Kisah Istri Bayaran

Maaf, Aku Mencintaimu (9)



Maaf, Aku Mencintaimu (9)

0Mungkin karena Gu Qingqing sudah berkali-kali diperlakukan dengan dingin oleh Leng Sicheng sebelumnya, ia juga tidak berpikir terlalu jauh dan hanya membantu pria itu menyeka punggung dengan hati-hati. Ketika Gu Qingqing hendak bertanya apakah Leng Sicheng ingin ia melanjutkan di bagian depan, ia hanya melihat Leng Sicheng langsung berjalan keluar dari bak mandi dan segera mandi di bawah pancuran air.     
0

Setelah Leng Sicheng membersihkan busa di tubuhnya, ia cepat-cepat bergegas keluar dari kamar mandi, seakan tidak ingin tinggal lebih lama bersama Gu Qingqing. Setelah beberapa saat, Gu Qingqing mendengar suara Leng Sicheng yang sedang mengenakan pakaian di luar, kemudian menutup pintunya dengan keras.     

Gu Qingqing melihat Leng Sicheng berbalik dan pergi. Meskipun hatinya merasa sedikit tidak nyaman, ketidaknyamanan ini juga telah perlahan-lahan menjadi mati rasa selama tiga tahun pernikahan mereka. Setelah tidak ada Leng Sicheng di sini, Gu Qingqing malahan merasa lebih nyaman dan akhirnya bisa menikmati air bak mandi sendiri.     

Setelah Gu Qingqing selesai mandi, ia beres-beres sebentar dan pergi ke ruang makan. Pembantu juga telah menyediakan satu meja penuh makanan. Tepat ketika Gu Qingqing bingung dan memikirkan bagaimana caranya memanggil Leng Sicheng turun untuk makan, ia mendengar suara langkah kaki dan menoleh.     

Leng Sicheng telah muncul di tangga. Pria itu melirik Gu Qingqing dengan dingin dengan ekspresi yang sangat tenang. Tidak ada niat sedikitpun untuk mendekatinya.     

Mereka telah menikah selama tiga tahun dan tidak pernah tinggal bersama. Tepat ketika Xu Zipei kembali ke Tiongkok, Leng Sicheng segera pindah kembali. Bahkan, jika tidak memikirkan tentang hal Xu Zipei, tinggal bersama Leng Sicheng sepertinya memberikan aura kuat yang dapat mengikat Gu Qingqing dalam sebuah kepompong hingga diselimuti semacam depresi yang tidak dapat dijelaskan.     

Mereka berdua melihat satu sama lain. Namun, tidak ada yang berbicara. Setelah waktu yang lama, Leng Sicheng turun ke lantai bawah dan berjalan ke tempat duduk eksklusifnya.     

Pembantu juga gemetar. Ke depannya, Leng Sicheng akan tinggal bersama mereka di vila ini. Bagaimana Pembantu akan melewati setiap harinya? Sepertinya ia meletakkan lebih banyak garam ke hidangan hari ini?     

Leng Sicheng dan Gu Qingqing menundukkan kepala selama makan. Tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Setelah selesai makan, Leng Sicheng meletakkan mangkuk dan sumpit dengan agak keras. Suara itu membuat Pembantu ketakutan dan segera meminta maaf, "Tuan, saya pasti akan mengurangi garam di masa depan!"     

Leng Sicheng sedikit mengernyit. Pembantu menjadi lebih ketakutan melihat penampilan Leng Sicheng saat ini. Ia segera memberikan tatapan memohon kepada Gu Qingqing. Gu Qingqing memahami itu dan segera berkata, "Katakan lebih awal apa yang ingin kamu makan. Selera makanku lebih berat, jadi mungkin akan ada lebih banyak minyak dan garam..."     

Gu Qingqing terkenal menyukai makanan ringan.     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing dan melihat Pembantu yang ketakutan hingga gemetar. Lalu, ia berkata dengan dingin, "Aku ingin makan daging sapi seledri dan daging babi rebus."     

Kedua hidangan ini adalah hidangan yang dimasak oleh Gu Qingqing ketika kembali ke rumah tua keluarga Leng. Tentu saja itu semua gagal.     

Gu Qingqing tidak banyak berpikir. Ia langsung menoleh dan berkata kepada Pembantu, "Apakah kamu sudah dengar itu? Besok masaklah daging sapi seledri dan daging babi rebus. Kurangi garamnya."     

Leng Sicheng bangkit dengan ekspresi yang agak muram. Ekspresinya itu membuat Gu Qingqing dan Pembantu terkejut. Leng Sicheng pun melihat ekspresi mereka yang seperti ingin menghindar. Jelas mereka takut dan tidak nyaman padanya. Jika ini terjadi di masa lalu, Leng Sicheng mungkin akan segera membalik meja sebelum kemudian berbalik dan pergi.     

Leng Sicheng mengerti kata-kata yang dikatakan oleh Direktur Jiang. Ia bukannya tidak bisa mengatakannya, melainkan tidak dapat mengatakan 'Aku mencintaimu'. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah mengendalikan amarahnya.     

Leng Sicheng mengambil napas dalam-dalam dan berkata dengan dingin, "Kalau begitu, besok kamu memasak makanan yang terasa lebih enak!"     

Kemudian, Leng Sicheng berbalik dan pergi ke lantai atas. Begitu pria itu pergi, Gu Qingqing dan Pembantu sama-sama menghela napas lega dengan ekspresi senang seakan mereka baru saja 'selamat dari bencana'.     

Tanpa disangka, Leng Sicheng yang naik ke lantai atas tidak pergi ke ruang buku. Tetapi, pria itu pergi ke kamar tidur dan melihat laci meja sebelah tempat tidur masih terbuka. Begitu ia membukanya… Ada sebotol pencegah kehamilan baru yang masih belum terbuka di dalamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.