Kisah Istri Bayaran

Jika Bisa Hidup Seperti Pertama Kali Bertemu (6)



Jika Bisa Hidup Seperti Pertama Kali Bertemu (6)

0Ketika Leng Sicheng turun untuk mencari Gu Qingqing, gadis itu mungkin telah jatuh begitu parah sehingga tidak bisa terus memimpin latihan dan malah kembali ke kelas untuk beristirahat.     
0

Saat itu, mereka berdua masih belum bertemu secara resmi. Namun, jika Leng Sicheng mengingat dengan benar, saat itu adalah salah satu dari sedikit momen di mana Gu Qingqing menyunggingkan senyumannya yang paling lembut dan paling terbuka di hadapan Leng Sicheng. Setelah mereka benar-benar bertemu, senyuman seperti itu menjadi semakin sedikit. Cahaya dalam matanya juga berangsur-angsur meredup sampai sekarang.     

Terdengar suara berisik jalanan dan mobil-mobil yang ramai memadati lalu lintas di kejauhan. Leng Sicheng memegang kalung di tangannya dengan sangat erat dan tidak melonggarkan genggamannya untuk waktu yang lama.     

———     

Keesokan harinya adalah hari Jumat, hari kerja terakhir pekan ini. Gu Qingqing berendam di bak mandi untuk waktu yang sangat lama semalam dan akibatnya, ia langsung terkena sedikit flu. Gu Qingqing bangun pagi-pagi dan segera minum obat pereda demam. Sekarang, kepalanya masih sedikit pusing.     

Pagi ini Gu Qingqing harus menghadiri rapat dan sore nanti ia juga harus datang ke lokasi syuting Chen Wenjie di luar lapangan. Hari ini ia akan sangat sibuk.     

Semalam Leng Sicheng memperlakukannya dengan terlalu kasar. Selain seluruh tubuhnya yang sakit dan dagunya yang dicekik, ada memar karena bekas gigitan di leher dan pergelangan tangannya. Semalam Gu Qingqing sengaja merebus telur dan menggunakannya untuk menekan-nekan memar itu. Butuh waktu yang lama sebelum akhirnya Gu Qingqing berhasil menghilangkan bekas-bekas itu.     

Selain mendapat memar dan pusing karena flu, pertengkaran dan pergumulan mereka sampai larut malam membuat Gu Qingqing hampir terlambat untuk bekerja. Setelah bergegas dan berangkat cepat-cepat, akhirnya ia tiba di gerbang perusahaan untuk memindai kartu pegawainya pada pukul 8:59. Saat Gu Qingqing berjalan memasuki kantor, jam telah menunjukkan tepat pukul sembilan.     

Shen Yating mengangkat kepala dari tempat kerjanya, mengerutkan bibir dengan jijik, dan mencibir Gu Qingqing, "Benar-benar tepat! Tidak lebih dan tidak kurang 1 menit! Benar-benar sadar waktu!"     

Shen Yating tidak berbicara dengan suara rendah sehingga seluruh orang di kantor bisa mendengarnya. Gu Qingqing terlalu malas untuk memedulikannya dan langsung berjalan ke tempat kerjanya. Sebelum makan malam dengan Lin Zhouyi kemarin, masih tersisa sedikit pekerjaan akhir yang belum selesai. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melanjutkannya.     

Lin Zhouyi juga akhirnya datang pada pukul 9:45. Saat itu, Gu Qingqing sudah berkemas dan mengambil flashdisk untuk bersiap mencetak dokumen. Ketika Gu Qingqing melihat Lin Zhouyi, ia segera memberi hormat, "Presiden Lin, saya akan segera memberikan dokumennya pada Anda."     

Lin Zhouyi tersenyum dan menjawab, "Tidak apa-apa, ini hanya sebuah dokumen ringkasan. Yang penting data tidak salah dan tulisannya jelas. Jangan lupa untuk memberikan dokumen itu kepada setiap orang yang berpartisipasi dalam rapat."     

Gu Qingqing mengangguk pada Lin Zhouyi. Kemudian, ia membawa flashdisk ke ruang percetakan dan mencetak dokumen hingga puluhan kali. Saat Gu Qingqing baru saja meletakkan tumpukan dokumen penuh informasi itu di meja kerjanya, Li Youyou langsung meneleponnya.     

Karena Gu Qingqing tidak nyaman untuk menjawab telepon di area kantor, ia pergi ke dapur dan mengambil secangkir kopi untuk menemaninya mengobrol, "Ada apa?"     

"Tidak apa-apa. Besok aku tidak ada pekerjaan, jadi aku ingin mengajakmu pergi berbelanja."     

Gu Qingqing berpikir sebentar, Menurut perkirakan, syuting iklan Chen Wenjie bisa diselesaikan hari ini. Tugas-tugas Lin Zhouyi juga bisa aku selesaikan. Leng Sicheng… bisa diabaikan. Harusnya ada waktu besok. Setelah itu, ia pun mengangguk dan menjawab, "Tidak masalah jika kita janjian besok."     

Setelah Gu Qingqing menutup telepon, ia meneguk kopinya lalu berbalik dan kembali ke meja kerjanya. Namun, ia malah mendapati bahwa dokumen yang baru saja ia cetak sekarang hilang. Gu Qingqing benar-benar terkejut. Ia langsung melihat sekeliling di meja kerja, tetapi ia benar-benar tidak melihat bayangan dokumennya.     

Ekspresi Gu Qingqing menjadi ekspresi dingin, seperti mendapat firasat, dan ia menyalakan komputer lagi. Benar saja, ternyata dokumen yang telah disalinnya ke komputer perusahaan juga menghilang. Tempat sampah juga telah dikosongkan.     

Gu Qingqing mengangkat kepala dan melihat bahwa jam menunjukkan pukul 9:55. Bahkan jika ia berlari, ia sudah tidak akan sempat untuk mencetak dokumen. Kebetulan juga, Zhang Yuxi memanggilnya dari pintu ruang konferensi, "Qingqing, apa yang sedang kamu lakukan? Rapat akan segera dimulai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.