Kisah Istri Bayaran

Bukannya Kamu Menginginkan Uang? (2)



Bukannya Kamu Menginginkan Uang? (2)

0Insiden besar barusan turut mengejutkan para tamu STAR. Apalagi, lokasi kejadian sangat dekat dengan ruang VIP. Sekretaris Cheng yang menunggu di dekat ruang VIP, beserta Mu Shangen dan Mo Dongyang yang sedari tadi di kamar, kini bergegas keluar. Mereka sangat terkejut melihat Tuan Du dihantam sebotol anggur hingga wajahnya berlumuran darah dan ia terjatuh di lantai.     
0

"Apa yang terjadi?     

Leng Sicheng menengadah dan menghentikan seorang wanita dengan marah. Wanita itu, jika mereka tidak salah melihatnya, tampak seperti penampilan langkah Leng Sicheng. Apakah itu istri Leng Sicheng?     

Mo Dongyang dan Mu Shangen jelas mengenal Gu Qingqing, terutama Mu Shangen yang juga merupakan sepupu Leng Sicheng. Mu Shangen dan Mo Dongyang pun saling melirik. Mereka tahu bahwa pernikahan Leng Sicheng dan Gu Qingqing tidak bisa dijelaskan. Gu Qingqing memergoki saudaranya di STAR, bahkan jika tidak terjadi apa-apa, tetap membuat keadaan sangat canggung.     

Melihat situasi seperti itu, Mu Shangen segera melangkah maju untuk menyapa, "Kak, apa yang terjadi? Dan, ipar—"     

Begitu Mu Shangen mengucapkan kata ipar, Leng Sicheng berbalik dan menatapnya dengan tajam. Wajahnya menjadi suram. Lalu, ia menarik Gu Qingqing keluar. Mana berani Mu Shangen dan Mo Dongyang menghentikannya? Bahkan, Li Youyou kini agak linglung melihat mereka. Namun, pasangan wanita Leng Sicheng yang sebelumnya bergegas keluar dan berhenti di depannya.     

Ketika wanita itu pertama kali melihat Gu Qingqing, ia sangat tidak menyukai Gu Qingqing. Alasannya sangat sederhana, yakni karena Gu Qingqing terlalu cantik. Bahkan, saat Gu Qingqing hanya memakai pakaian sederhana tanpa banyak riasan, ia tetap terlihat sangat cantik. Ia pun berpikit, Jika aku membiarkan Leng Sicheng pergi bersamanya, Leng Sicheng tidak akan kembali di malam hari!     

Tanpa diduga, Leng Sicheng melihat wanita itu mengulurkan tangan untuk menghentikannya. Leng Sicheng pun langsung merentangkan kakinya untuk menendang tubuh wanita itu dengan keras.     

"Ah!" Wanita itu menjerit keras. Ia tidak percaya bahwa ia ditendang oleh Leng Sicheng.     

Setelah wanita itu ditendang, tidak ada lagi yang berani menghentikan Leng Sicheng. Sementara orang-orang di sana masih terkejut, wajah Leng Sicheng tetap saja dingin. Ia tampak seperti singa jantan yang sedang mengamuk. Ia memegang tangan Gu Qingqing, bahkan menyeretnya sampai keluar STAR.     

"Lepaskan! Leng Sicheng, lepaskan aku!"     

Gu Qingqing diseret sepanjang jalan keluar dari gerbang. Sepatu kulit kecil yang dikenakan Gu Qingqing telah habis karena ia diseret Leng Sicheng. Bahkan, ia tidak punya kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Li Youyou karena Leng Sicheng telah membawanya keluar dari klub malam.     

Leng Sicheng yang marah kini membara seperti dewa petir dengan nyala api ganas di sekitarnya. Ia tampak seperti akan melahap Gu Qingqing. Ia terus menarik Gu Qingqing sampai ke tempat parkir. Setelah ia menemukan mobilnya, ia membuka pintu dan segera melemparkan Gu Qingqing ke tempat duduk depan mobil.     

Gu Qingqing membeku. Ia segera bangkit dari kursi dan mencoba melarikan diri.     

Leng Sicheng tidak mengatakan apa-apa. Ia melemparkan pintu dan berbalik ke kursi pengemudi. Ia mengemudi, lalu mengerem sambil mengegas mobil. Ia membanting setir mobil hingga berbelok 180 derajat di tanah. Belokan itu membuat suara keras seperti pedang bergegas keluar!     

Mobil topan itu melaju kencang di malam hari seperti hantu. Kecepatannya mencapai 120 km, 150 km, 180, dan bahkan mendekati 200 km per jam! Gu Qingqing menatap ke samping dan melihat Leng Sicheng. Bibir Leng Sicheng menipis dan alisnya berkerut. Ia memegang setir mobil dengan kedua tangan. Pupil kuningnya mengeluarkan cahaya dingin yang berkilat-kilat, seakan ia ingin pergi membunuh orang.     

Leng Sicheng gila! Ia benar-benar gila! pikir Gu Qingqing. Gu Qingqing tidak akan pernah lupa ekspresi Leng Sicheng yang seperti ini. Tiga tahun yang lalu, Leng Sicheng menunjukkan ekspresi ini seakan ia ingin mencekik mati Gu Qingqing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.