Kisah Istri Bayaran

Dia yang di dalam Hati (8)



Dia yang di dalam Hati (8)

0Leng Sicheng menyebut 'istri' lagi. Kali ini, bahkan Xu Zipei juga melirik Leng Sicheng dengan kaget, "Aku tidak menyangka, Sicheng, hubunganmu dengan Qingqing begitu baik."     
0

Leng Sicheng melirik Xu Zipei dengan dingin dan tidak melihat ada niat buruk dari mata Xu Zipei. Ia mengangguk dan hanya menjawab dengan satu kata, "Ya."     

Xu Zipei tidak mengira Leng Sicheng akan menjawabnya dengan begitu terus terang. Setelah terdiam sejenak, ia tersenyum dan berkata lagi, "Jika suatu saat nanti ada waktu, mari kita makan bersama. Aku juga sudah lama tidak bertemu dengan Qingqing."     

Leng Sicheng tidak tahu harus melakukan apa dan mengangguk. Ia bahkan terlalu malas untuk menjawabnya. Leng Sicheng segera melangkah, berjalan keluar dari ruang rapat, dan langsung menekan tombol lift. Ketika lift tiba, Leng Sicheng segera masuk. Tanpa menunggu sekelompok orang di belakangnya yang juga ingin turun ke lantai bawah, ia segera menutup pintu lift.     

Ketika Leng Sicheng pergi, sekelompok orang yang tertinggal di belakang rasanya ingin meledak. Mereka tahu bahwa baru-baru ini Leng Sicheng 'meninggalkan' pasangan wanita terbarunya, Chen Wenjie, dan menandatangani kontrak dengan Xu Zipei. Meskipun Xu Zipei adalah Ratu Film Cannes, dengar-dengar ia dan Leng Sicheng dulu adalah sepasang kekasih saat kuliah. Masih banyak orang yang menunggu untuk melihat cinta lama mereka bangkit kembali. Mengapa mereka memasang 'wajah tenang dan bersih' baru-baru ini?     

Agen-agen di dalam lift mulai bergosip di dalam lift.     

"Dengar-dengar Bos Besar marah. Jika Presiden Leng keluar untuk bermain-main lagi, dia akan mengambil kembali sahamnya!" kata salah satu dari mereka. Bos Besar itu merujuk pada Leng Yunting.     

"Zipei, apakah kamu pernah mendengarnya?" tanya salah satu agen.     

"Aku kurang tahu," Xu Zipei menggelengkan kepala.     

Sebelumnya, Leng Sicheng memang seperti itu. Pria itu melakukan apa yang ia inginkan, bersikap arogan, dan berperangai dingin. Leng Sicheng tidak pernah tahu untuk 'bergaul dan berbaur dengan semua orang'.     

Selalu ada banyak orang yang menyatakan cinta kepada Leng Sicheng, tetapi Xu Zipei juga tidak pernah melihat Leng Sicheng memperlakukan gadis mana pun dengan baik. Termasuk saat dirinya akan bertunagan dengannya.     

Saat Xu Zipei bersiap untuk turun dari left, tiba-tiba di belakang ada seseorang yang bertanya, "Siapa yang meninggalkan pulpen ini?"     

Itu adalah seorang staf pembersih yang mengeluarkan sebuah pulpen. Cetakan kepala kelinci di bagian atasnya juga sudah kabur. Xu Zipei sedikit mengernyit dan tampaknya sedikit bingung, tapi kemudian tiba-tiba teringat sesuatu. Ia segera menoleh dan berkata, "Berikan padaku."     

Jika Xu Zipei tidak salah mengingat, pena jenis ini dicetak oleh himpunan mahasiswa mereka saat itu. Cetakan kepala kelinci di atasnya didesain dan dibuat oleh Xu Zipei, lalu diberikan kepada orang lain sebagai hadiah kecil. Mengapa pulpen itu ada di sini?     

Xu Zipei berpikir, Jika pulpen ini bukan punyaku, kalau begitu ini pasti punya...     

Xu Zipei mengambil pulpen itu dan turun ke lantai bawah. Begitu ia berjalan ke pintu utama, ia melihat Leng Sicheng yang tadinya telah membawa mobil dan pergi. Tiba-tiba Leng Sicheng menoleh dan ekspresinya juga agak serius.     

Leng Sicheng berjalan kembali. Saat ia melihat Xu Zipei, ia mengangkat mata dan meliriknya. Namun, pria itu bahkan tidak menyapa Xu Zipei dan ingin segera berjalan melewatinya untuk naik ke lantai atas.     

Xu Zipei mengambil dua langkah ke depan dan menyapanya, "Sicheng, apakah kamu sedang mencari sesuatu?"     

Langkah kaki Leng Sicheng terhenti. Ia sedikit mengernyit. Kemudian, Xu Zipei mengeluarkan pulpen di sakunya dan memberikannya kepada Leng Sicheng, "Ini..."     

Di bawah penerangan lampu jalan, Leng Sicheng melihat pulpen di tangan Xu Zipei. Ia segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam sakunya, "Terima kasih."     

Setelah itu, Leng Sicheng tidak berbicara lagi karena ia segera berbalik dan pergi. Xu Zipei melihat punggung Leng Sicheng yang pergi dengan cepat. Ada sedikit gejolak dalam hati Xu Zipei, Setelah bertahun-tahun, Leng Sicheng masih menyimpan pulpen yang aku desain waktu itu. Apakah Leng Sicheng masih...     

———     

Leng Sicheng masuk ke dalam mobil, melihat pena itu dengan penuh kasih sayang, kemudian diam-diam memasukkannya kembali ke dalam tas kerjanya. Setiap kali Leng Sicheng menghadapi masalah serius, ia suka mengeluarkan pena ini. Tidak peduli apapun masalahnya, sepertinya bisa diselesaikan.     

Alasannya sangat sederhana. Waktu itu adalah hari kedua ketika Leng Sicheng dan Gu Qingqing terjebak di dalam ruang kendali. Setelah Gu Qingqing buru-buru pergi, Leng Sicheng melihat Gu Qingqing meninggalkan ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.