zipei. Hubungi agennya dan mulai atur pekerjaannya."     

Kebetulan saat ini asisten sopir Xu Zipei mengalami kecelakaan mobil. Jika mereka melaksanakan pekerjaan dengan baik, hal ini akan menjadi situasi yang menguntungkan untuk kedua pihak.     

Leng Sicheng mengangguk dan melihat ke sekeliling, "Apakah masih ada pertanyaan?"     

Para direktur saling memandang satu sama lain dan menggelengkan kepala. Salah satu direktur yang mengerti masih menyanjung dan berkata, "Kami selalu yakin dengan visi Presiden Leng."     

Leng Sicheng menarik kembali pandangannya dengan puas, lalu berkata dengan dingin, "Bukankah kita perlu melihat proposal perencanaan? Bawa ke sini dan mari kita lihat."     

Sekretaris Cheng sekarang baru menghela napas lega. Untungnya Sekretaris Cheng pintar dan telah mencetak banyak proposal perencanaan untuk diberikan satu persatu kepada setiap direktur. Saat Sekretaris Cheng membagikan proposal hingga di depan Leng Sicheng, ia malah melipat kakinya dan bersandar ke belakang dengan nyaman.     

Leng Sicheng meletakkan satu tangan di sandaran lengan kursi, sedikit mengangkat jari-jarinya yang terletak di atas meja, dan berkata, "Buatkan aku secangkir kopi. Aku mau yang Mandailing. Tanpa gula dan hanya ditambah sesendok susu. Kopinya mau 80% panas, 70% panas, dan aromanya telah hilang."     

Setelah Leng Sicheng menyelesaikan kata-kata itu, ia mengayunkan tangannya dengan jijik, "Pergilah."     

Sekretaris Cheng hanya bisa mundur dan membuat kopi sesuai permintaan Leng Sicheng, kemudian menyajikannya dengan hati-hati. Leng Sicheng masih duduk di kursi putar sambil menyandarkan kepala di sandaran kursi. Saat ia mencium aroma kopi, ia juga tidak meminumnya. Ia hanya membuka matanya dan bertanya, "Apakah kalian sudah selesai melihat kedua proposal perencanaanya? Bagaimana perasaan kalian?"     

Seorang direktur yang bermarga Jiang menjawab, "Keduanya memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Yang satunya megah, sedangkan satunya lagi segar dan tenang. Jika memilih proposal rencana yang sesuai dengan citra Grup Leng kita, menurut saya yang lebih besar akan lebih tepat. Hanya saja, proposal yang idenya lebih besar ini membutuhkan biaya dua kali lipat lebih tinggi dari proposal rencana yang kedua. Tapi, jika ingin mendapatkan hasil yang baik, sedikit lebih mahal juga bisa diterima."     

Setelah Direktur Jiang menyelesaikan kata-katanya, ada beberapa orang yang juga setuju dengan opininya. Leng Sicheng mengangkat alisnya dan melihat, lalu berkata, "Oh, tampaknya Direktur Jiang, Direktur Yu, Direktur Zhang mendukung proposal rencana pertama. Kalau begitu, saya harus melihatnya!"     

———     

Di saat yang sama, pertemuan juga diadakan di ruang rapat Xu Yi.     

"Kakak Sicheng pasti akan memilih proposal rencanaku!" kata Xu Zijin dengan ekspresi yakin. Ia pergi belajar di luar negeri selama tiga tahun dan meskipun selama itu ia juga bermain-main, setidaknya ia juga telah melihat pasaran.     

Amerika Serikat merupakan negara yang ramai dan makmur. Meskipun perusahaan periklanan mendapat kemenangan dengan kreativitas, semua pemotretan mengambil gambar yang indah dan cantik. Meskipun Xu Zijin tidak belajar kreativitas selama tiga tahun, ia belajar banyak tentang kemewahan.     

"Kakak Sicheng dan aku tumbuh bersama sejak kecil. Aku tahu kepribadiannya dengan sangat jelas. Hanya proposal perencanaanmu yang buruk. Dari ide hingga syuting dan hingga anggaran, semuanya itu sangat pelit. Bagaimana bisa cocok dengan status Grup Leng? Dan juga dengan Kakak Zipei yang berstatus Ratu Film Cannes?"     

Gu Qingqing menghadapi penghinaan Xu Zijin tanpa mengatakan sepatah katapun. Tetapi, Zhang Yuxi yang duduk di sebelahnya berkata, "Sekarang dia arogan seperti ini. Bagaimana dia akan menampar reputasinya sendiri jika dia kalah?"     

Shen Yating yang berada di seberang mendengar kata-kata Zhang Yuxi dan segera membalas, "Apa yang kamu katakan?!"     

Saat mereka sedang berbicara, Lin Zhouyi mendapat panggilan telepon internal, "Presiden Lin, ada panggilan telepon."     

Setelah Lin Zhouyi mendengarkannya, ia sedikit tersenyum, "Semuanya, ada kabar dari Grup Leng."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.