Kisah Istri Bayaran

Maaf, Aku Mencintaimu (2)



Maaf, Aku Mencintaimu (2)

0Leng Sicheng berbaring di sofa dan berbaring ke sisi dengan sebuah selimut wol yang menutupi pinggangnya. Leng Sicheng tampaknya baru selesai mandi dan mengganti piyama, bahkan rambutnya masih sedikit basah. Jelas Leng Sicheng belum mengeringkan rambut dengan baik dan langsung berbaring untuk beristirahat. Namun, meskipun ia sudah mandi, bau alkohol yang menyebar di sekitar tubuhnya, masih sangat tebal.     
0

Apa maksud Leng Sicheng? Dia ingin menungguku kembali dan mulai menegurku? pikir Gu Qingqing.     

Mungkin ada sedikit pergerakan ketika Gu Qingqing kembali sehingga Leng Sicheng yang berbaring di sofa perlahan-lahan membuka matanya. Awalnya, mata Leng Sicheng masih mengantuk dan tampaknya ia juga terlihat sedikit linglung setelah minum terlalu banyak anggur. Kemudian, perlahan-lahan matanya menjadi fokus dan akhirnya ia baru bisa menatap Gu Qingqing balik.     

Leng Sicheng menatap Gu Qingqing dengan tatapan kosong. Jika itu pada masa lalu, Gu Qingqing mungkin akan bertanya padanya dengan baik hati, "Kamu telah kembali?"     

Tetapi, hari ini tidak seperti itu. Mungkin karena Gu Qingqing telah dibuat marah oleh Xu Zijin dan Shen Yating, dan ia juga merasa Leng Sicheng akan bertengkar dengannya, Gu Qingqing merasa keadaan akan menuju ke arah yang lebih buruk dan ia tidak ingin terus menjadi rendah diri lagi.     

Gu Qingqing berdiri di dekat pintu, sementara Leng Sicheng berbaring di sofa. Mereka berdua saling memandang satu sama lain dan tidak ada yang berbicara untuk waktu yang lama.     

Setelah beberapa saat, malah pembantu yang berlari keluar dan bertanya, "Nyonya, Anda telah kembali?"     

Gu Qingqing menarik kembali pandangannya, melirik pembantu dengan dingin, dan mengangguk. "Hm," jawabnya dengan singkat. Kemudian, ia menyerahkan kantong pakaian kepada pembantu itu dan berkata, "Tolong cuci ini untukku."     

Pembantu itu mengangguk. Baru di saat inilah Leng Sicheng memperhatikan tubuh Gu Qingqing. Ia mengenakan gaun hijau yang segar dan lembut yang menunjukkan kulit putihnya serta ikat pinggang yang menunjukkan pinggangnya yang ramping.     

"Pergi berbelanja?"     

Gu Qingqing terkejut. Apakah Xu Zijin tidak memberitahu Leng Sicheng bahwa aku berada di Xu Yi? Leng Sicheng masih belum tahu bahwa aku pergi bekerja? pikirnya. Ngomong-ngomong, karena Shen Yating membuat setelan jas kerjanya kotor, Gu Qingqing kini mengenakan gaun kasual. Penampilannya memang tidak terlihat seperti pergi bekerja, tetapi lebih seperti pergi berbelanja.     

Awalnya Gu Qingqing telah bersiap dengan momentum tinggi untuk kembali dan bertengkar dengan Leng Sicheng. Ia tidak menyangka bahwa satu kalimat Leng Sicheng ini langsung meredakan seluruh kemarahannya dalam sekejap. Gu Qingqing mengangguk, lalu berkata, "Aku akan berganti pakaian rumah."     

Leng Sicheng tidak berbicara. Ia hanya melihat Gu Qingqing berbalik dan naik ke lantai atas dengan tenang. Begitu Gu Qingqing berjalan melewati tikungan, Leng Sicheng tiba-tiba mengangkat selimut dan tubuh rampingnya bangkit untuk duduk. Ia sedikit mengernyit.     

Gu Qingqing hari ini agak aneh. Biasanya Gu Qingqing masih akan bersikap sopan setiap melihat Leng Sicheng. Tetapi, mata Gu Qingqing tadi tampaknya menunjukkan gejolak amarah dan cahaya tajam. Tampaknya wanita itu sedang tidak senang.     

Apa yang terjadi? Leng Sicheng bertanya-tanya.     

Leng Sicheng mengenakan sandal, berjalan ke lantai atas, dan memasuki kamar tidur. Ia mendengar suara air di kamar mandi. Sangat jelas, Gu Qingqing berganti pakaian sekalian mandi.     

Leng Sicheng melirik kamar mandi yang tertutup rapat, lalu berjalan ke samping tempat tidur dan membuka laci meja di sebelah tempat tidur. Di sini, masih ada botol yang berisi obat pencegah kehamilan. Tangan Leng Sicheng memegang botol itu dan terus memegangnya semakin erat sampai hampir memecahkan botol itu.     

Setelah beberapa saat, suara air berhenti di kamar mandi. Leng Sicheng kembali meletakkan botol obat itu di dalam laci meja dan segera menutupnya, kemudian bersandar ke samping tempat tidur. Ia mengeluarkan ponsel dan berpura-pura sedang melihat layar. Tidak lama kemudian, pintu geser kamar mandi terbuka.     

Gu Qingqing telah berganti pakaian dan mengenakan piyama. Kulitnya masih memerah setelah mandi dan ia sedang menyeka rambut. Ia terkejut melihat ada Leng Sicheng di sana, tetapi ia segera kembali tenang. Gu Qingqing menundukkan kepala dan menyeka rambutnya hingga kering. Segera setelah itu, ia berjalan ke meja rias dan memakai produk perawatan kulit di wajahnya. Saat ia melihat ke cermin, Leng Sicheng sedang berjalan selangkah demi selangkah ke arahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.