Kisah Istri Bayaran

Siapa yang Kamu Cintai (9)



Siapa yang Kamu Cintai (9)

0Gu Qingqing yang terbaring di tempat tidur rumah sakit membuka matanya dengan susah payah. Ia mengangkat kepala dan melirik langit-langit ruangan itu yang berwarna putih seperti salju. Tidak ada lampu kristal bergaya Eropa yang familier.     
0

Kepala Gu Qingqing masih terasa sedikit pusing. Meskipun di sampingnya masih ada jendela saat ia menoleh, ternyata itu jendela geser aluminium dan bukan jendela berukir kayu tebal seperti yang ada di rumah. Saat Gu Qingqing melihat ke sekeliling lagi, ada botol gantung untuk infus dan alat-alat lain. Bahkan, tempat tidur ini terasa berbeda.     

Di mana tempat ini...     

Gu Qingqing akhirnya teringat bahwa semalam Chen Wenjie melabraknya, kemudian ia bertemu dengan Xu Zipei dan masih bertemu lagi dengan Leng Sicheng yang mengejarnya untuk membantu Xu Zipei mendapatkan keadilan. Kemudian, sepertinya Gu Qingqing pergi ke rumah Li Youyou. Kalau begitu, di mana tempat ini?     

Leng Sicheng dan Li Youyou yang berada di luar langsung bereaksi begitu melihat Gu Qingqing menggerakkan kepalanya. Saat Li Youyou baru saja melangkah ke pintu, Leng Sicheng langsung menyingkirkannya tanpa sikap yang sopan seperti seorang pria. Kemudian, ia melangkahkan kaki panjangnya dan berjalan memasuki pintu.     

Li Youyou yang terdorong ke belakang hanya bisa langsung berteriak, "Qingqing, kamu sudah bangun? Apakah kamu masih merasa tidak nyaman?"     

Begitu Li Youyou menyelesaikan kata-katanya, Leng Sicheng yang berada di depan berhenti melangkah. Ia memblokir langkah Li Youyou dan berkata dengan dingin, "Li Youyou, silakan kamu keluar."     

Li Youyou mengangkat kepalanya dan membalas, "Kenapa? Biar aku peringatkan kamu, pria bermarga Leng. Jangan berpikir kamu sangat hebat karena memiliki setumpuk uang busuk itu! Kemungkinan paling buruk, aku akan mengundurkan diri!"     

Leng Sicheng menoleh. Ekspresinya sangat dingin, tetapi suaranya bahkan lebih dingin, "Jika kamu tidak ingin kehilangan pekerjaanmu, tidak ingin bertahan di industri ini di masa depan, dan tidak ingin tinggal di Yancheng, silahkan tetap tinggal di sini."     

"Kenapa? Kamu mengancamku? Kamu kira jika kamu mengancamku seperti itu, aku akan takut denganmu?!" balas Li Youyou. Ia juga memiliki temperamen yang buruk sehingga mendengar ancaman itu membuatnya langsung menjadi marah, "Jangan berpikir akan takut padamu dan membiarkanmu menindas Gu Qingqing tanpa mengatakan apapun!"     

Leng Sicheng tidak mengatakan apa pun. Ia hanya berdiri di tempat, meletakkan tangannya di belakang, dan menatap Li Youyou dengan pandangan dingin. Li Youyou melihat tatapan mata Leng Sicheng yang tajam. Meskipun hatinya agak ketakutan, ia masih maju selangkah ke depan dan tidak mundur.     

Mereka berdua sudah siap bertengkar dan melawan satu sama lain. Saat Leng Sicheng hendak memanggil orang untuk membawa Li Youyou keluar, Gu Qingqing berkata, "Youyou, bolehkah aku memintamu keluar sebentar?"     

Mulut Gu Qingqing agak kering dan suaranya juga sangat serak sehingga kata-kata yang diucapkannya terdengar agak samar. Meskipun suara Gu Qingqing sangat pelan, kedua orang yang siap berperang itu segera menoleh dan melihat Gu Qingqing.      

Masih ada rona merah yang tidak normal di wajah Gu Qingqing. Meskipun matanya masih lemah dan tidak bersemangat, tampaknya ada sebuah api yang panas yang bersinar di dalam bola matanya.     

"Tapi..." Li Youyou tidak mundur dan melihat Leng Sicheng dengan ekspresi waspada, "Bagaimana jika dia melakukan sesuatu yang tidak baik?"     

Gu Qingqing menggelengkan kepala, "Tidak apa-apa. Ada sesuatu yang ingin aku katakan juga padanya secara pribadi."     

Lagi pula, di pagi hari yang cerah seperti ini, apakah Leng Sicheng akan bisa membunuhku? pikir Gu Qingqing.     

Li Youyou merasa sedikit ragu-ragu saat mendengar itu. Ia melirik Leng Sicheng lagi, lalu mengangguk, "Baik. Aku akan menunggu di luar. Jika orang ini mengganggumu, kamu bisa memanggilku kapan saja!"     

Gu Qingqing mengangguk. Sekarang Li Youyou baru bangkit, memelototi Leng Sicheng lagi dan mendengus keras, kemudian berbalik dan pergi. Begitu pintu tertutup, hanya tersisa Gu Qingqing dan Leng Sicheng di ruang rawat itu.     

Leng Sicheng berdiri dalam diam dan meletakkan tangannya di belakang. Gu Qingqing berbaring lemah di tempat tidur. Mereka berdua saling melihat satu sama lain dan tidak ada yang berbicara. Saat itu, Gu Qingqing tiba-tiba merasakan sebuah dorongan untuk mengajukan perceraian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.